Mohon tunggu...
shafira salsabila
shafira salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Hubungan Internasional Universitas Airlangga

Saya adalah seorang mahasiswa aktif tahun pertama di jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Airlangga. Menaruh minat penuh pada isu isu dunia terkait gender, hak asasi manusia, kultur budaya, dan penyelesaian konflik. Sangat tertarik dengan dunia kepenulisan dan aktif menulis setiap bulannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Ontologi Ilmu dalam Persebaran Informasi yang Semakin Masif di Era Digital

2 Juni 2023   01:22 Diperbarui: 2 Juni 2023   01:41 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan media sosial di Indonesia saat ini menjadi sangat masif. Bagaimana tidak hampir seluruh informasi terbaru paling banyak diakses melalui media sosial. Di era digital seperti sekarang ini, masyarakat dapat menjadi viral dalam sekejap hanya dengan klik dan share. Jika dibandingkan dengan beberapa beberapa tahun silam tentu saja kehidupan masyarakat saat ini jauh berbeda dimana persebaran informasi belum bisa semasif saat ini.

Kita sering menjumpai di media sosial, tiap saat berdatangan bebrabagi macam informasi baik yang positif dan memotivasi, maupun yang mengkritik, menghasut, menyudutkan salah satu pihak, bahkan bernuansa SARA. Sangat sedikit pengguna yang memahami apakah informasi yang diterima lalu kemudian dibagikan merupakan fakta dan realita ataukah justru informasi palsu yang menyesatkan (hoax).

Meskipun demikian, cukup banyak pengguna yang menganggap informasi tersebut benar dan langsung membagikannya kepada yang lain. Situasi yang demikian terjadi berulang-ulang, dari satu pengguna ke pengguna lain, bahkan banyak pula yang hanya membaca judulnya saja lantas  selanjutnya diklik dan share.

Tentu hal tersebut perlu menjadi perhatian serius oleh pemerintah Indonesia, penurunana literasi masyrakat di era global serta memerangi persebaran berita bohong tentu tidak bisa hanya mengandalkan kerja sama dengan vendor penyedia media sosial namun perlu secara intensif melibatkan masyarakat secara langsung sebagai pengguna media sosial. Untuk itu, literasi penggunaan media sosial secara cerdas penting untuk disosialisasikan. Tidak hanya itu kita dapat belajar memilah informasi melalui memahami terkait ontologi ilmu.

Ontologi ilmu adalah cabang filsafat yang dan mempelajari hakikat dan sifat dasar ilmu pengetahuan. Meskipun utamanya digunakan dalam konteks akademik, ontologi ilmu dapat memberikan wawasan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Ontologi ilmu dapat membantu memahami bagaimana informasi dapat diklasifikasikan dan dikelompokkan berdasarkan hubungan mereka. Ini dapat membantu dalam memilih sumber informasi yang relevan, mengenali pola dan keterkaitan antara informasi, dan meningkatkan kemampuan untuk memilah informasi yang benar dan valid.

Ontologi secara sederhana dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis. Dalam kasus validasi informasi itu sendiri terdapat elemen karakteristik yang dapat digunakan dan relevan seperti melakukan riset, riset disini berarti yang harus kita lakukan adalah membaca terlebih dahulu informasi yang kita terima dan tidak terfokus hanya kepada satu sumber saja, hingga menemukan kejelasan atau kebenaran.

Cara lain adalah dengan memahami bahwa  setiap informasi awalnya bersifat netral, namun akan menjadi berpihak tergantung kepada siapa yang menulis dan membagikannya. Oleh karena itu masyarakat perlu memahami dan tidak gegabah dalam menerima informasi. Tidak hanya itu dalam ontologi  ilmu terdapat beberapa karakteristik yang relevan untuk diterapkan dalam persebaran informasi yang masif  yakni asas verifikasi, verifikasi disini maksudnya adalah sebgaia pembaca dan menerima sebuah informasi yang sumbernya tidak jelas kita perlu untuk melakukan verifikasi. Memastikan bahwa berita yang diterima itu berasal dari sumber terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya,

Ontologi ilmu dalam Ilmu Hubungan Internasional (HI) sendiri membantu untuk memahami dasar dan kerangka yang mendasari di kajian HI. Dengan menerapkan ontologi ilmu dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang sifat, interaksi, dan dinamika dalam hubungan internasional. Selain itu relevansi dan penerapan ontology ilmu dalam Ilmu Hubungan Internasional tidak jauh dengan bagaimana menjalin sebuah kerjasama antar negara, yakni dengan memandang sesuatu secara komprehensif. Memandang bahwa kerjasama tidak selalu tentang untung rugi namun kerjasama dapat mendatangkan perdamaian antar negara dan mencegah perang. Karena pada dasarnya tidak ada satu negara yang dapat hidup sendiri dan tidak menjalin kerjasama dengan negara lain.

Berdasarkan paparan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ontologi ilmu mampu menjelaskan dan memberi solusi terkait persebaran informasi yang semkain masif di era digital seperti sat ini. Belajar melalui ontologi ilmu, filsafat selalu memiliki cara dan penyelesaiannya sendiri meski faktanya ontologi ilmu telah lahir jauh sebelum era digital dimulai.Tidak hanya itu dalam mempelajari hubungan internasional ontologi ilmu dapat dijadikan sebuah acuan apabila mengalami kesulitan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun