Suster Debora, seorang tenaga kesehatan di sebuah rumah sakit di kota ini, dikenal sebagai sosok yang tak hanya cekatan dalam menangani pasien secara fisik, tetapi juga memberikan perhatian lebih terhadap kondisi emosional mereka. Salah satu pengalaman yang membekas bagi rekan-rekan kerja dan pasiennya adalah kisahnya merawat seorang pasien lanjut usia yang tengah berjuang melawan penyakit kronis.Pasien tersebut tiba di rumah sakit dengan kondisi fisik yang lemah dan beban emosional yang berat akibat jarak dengan keluarganya. Suster Debora, dengan ketulusan yang selalu ia tunjukkan dalam pekerjaannya, tidak hanya fokus pada tugas medisnya seperti memeriksa tekanan darah atau memberikan obat, tetapi juga memberikan waktu untuk mendengarkan cerita-cerita dari sang pasien."Suster Debora selalu memastikan setiap pasien merasa diperhatikan. Bagi beliau, tugas ini tidak hanya soal fisik tetapi juga hati," ujar seorang rekannya.
Setiap hari, Debora menyempatkan diri untuk berbincang dengan pasien tersebut, mendengarkan kisah hidupnya—tentang masa muda, perjuangan hidup, hingga kerinduan akan anak-anak yang jauh. Bagi pasien ini, perhatian yang diberikan Suster Debora sangat berarti. Ia tidak hanya mendapatkan perawatan medis, tetapi juga kenyamanan emosional yang membantunya merasa lebih baik.Pada hari kepulangan sang pasien, kata-kata yang diucapkannya sangat menyentuh hati. "Terima kasih, Suster. Kau telah menyembuhkan bukan hanya tubuhku, tetapi juga hatiku," ujar sang pasien dengan mata berkaca-kaca. Pengalaman ini membuat Suster Debora semakin menyadari bahwa pekerjaan yang ia lakukan tidak hanya memberikan kesembuhan fisik, tetapi juga harapan bagi mereka yang merasa kesepian dan terluka secara emosional.Dedikasi dan perhatian Suster Debora menjadi contoh nyata bahwa profesi sebagai tenaga kesehatan tidak hanya tentang memberikan perawatan medis, tetapi juga tentang kehadiran yang penuh empati. Baginya, setiap langkah kecil yang ia ambil di lorong rumah sakit adalah bagian dari upaya memberikan harapan besar kepada pasien-pasien yang ia rawat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H