“Alah, gitu doang!”
“Jangan baperan dong! Gitu aja diambil hati!”
“Ngaca dong, kalo lu tuh gendut!”
Sebagian besar orang-orang pernah mendapatkan perkataan semacam hal-hal diatas bukan? Banyak orang yang masih belum paham apa sih dampak dari perkataan tersebut? Bagaimana sih perasaan orang yang dihina tersebut? Bagaimana kondisi mental orang-orang yang dapat perkataan seperti itu? Tentunya hal itu sangat berdampak buruk terhadap kesehatan mental seseorang loh! Apa sih definisi dari kesehatan mental yang sesungguhnya?
Kesehatan mental adalah hak asasi manusia yang harus dihormati dan dilindungi. Saat ini kesehatan mental yang terjadi pada kalangan remaja menjadi topik yang sangat penting dan membutuhkan perhatian serius.
Pada masa transisi dari anak-anak menuju ke masa dewasa, remaja mengalami perubahan fisik, emosional, dan sosial yang signifikan. Faktor-faktor seperti tekanan akademik, pergaulan bebas, perkembangan identitas, ataupun tantangan hidup lainnya yang dapat berdampak pada kesehatan mental mereka.
Kesehatan mental juga melibatkan cara individu memahami dan mengelola emosi, mengatasi stress, menjaga hubungan yang sehat, serta memiliki persepsi yang realistis mengenai diri sendiri dan dunia sekitarnya.
Kesehatan mental ini pun tidak hanya sebatas ketiadaan gangguan mental, tetapi juga melibatkan kemampuan seseorang untuk merasa bahagia, memiliki rasa percaya diri yang kuat, memiliki hubungan yang bermakna, dan dapat mengatasi kesulitan dengan efektif.
Perhatian terhadap kesehatan mental remaja sangatlah penting bagi tiap orang. Investasi dalam kesehatan mental mereka dapat membawa dampak positif yang signifikan pada masa depan yang lebih baik.
Dimana hal tersebut membawa manfaat besar secara menyeluruh. Tidak hanya meningkatkan kualitas hidup individu dengan mengatasi masalah psikologis, tetapi juga meningkatkan produktivitas dengan mengurangi gangguan, mendorong perkembangan sosial dan ekonomi dengan mengurangi stigma.