Tahukah kamu kenapa orang yang shalat bisa celaka? Mengapa surat al maun menjadi pengingat kita untuk tidak mendustakan agama? sedangkan artinya adalah barang yang berguna. Dan pendusta agama seperti apa yg di jelaskan pada surat Al maun? Mari kita bahas sedikit mengenai surat al maun.
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِ
Tahukah kamu orang yang mendustakan agama?
Dari ayat tersebut kita mungkin bertanya orang seperti apa yg mendusta pada agamanya, orang yang kayak apa yang berbohong pada agamanya
Maka di ayat 2 di jelaskan
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَ
Maka itulah orang yang menghardik anak yatim
Orang itu yang jahat kepada anak yatim, yang merampas hak anak yatim, yang berlaku kasar kepada anak yatim.
وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ
Dan enggan memberi makan orang miskin
Orang yang melihat saudaranya kelaparan tapi ia tidak memberi makan sedangkan ia berkecukupan dan lebih.
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ
Maka celakalah orang yang shalat
Kenapa orang yang shalat bisa celaka? Padahal ia shalat, maka di jelaskan di ayat berikutnya.
ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
Orang orang yang lalai terhadap shalatnya
Yaitu orang yang shalat tapi dia menunda-nunda waktu shalatnya padahal dia sedang tidak dalam kesibukan.
ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ
Orang orang yang berbuat riya
Yang melakukan perbuatan baik/ amal/ shalat tetapi untuk di lihat orang lain bukan karena allah taala
وَيَمْنَعُونَ ٱلْمَاعُونَ
Dan enggan memberikan bantuan/barang berguna
Dia kaya dengan harta tapi ia kikir untuk agama, untuk umat, dan orang orang sekitar. Tidak mau mengeluarkan hartanya untuk kebajikan.
Dari ayat ayat di atas bisa kita simpulkan ada 5 golongan orang orang yang mendustakan agama dalam surat al maun ini.
Pokok & Pesan
- Ada 5 golongan orang yang mendustakan agama
- Tidak boleh menghardik anak yatim
- Memberi makan orang yang kelaparan
- Tidak boleh melalaikan shalat apalagi meninggalkan
- Tidak boleh berbuat riya
- Harus membantu atau menolong orang yang lemah
Tangerang Selatan, 16 Mei 2024
Penulis: Shafira Indah Maharani
Dosen Pengampu: Dr Hamidullah Mahmud, M.A
Mata Kuliah: Tafsir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H