Nostilca, "The Unique Tableware"

BAB I

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi ini, persaingan antar bisnis kian menjadi ketat. Era globalisasi yang telah menghilangkan batasan antarnegara mendorong terjadinya pertukaran informasi secara cepat. Dalam ruang lingkup bisnis, hal tersebut mempengaruhi upaya para pelaku bisnis dalam mempertahankan daya saing perusahaan. 

Daya saing perusahaan secara signifikan mendorong daya saing global sebuah negara. Pada periode 2016-2017, Indonesia menduduki peringkat ke-41 dari total 138 negara yang menjadi objek penilaian Global Competitiveness Index (GCI) dalam hal daya saing global, dan pada periode 2017-2018 peringkat Indonesia meningkat menjadi urutan ke-36 dari 137 negara (World Economic Forum, 2017). 

Daya saing global Indonesia pada dua tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang konsisten, sehingga terus menciptakan peluang baru bagi para pelaku bisnis untuk mengembangkan usahanya. Persaingan ini didorong oleh terjadinya perubahan teknologi yang menyebabkan industri kreatif dan kuliner di Indonesia kian meningkat sangat pesat.

Saat ini, sudah banyak caf-caf ternama maupun mini caf di ibu kota maupun kota-kota besar yang kian menjamur. Hal ini dikarenakan sifat dari generasi milenial yang cenderung 'bebas' dan 'kreatif' yang menyebabkan banyak dari kegiatan kumpul bersama kolega maupun konstruksi ide bersama lebih banyak menginginkan suasana baru yang fresh dan nyaman. 

Dimana, ide-ide yang bisa dihasilkan dengan sekedar hang-out untuk idea construct dilakukan di sebuah resto atau caf-caf di luar. Biasanya, mereka memilih berada di restaurant yang memiliki ambience yang nyaman, beberapa hidangan sajian yang bisa untuk sekedar mengganjal perut, ataupun makan besar. 

Untuk mendapatkan kriteria restaurant yang memberikan kesan 'nyaman' bagi para pengunjungnya, adalah peralatan maupun perlengkapan dari interior ruangan, interior dapur, peralatan dan mesin dapur, perlengkapan makan, perlengkapan restaurant seperti meja dan kursi, wifi, dan tidak lupa service yang diberikan oleh pelayan restaurant atau caf. 

Salah satu kebutuhan banyaknya pentingnya restaurant atau kafe tersebut, ialah piring, sendok, garpu, dan peralatan makan lainnya untuk customer yang mendukung ambience 'nyaman' yang dihasilkan oleh caf atau restaurant tersebut. Selain peralatan dengan design yang mendukung tersebut, hal itu juga penting sebagai value proporsition dari sebuah restaurant. Saat ini banyak dari netizen yang mengupdate foto makanannya di Instagram dengan tatanan sajian akhir kulinernya yang menarik, selain itu bentuk piring keramik dengan bermacam-macam model.

Dengan dasar kebutuhan tersebut, saya sebagai generasi milenial memainkan peluang usaha ini bagi saya untuk menjadi produsen piring keramik dengan design elegan, unik, modern, dan sangat kekinian yang sangat penting untuk berjalannya sebuah caf atau restaurant. 

Walaupun tujuan akhir bisnis saya akan lebih banyak kepada business-to-business dan pasti akan mengalami tingkat turnover yang rendah (karna pembelian piring sebetulnya tidak selalu setiap tahun ganti) namun jenis bisnis ini memiliki pasarnya sendiri, karena didukungnya meningkatnya jumlah restaurant atau caf yang ada di Indonsia.

BAB II

BUSINESS MODEL CANVAS

2.1 Customer Segments

Customer Segments yang akan saya bidik adalah Niche Market pada industri restaurant atau pun caf di kota-kota besar yang lebih condong kearah Coffeshop, speciality restaurant, dan terrace restaurant. Berdasarkan kutipan dari Wojowasito dan Poerwodarminto (1997:71), istilah coffeeshop adalah suatu restaurant kecil yang mengutamakan penjualan cake kecil, sandwich (roti isi), kopi bar, dan teh. 

Pilihan makanan yang ditawarkan adalah terbatas, sementara mereka tidak menjual minuman beralkohol dan banyak dikunjungi oleh para eksekutif muda yang mengerjakan proyek dengan membawa laptopnya, atau sekedar mengisi hari membaca buku dan bersantai ngobrol kecil di coffeeshop. 

Biasanya coffeeshop identic dengan ambience nya yang nyaman dan modern, sehingga seluruh peralatan dan interiornya mendukung toko mereka untuk menyediakan piring minimalis untuk menyajikan makanan besar maupun hidangan dessert.

Wojowasito juga menambahkan bahwa speciality restaurant merupakan restaurant yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disediakan atau dengan tema restaurant yang diberikan. Kemudian restaurant tersebut pasti memberikan seluruh pelayanan yang khas dari mulai service, peralatan makan, menu hidangan, hingga tata cara sajian yang disatupadankan dengan restaurant yang dimaksud. Biasanya, restaurant semacam itu menyediakan masakan khas negara-negara seperti Cina, Jepang, Italia, dan lainnya. 

Namun Karena keterbatasan design yang akan saya jual nantinya kepada market saya, saya akan mengambil pasar restaurant-restaurant Jepang yang banyak diantaranya menyediakan sajian piring keramik pada untuk makanan Buffet dan Shabu.

Sedangkan, terrace restaurant menurut Poerwodarminto (1997) adalah suatu restaurant yang terletak diluar bangunan. Mereka memanfaatkan open air sebagai salah satu value mereka untuk membuat experience kuliner outdoor dengan menyajikan hidangan serta peralatan sajian yang mendukung untuk terlihat lebih modern dan kekinian. 

Pada negara-negara barat, umumnya terrace restaurant hanya buka saat musim panas saja, tetapi saat ini sudah banyak di Indonesia yang menyediakan restaurant dengan Outdoor experience.

2.2 Customer Relationship

Pada customer relationship, kami akan mengembangkan relation yang kami bangun dengan para pelanggan melalui Personal Assistance dan Self Service. Personal assistance yang akan kami tawarkan adalah karyawan kami sebagai admin sosial media yang akan melayani chat dan pesan dari beberapa platform internet yang akan kami gunakan. 

Personal Assistance dari produk kami bisa di raih melalui admin Instagram, Line Official Account, Whatsapp, E-Mail, dan Web Chat. Tentu masing-masing platform tersebut memiliki peran dalam melayani berbagai macam orientasi pelanggan untuk menyebarkan awareness keberasdaan bisnis kami.

Walaupun kami akan banyak aktif disosial media, kami akan tetap berfokus untuk bermitra dengan Customer kami sebagai bentuk Partnership melalui Personal Assistance Whatsapp dan E-mail (untuk partner resmi coffee shop dan restaurant) hal ini dikarenakan focus yang akan lebih besar dan lebih terdahulu kami fokuskan kepada mitra kami sebagai pelanggan tetap sebagai bentuk supplier (partnership), dimana whatsapp dan E-mail merupakan platform yang dianggap lebih 'formal' konotasinya untuk menjalankan suatu bisnis dengan client. 

Melalui E-mail, juga bisa menjadi suatu dokumentasi transaksi atau penjualan yang sewaktu-waktu mengalami suatu kecurangan dalam bisnis, email dapat dijadikan sebagai barang bukti yang sah di pengadilan.

Selain itu, kami juga melayani self service di saluran e-commerce bagi jenis bisnis B2C atau Business to Consumer kami. Hal ini memungkinkan untuk menjadikan stok barang kami tepisah dari stok barang yang khusus diproduksi untuk mitra kami, tujuannya untuk menggarap pasar bagi ibu rumah tangga yang memiliki style interior rumah dan ruang makannya 'berkelas' atau bisa dibilang royal. Saluran E-commerce yang akan kami gunakan ialah Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan Lazada.

2.3 Channels

Pada Channels, sesuai dengan apa yang saya telah utarakan sebelumnya, walaupun kami akan membidik beberapa mitra pelanggan agar kami dapat menjadi supplier-supplier tetap dari piring dan peralatan makan mereka, kami akan membuat account social media seperti Facebook, Instagram, Whatsapp, dan platform E-commerce untuk menarik sisi awareness dari produk brand kami. 

Selain itu, untuk delivery, kami akan menggunakan jasa kurir dan ekspedisi seperti JNE, Go-Send, TiKi, Si-Cepat, dan JnT. Untuk Purchase, kami akan menyediakan pembayaran secara cash, debit, kredit, maupun bank transfer. Untuk sisi aftersales, kami akan menggunakan CRM sebagai pengontrol customer relationship management bisnis kami, agar strategi dan kebijakan yang telah disusun bisa sesuai dengan apa yang telah dirancang bagi targeted market tersebut. CRM kami akan didesign untuk lebih menjangkau customer via online, agar pemantauan penjualan dapat terekam dan akurat tanpa adanya human error.

2.4 Value Propositions

Value Proporsition yang kami tawarkan adalah Design dan Performance kami. Dengan mengusung tema modern, solid, dan elegant. Modern dan solid kami tonjolkan pada design modern dan kekinian dari model dan design piring-piring dan peralatan makan yang saat ini sering ditemui di caf-caf dan restaurant. Dengan design yang kami tawarkan, culinary art yang ditampilkan lebih menonjol dan terkesan elegan untuk menjadi bahan pertimbangkan marketing restaurant atau caf untuk menjual dan penetapan harga dari makanan mereka.

Sedangkan, performance yang akan kami tawarkan adalah ketahanan dari kramik yang kita miliki. Bahan keramik yang kami pakai adalah bahan yang aman untuk dipakai pada temperature tinggi dan aman bagi kesehatan. Sehingga kami juga menawarkan keamanan bagi customer dan pelanggan kami yang menggunakan produk kami. Yaitu value pada kesehatan pengguna produk kami.

 

Inspiration Design by Pinterest

 

 2.5 Key Activities

Aktifitas utama yang akan kami lalui untuk membuat piring keramik adalah

• Penentuan design produk, berdasarkan kapasitas bahan baku dan pengklasifikasian jenis produk yang akan digunakan
• Mencari dan membeli peralatan mesin penghalus keramik
• Membeli bahan dan material
• Proses pengolahan bahan
• Proses pembentukan keramik
• Proses pengeringan keramik
• Proses pembakaran
• Proses Pengglasiran
• Mendesign produk keramik sesuai design dan kebutuhan jenis produk
• Photoshoot
• Packaging produk
• Marketing
• Transaction
• Delivery product
• CRM

 

2.6 Key Resources

• Material
• Kaolin
• Silika
• Ball Clay
• Feldspar
• Mesin Pencetak
• Gerabah
• Kuas
• Cat Kayu
• Alat pembakar
• Finansial    : Modal dari pemilik sendiri
• Manusia dan Intelektual
• Buruh Pembuat Keramik
• Karyawan kantor
• Operator humas dan dokumen (digital)
•  

2.7 Key Partners

• Supplier           : supplier tanah liat di bandung
• Kurir                : Gojek, JNE, SiCepat, JnT

2.8 Cost Structure

• Biaya Mesin dan peralatan produksi
• Biaya bahan tanah liat
• biaya perlengkapan produksi keramik
• Biaya buruh
• Biaya gaji pegawai
• Biaya packaging

 

2.9 Revenue Stream

• Apa yang pelanggan akan lihat dari keramik dan peralatan makan modern kami? Fungsi, design, ketahanan, dan keamanan kesehatan berkualitas tinggi bagi pengguna keramiknya
• Bagaimana pelanggan kami akna membayar produk yang kami jual? Via Cash, ATM transfer, dan credit card
• Fixed Menu pricing: List Price, Product feature dependent, & Volume Dependent

 

2.10 Plan for The Next 5 Years

            Produk kami akan mengekspansi jangkauan pasar dan market kami ke beberapa negara tetangga dengan value proporsition yang ditawarkan yaitu 'Price'harga yang bersaing dengan design yang kami tawarkan jika kami pasarkan produk kami ke negara selain Indonesia, akan memberikan value dengan harga yang murah dan terjangkau serta kualitas yang dijamin sangat tinggi.

BAB III

PENUTUP

  

Produk piring minimalis yang akan saya produksi saat saya sudah cukup mnegumpulkan modal serta jaringan kolega dan link, akan saya beri nama Brand yaitu Nostilca. Kesan modern dan minimalis dari produk yang akan kami pasarkan kepada pelanggan kami sebagai bentuk B-2-B atau Business to Business ini saya harapkan bisa menjadi pengisi kekosongan market yang masih banyak terdapat pasarnya di negara-negara berdominan wisata kuliner caf dan restaurant, khususnya Indonesia.