Shafih hayuma risuri(1), Cindy hafiz Agatha(2), FEB UHAMKA.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) rangkaian prosedur dan teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan melaporkan data keuangan dalam suatu organisasi. SIA tidak hanya berfungsi sebagai alat pencatatan transaksi keuangan, tetapi juga sebagai pengendalian internal yang bertujuan untuk melindungi aset organisasi, memastikan keakuratan laporan keuangan, serta mematuhi peraturan yang berlaku. SIA juga menghadapi tantangan besar, terutama dalam kaitannya dengan risiko fraud (kecurangan).
Fraud adalah perbuatan curang atau penipuan yang terjadi dalam penyajian laporan keuangan, kecurangan yang dilakukan secara sengaja untuk mendapatkan keuntungan secara tidak adil. Biasanya, tindakan fraud berupa pemalsuan atau manipulasi data yang dapat merugikan usaha.Tindakan kecurangan ini dilakukan dengan sengaja untuk menipu pihak yang dapat dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi pihak yang terlibat dalam kerjasama. fraud juga bertujuan untuk meraup keuntungan pribadi. Umumnya, tindakan kriminal ini dilakukan oleh individu yang tergabung di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Sementara menurut Sihombing dan Rahardjo (2014) Kecurangan laporan keuangan merupakan tindakan yang disengaja oleh suatu perusahaan untuk menipu atau menyesatkan pengguna laporan keuangan, khususnya investor dan kreditor, dengan mempresentasikan dan memalsukan nilai material dalam laporan keuangan. Manipulasi keuntungan muncul dari keinginan perusahaan untuk menjaga sahamnya tetap diminati investor.
Pembahasan ini berfokus pada PT Envy Technologies Indonesia Tbk, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan mengalami suspensi pada tahun 2020 setelah diduga melakukan manipulasi laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi indikasi kecurangan dalam laporan keuangan perusahaan tersebut selama periode 2016 hingga 2020 dengan menggunakan tiga teknik dari tujuh teknik manipulasi pendapatan (earnings manipulation shenanigans).
Fraud triangle adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan tiga kondisi penyebab terjadinya kecurangan dalam laporan laporan keuangan. Fraud triangle adalah teori yang dikembangkan oleh Donald R Cressy dalam mengamati penyebab terjadinya kecurangan. Fraud triangle memiliki tiga tahapan untuk mendeteksi penyebab kecurangan. Tahapan tersebut, antara lain:
- Tekanan
Hal ini berkaitan dengan niat seseorang dalam kecurangan. terjadinya dorongan untuk melakukan kecurangan disebabkan oleh beberapa alasan, mulai dari dorongan individu.
- Peluang,
Hal ini berhubungan dengan peluang atau kesempatan seseorang untuk melakukan tindakan kecurangan. Ketika ada peluang, kecurangan juga mempunyai peluang untuk memanfaatkannya. faktor ini biasanya terjadi karena lemahnya pengendalian internal atau penyalahgunaan wewenang dalam perusahaan.
- Pembenaran,
Hal ini terjadi ketika tindakan fraud, telah terdeteksi biasanya pelaku akan memberikan alasan yang rasional sebagai pembelaan diri. Faktor ini terjadi ketika seseorang melakukan rasionalisasi atau mencari pembenaran atas terjadinya kecurangan. Hal ini biasanya terjadi karena pelaku mempertahankan jati dirinya sebagai orang yang dipercaya, sehingga ia akan mencari pembenaran atas tindakannya tersebut.
Penyebab fraud pada PT Envy Technologies Indonesia Tbk dapat diidentifikasi melalui berapa faktor yang sering kali berkontribusi terhadap terjadinya kecurangan keuangan, antara lain, motivasi dan dorongan yang berupa tekanan untuk dapat memenuhi target kinerja yang tinggi dari manajemen dan keinginan untuk menjaga citra perusahaan di pasar, kesempatan yang dimana sistem pengendalian lemah yang memungkinkan manipulasi laporan keuangan dan adanya keterlibatan pihak internal, Â rasionalisasi , kurangnya pengawasan dan sudah menjadi budaya perusahaan yang dimana budaya organisasi yang tidak mendukung integritas sehingga perilaku manipulatif berkembang.
The Association of Certified Fraud Examinations (ACFE) (2020), membagi kasus kecurangan menjadi 3 jenis perbuatan yaitu penyalahgunaan aset (asset misappropriation), korupsi (corruption), dan kecurangan pelaporan (fraudulent statement). Dampak dari fraud manajemen sendiri, antara lain, dapat merusak reputasi perusahaan dalam jangka Panjang  yang kemudian menyebabkan menurunnya kepercayaan investor pada perusahaan, perusahaan mengalami kerugian sehingga perusahaan mengalami penurunan profit perusahaan jika tidak diatasi maka keberlangsungan kinerja perusahaann tidak dapat dipastikan. Oleh sebab itu,  Pencegahan fraud penting untuk mengurangi risiko kecurangan. Langkah-langkah yang dapat diambil termasuk meningkatkan pengendalian internal, menanamkan kesadaran tentang fraud, melakukan seleksi pegawai yang ketat, dan memberikan imbalan yang memadai untuk mendorong integritas.
Fraud adalah tindakan curang atau penipuan dalam penyajian laporan keuangan yang dilakukan secara sengaja untuk mendapatkan keuntungan tidak adil, sering kali melalui pemalsuan atau manipulasi data. Penyebab terjadinya fraud dapat dijelaskan dengan teori fraud triangle, yang mencakup tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi. Kasus PT Envy Technologies Indonesia Tbk mencerminkan hal ini, di mana tekanan untuk memenuhi target kinerja dan lemahnya pengendalian internal mengarah pada manipulasi laporan keuangan, yang berujung pada suspensi perdagangan saham. Pencegahan fraud sangat penting dan dapat dilakukan dengan meningkatkan pengendalian internal, meningkatkan kesadaran tentang fraud, melakukan seleksi pegawai yang ketat, dan memberikan imbalan yang memadai untuk mendorong integritas.