Mohon tunggu...
Shafa Varera
Shafa Varera Mohon Tunggu... Freelancer - Be better everytime

bercerita untuk berbagi dan bermanfaat. mom's of two child and a wife, blogger and listener

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati Uniknya Urap Geranggang

20 Juni 2021   05:08 Diperbarui: 20 Juni 2021   07:11 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat memutuskan ikut orang tua tinggal di Lombok setelah lulus kuliah, saya langsung cocok dengan segala jenis masakan Lombok. Makanan pedas mendominasi hampir semua masakan di Lombok.

Salah satu yang langsung membuat saya ketigihan adalam Urap Geranggang. Urap geranggang ini lebih banyakd ditemui di Lombok Timur.  Geranggang merupakan rumput laut yang banyak didapatkan di pantai sekitar karena memang pulau ini kecil sehingga hasil laut lebih mudah didapatkan. Geranggang banyak dijual di pasar di daerah yang dekat pantai baik yang sudah diolah maupun yang sudah direbus.

Rumput laut atau geranggang terdapat berbagai macam jenis. Ada yang berwarna merah panjang bercabang biasa disebut dengan latok, ada yang berwarna hijau sedikit pipih dan bercabang disebut susulapek, rumput laut berwarna hijau yang lebih bervolume dengan bentuk bercabang dan ada juga rumput laut yang berbentuk seperti anggur kecil yang sangat banyak digemari. Selain rumput laut yang masih belum diolah, di pasar di Lombok Timur juga ada rumput laut yang sudah direbus, dimasukkan dalam plastik seperti membuat lontong yang disebut dengan pencok geranggang.

Rumput laut yang belum diolah lebih banyak dibuat urap yaitu dengan mencuci bersih dan membuang bagian yang busuk atau buruk kemudian dicampur dengan parutan kelapa, parutan cabe merah, bawang merah dan juga parutan kulit jeruk limau. Cara membuat urap pun disesuaikan dengan selera. Ada yang menambahkan perasan jeruk, ada yang membuat sambal tomat mentah kemudian dicampur dengan parutan kelapa dan rumput laut dan ada juga yang hanya mencampurkan rumput laut berwarna merah dengan sambal tomat mentah yang kemudian ditambahkan perasan jeruk limau.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Sedangkan untuk pencok geranggang, lebih nikmat bila dicampurkan pada sambal tomat yang sudah ditambahkan sedikit minyak panas yang kemudian diberikan perasan jeruk limau. Ada pula yang mencampurkannya dengan plecing kangkung khas Lombok yang dibuat dengan menambahkan kacang yang dihaluskan pada bumbu plecing. Rasanya benar-benar membuat tak ingin berhenti memakannya.

Olahan rumput laut ini lebih banyak ditemukan di kampung di Lombok Timur. Tidak banyak rumah makan yang menyediakan olahan ini karena rumput laut yang bersifat sangat musiman dan sulit untuk mendapatkannya secara terus menerus. Selain itu, jenis rumput laut yang bisa diambil pun tergantung musim sehingga sulit untuk bisa mendapatkan jenis rumput laut yang sama ataupun semua jenis setiap hari. Rumput laut pun tidak bisa disimpan terlalu lama karena akan mudah rusak. 

Rumput laut yang masih segar hanya mampu bertahan beberapa hari saja sebelum akhirnya rusak. Oleh karena itu, olahan rumput laut ini biasanya banyak ditemukan saat sedang musim. Rumput laut yang paling banyak ditemukan adalah rumput laut yang berwarna merah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun