Selain anggaran, beberapa waktu terakhir ini saya juga belajar tentang less waste. Saya mengikuti instagram yang berhubungan dengan usaha untuk meminimalisasi sampah dan memilah sampah rumah tangga.Â
Mengompos sampah organik, memisahkan sampah plastik, memisahkan sampah kertas dan berusaha untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai termasuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman instan. Sulit memang, apalagi saya adalah emak rempong dua anak 6 tahun dan 2 tahun tanpa ART.Â
Rasanya, mengurus pekerjaan rumah saja kurang waktu dan didera kebosanan, apalagi memilah sampah dan mengompos. Namun, tidak ada yang tidak mungkin kalau mau karena semua tergantung niat dan tekad kita untuk menjadi lebih baik. Kalau tidak dimulai dari diri sendiri, siapa lagi? Meski kecil, tapi akan berarti paling tidak untuk orang terdeka dan sebagai salah satu cara untuk bersyukur sebagai hambaNya.
Masih harus banyak belajar untuk mewujudkan semua itu. Saya mengikuti banyak postiangan tentang anggaran dari Mbak Prita dan Ummu  Balqis. Bahkan, aku banyak belajar tentang mencatat semua pengeluaran dan pemasukan dari Ummu Balqis yang ternyata rutin membuat laporan anggaran rumaht angag setiap akkhir tahun yang bisa dijadikan sebagai acuan kebijakan di tahun berikutnya.Â
Semacam audit di lingkungan rumah tangga. Ternyata tidak hanya perusahaan yang butuh laporan keuanga, tapi ruamh tangga pun butuh untuk bisa mengetahui pos mana yang bocor, pos mana yang perlu diperbaiki dan pos mana yang harus ditambah.Â
Selain itu, merencanakan dan menyisihkan uang untuk rekreasi itu juga perlu agar tidak mengganggu pos yang lain. Meski teorinya mudah, tapi prakteknya tidak mudah. Saya pernah mencoba mencatat, tapi ternyata keteteran karena kelupaan apalagi untuk hal-hal kecil seperti jajan anak-anak seribu dua ribu.
Kalau anggaran ada Mbak Prita, aku belajar mengurangi sampah dari Mbak DK Wardhani, Mbak Ukke, gemar rapi, savitri wedding, akademi minim sampah dan masih banyak lagi komunitas yang menggaungkan untuk mengurangi sampah plastik demi melestarikan bumi kita.Â
Instagram memnjadi media saya belajar dan berlanjut ke web dan buku yang ditulis oleh Mbak Dini tentang mengompos dan mengurangi sampah plastik. Mbak Dini yang sudah beberapa tahun terakhir ini tidak membuang sampah ke TPA memiliki beberapa tips untuk bisa total menerapkan gaya hidup minim sampah dan mengurangi penggunaan sampah plastik, diantaranya mengurangi konsumsi makanan instan, membuat tempat bumbu dari tempat bumbu kemasan kaca sebelumnya, tidak sering membeli makanan, berbelanja membawa kantong sendiri, memanfaatkan limbah rumah tangga seperti kain yang tidak terpakai menjadi isian beanbag homemade. Banyak sekali cara untuk bisa melakukan gaya hidup minim sampah, tinggal niat dan kemauan.
Tidak harus langsung sepenuhnya, tapi aku akan mulai mencoba secara bertahap. Memilah sampah organik, sampah plastik, sampah kertas dan sampah lain adalah tugas utama saya. Sampah plastik juga harus dicuci bersih, dikeringkan sampai kering agar bisa dikumpulkan untuk membuat ecobrick. Mulai saja dulu, jangan takut melangkah. Tidak akan tahu kalau tak pernah mencobanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H