Penghujung tahun selalu menjadi ajang evaluasi untuk banyak orang. Semua menutup buku tahun lalu dengan catatan baik dan buruk selama tahun itu dan memperbaikinya di tahun mendatang. Begtu pula dengan saya.Â
Meski hanya sebagai ibu rumah tangga, saya pun mengevaluasi banyak hal yang terjadi di keluarga, diantaranya tentang pola asuh, jadwal bermain dan belajar anak-anak, budgeting rumah tangga, angagran belanja rumah tangga dan bahkan saya mengevaluasi menu makanan juga jadwal liburan keluarga.
Satu hal yang paling ingin saya perbaiki di tahun 2021 adalah tentang budgeting, anggaran rumah tangga dan lebih konsisten dengan minim sampah yang beberapa waktu terakhir ini sedang menarik perhatianku. Hal yang sering dianggap sepele, tapi sangat penting. Hal yang sering dianggap remeh, tapi sebenarnya sangat berdampak besar nantinya.Â
Bagi saya yang sekarang sudah menjadi seorang ibu rumah tangga, beberapa waktu terakhir ini merasa agak kerepotan dengan anggaran rumah tangga yang kadang banyak kebutuhan tak terduga.Â
Saya yang juga mengurus sebuah kos-kosan enam kamar merasa banyak sekali yang harus saya perbaiki soal keuangan. Keuangan kos dan keuangan rumah tangga memag bercampur karena komintmen bersama suami.Â
Saya mengelola keuangan kos untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga yang ditambah dari gaji suami. Tabungan kami sepakati suami yang menangani. Saya pun menabung, tapi dari sisa yang ada di saya. Uang tabungan saya gunakan untuk membeli keperluan rumah tangga atau kebutuhan mendadak untuk kos-kosan yang saya kelola.Â
Namun, banyak yang akhirnya kececeran karena saya harus menunggu uang kos yang masuk yang terkadang harus mundur karena keadaan anak kos. Kemunduran pembayaran kos membuat saya harus mengatur ulang kebtuhan yang harus dibeli yang akhirnya harus membeli eceran. Apalagi saya sedang mencoba usaha kecil-kecilan sambil mengisi waktu luang sambil mengurus anak-anak yang tidak terpisah dari uang belanja.Â
Saat ada yang menunda pembayaran, keuangan saya jadi berantakan. Sering jadi boros karena harus membeli printilan karena menunggu uang masuk. Ditambah lagi, uang pembayaran barang juga ikut tertunda, bahkan ada yang sengaja menunda justru dari keluarga terdekat yang pasti tidak enak untuk menagih. Memilih mengikhlaskan saja dan mencoba mencari peluang lain untuk menambah penghasilan.
Daaan... harapan saya di tahun 2021 ini bisa memperbaiki anggaran dan keuangan keluarga dengan mempertimbangkan resiko kos yang kosong, pembayaran kos yang tertunda dan kredit macet pembelian barang.Â
Mungkin sementara waktu saya ingin memulihkan keuangan sebelum melanjutkan bisnis online buku dan mainan edukatif anak. Setelah semua membaik, saya akan mulai membuka usaha saya kembali dan membuat anggaran yang terpisah dari keuangan rumah tangga yang membuat ruwet keuangan saya.Â
Untungnya ada fee dari freelance sebagai copy writer yang bisa saya gunakan untuk menambah keuangan yang berantakan, meski tidak seberapa karena waktu saya pun masih terbatas sambil mendampingi dua anak yang masih butuh perhatian ekstra. Saya belum bisa mengambil banyak job freelance.