Mohon tunggu...
Shafa Varera
Shafa Varera Mohon Tunggu... Freelancer - Be better everytime

bercerita untuk berbagi dan bermanfaat. mom's of two child and a wife, blogger and listener

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ibu Kreatif Menghilangkan Jenuh

20 September 2017   04:58 Diperbarui: 20 September 2017   05:11 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Belajar Mengelompokkan Hewan sesuai Habitatnya

Di lain waktu, Nada yang sudah mulai tahu banyak hewan yang hidup di darat da di air, saya pun mengajaknya untuk bermain mengelompokkan hewan. Kami jarang membeli mainan, jadi semua yang kukerjakan dengan Nada kami buat sendiri. membuat gambar hewan yang akan dikelompkkan pun saya gambar sendiri dengan menggunakan kertas dan karton bekas. Belakang kalender saya berikan warna biru untuk laut dan coklat untuk tanah. Setelah menggambar dan memberi warna, kami meggunting gambar hewan yang sebisa Bunda membuatnya lalu ditempel oleh Nada dnegan menggunakan selotip bening. 

Dia yang menyebutkan dimana hewan itu tinggal. Di darat atau di air, lalu ditempelkannya. Permainan ini belum bisa bertahan lama karena mungkin terllau membosankan. Jadi baru mendapat lima hewan, Nada sudah bosan. Ia pun sudah mulai ngawur menyebut kelinci hidup di air. Oke baiklah, kita berhenti.

6. Kreasi Kulit Telur, ranting, daun dan bunga  

Permainan pun bisa dilakukan kapanpun dengan benda-benda di sekitar. Kami membuat gambar pohon lalu memberi warna dengan menggunakan kulit telur sebagai batangnya. Kulit telur yang sudah dicuci bersih itu diremuk sedikit baru ditempelkan pada batang pohon dan rantingnya. Warna coklatnya sama dengan warna asli batang dan ranting. Untuk akar, kami memanfaatkan ranting kering di halaman rumah. Begitu pula dengan daun dan bunga yang memnfaatkan daun dan bunga yang berjatuahn di halaman rumah. Sayang buahnya tidak ada yang berjatuhan dan memang halaman rumah yang terbatas membuat kami tidak bisa menanam pohon buah. Yang penting Nada mengerti menempatkan dimana letak batang, akar, daun dan bunga.

7. Belajar Merawat Tanaman

Saya sering mengajak nada untuk merawat tanaman di halam rumah kami. menyiram, mencabut rumput bahkan percobaan menanam bunga yang baru. Nada yang tadinya hanya suka menyiram sambil bermain air, dia mulai ikut mencabut rumput dan kadang memindah letak pot bunga kesana kemari katanya diperbaiki. Ah, senangnya melihat keceriaannya. Meski kotor, tapi dia belajar banyak untuk merawat dan menyayangi alam sekitarnya. Hanya saja kalau dengan hewan dia geli untuk disentuh. Dia hanya suka melihat tanpa mau menyentuh. Namun, dia tidak pernah mau menyakiti.

Cukup menyenangkan meski tidak di sekolah. Di rumah pun bisa lho Moms,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun