Liburan ke Payakumbuh bersama keluarga dimulai pada pagi yang cerah di Padang Panjang. Kami berangkat dari rumah sekitar pukul 7 pagi, dengan semangat tinggi karena hari itu kami akan berwisata ke kota Payakumbuh, yang terkenal dengan keindahan alam dan kulinernya yang lezat. Di dalam mobil, kami mulai bercerita tentang apa yang akan kami lakukan di sana, sambil menikmati perjalanan yang membawa kami melewati jalur yang cukup menanjak dan berkelok.
Perjalanan kami dimulai dengan melewati bukit-bukit yang hijau, pemandangan alam yang begitu memesona. Pohon-pohon besar yang rimbun dan udara segar langsung menyambut kami. Di beberapa titik, kami bisa melihat kabut tipis yang menyelimuti lembah, menambah kesan sejuk dan tenang sepanjang perjalanan. Kiri kanan jalan, banyak rumah-rumah tradisional Minangkabau dengan atap runcing khasnya yang terlihat begitu eksotis di tengah hijaunya alam.
Dalam perjalanan menuju Payakumbuh, saya mulai menceritakan sedikit sejarah daerah tersebut kepada adik-adik. Payakumbuh memiliki sejarah yang kaya, yang berasal dari zaman kerajaan Pagaruyung. Dulu, Payakumbuh adalah salah satu pusat kerajaan yang penting di Sumatra Barat. Kini, Payakumbuh dikenal sebagai kota yang berkembang pesat dengan keindahan alam yang memikat serta budaya Minangkabau yang kental.
Setelah sekitar satu jam perjalanan, kami tiba di pusat kota Payakumbuh. Begitu memasuki kota, suasana kota yang padat dengan aktivitas penduduk mulai terasa. Kendaraan yang lalu lalang, pedagang yang menjajakan dagangannya di sepanjang jalan, serta senyum ramah warga yang menyapa kami, membuat suasana terasa hangat dan akrab. Adik-adik saya terlihat bersemangat melihat suasana kota yang baru bagi mereka.
Destinasi pertama yang kami tuju adalah Ngarai Sianok, sebuah lembah yang sangat terkenal di Payakumbuh. Lembah ini dikenal dengan pemandangan alamnya yang luar biasa, di mana kita bisa melihat tebing-tebing tinggi yang menjulang dan sungai yang mengalir di dasar lembah. Di sana, kami berhenti sejenak untuk berfoto bersama. Adik-adik saya sangat menikmati pemandangan ini, sambil bermain-main di tepi jalan yang sudah disediakan untuk wisatawan. Suasana di sini begitu damai, hanya terdengar suara alam yang menenangkan.
Setelah puas menikmati Ngarai Sianok, kami melanjutkan perjalanan ke Taman Marga Satwa, tempat yang sempurna untuk adik-adik yang ingin melihat berbagai jenis satwa. Di sini, adik-adik saya bisa melihat beragam hewan khas Sumatra, seperti orangutan, harimau Sumatra, dan berbagai jenis burung. Mereka sangat senang dan terpesona melihat hewan-hewan tersebut dari dekat. Selain itu, taman ini juga sangat asri, dengan pepohonan besar yang menambah keindahan alam sekitar.
Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, saatnya untuk makan siang. Kami memutuskan untuk mencicipi beberapa hidangan khas Minangkabau di Payakumbuh. Restoran pertama yang kami kunjungi adalah Restoran Sate Payakumbuh yang terkenal dengan sate daging kambingnya yang empuk dan bumbu kacangnya yang gurih. Adik-adik saya yang biasanya tidak begitu suka makanan pedas, langsung menikmati sate ini dengan lahap, sedangkan saya dan ibu menikmati seporsi nasi dengan lauk ikan asin dan sambal ijo yang pedas.
Setelah makan, kami melanjutkan perjalanan menuju Lembah Anai, sebuah kawasan alam yang terkenal dengan air terjunnya yang indah. Di sini, air terjun yang tinggi dan deras menciptakan pemandangan yang sangat menakjubkan. Kami berfoto di bawah air terjun dan adik-adik bermain air di sekitar area tersebut. Suasana di sini sangat sejuk dan menyegarkan, cocok untuk melepas penat setelah perjalanan panjang.
Selesai berkunjung ke Lembah Anai, kami melanjutkan perjalanan untuk menikmati suasana kota Payakumbuh yang lebih dekat. Kami mampir ke pasar tradisional untuk membeli oleh-oleh khas Payakumbuh. Pasar ini penuh dengan pedagang yang menjual berbagai produk lokal, mulai dari pakaian hingga makanan khas. Adik-adik saya sangat senang karena mereka bisa membeli cemilan khas seperti kerupuk kulit dan rendang mini, yang sangat enak dan lezat.
Setelah berkeliling pasar, kami melanjutkan perjalanan ke Puncak Lembah Harau, yang terkenal dengan pemandangan alamnya yang spektakuler. Di sini, kami bisa melihat bukit-bukit tinggi yang memukau, serta hamparan sawah hijau yang terhampar luas. Kami juga melihat banyak petani yang sedang bekerja di ladang mereka, menambah kesan kehidupan pedesaan yang alami. Suasana di Puncak Lembah Harau sangat tenang, hanya suara angin dan alam yang terdengar.
Kami menikmati waktu yang lebih lama di Puncak Lembah Harau. Beberapa petani tampak sibuk menggarap sawah mereka yang terhampar luas, memberi kami gambaran kehidupan pedesaan yang sangat damai. Kami bahkan sempat berbincang dengan beberapa warga lokal yang menyambut kami dengan ramah. Mereka bercerita tentang betapa pentingnya alam dan pertanian bagi kehidupan mereka, serta bagaimana mereka menjaga keseimbangan alam sekitar.