Mohon tunggu...
Shafa Ulfah Hasna Haniyyah
Shafa Ulfah Hasna Haniyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga

Just trying to explore myself through writing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Globalisasi: Meningkatnya Eksistensi Budaya Asia di Dunia Internasional

6 Juli 2022   15:03 Diperbarui: 6 Juli 2022   15:49 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siapa sih yang tidak mengenal istilah Globalisasi?

Globalisasi secara bahasa merupakan kata yang diserap dari frasa "global", yang memiliki artian meliputi seluruh dunia atau menyeluruh. Sedangkan secara istilah, globalisasi diartikan sebagai suatu proses atau gejala masuk dan menyebarnya berbagai pengaruh yang terjadi karena terdapat suatu pertukaran pandangan dunia, pemikiran, aspek kebudayaan, dan sebagainya yang jangkauan dan sifatnya yang tidak terbatas.

Globalisasi membawa serangkaian pengaruh pada berbagai bidang kehidupan, salah satunya pada aspek kebudayaan. Hal ini sangat mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita, seperti gaya hidup, fashion, makanan dan minuman, musik, dan sebagainya. Keberadaan globalisasi secara disadari maupun tidak, mampu membawa masuk semua pengaruh tersebut menjelajahi ruang lingkup setiap wilayah di berbagai belahan dunia tanpa terkecuali. 

Jika mendengar istilah globalisasi, hal yang paling sering dikaitkan adalah dominasi pengaruh-pengaruh budaya Barat. Memang benar adanya, namun tidak sepenuhnya demikian. Seiring berkembangnya zaman, pengaruh budaya Barat tidak selamanya selalu mendominasi pada globalisasi. 

Nyatanya, pengaruh budaya Asia sendiri kini juga mulai unjuk gigi menunjukkan eksistensinya di kancah internasional. Salah satunya adalah budaya dari Asia Timur yang saat ini sedang digemari seluruh lapisan masyarakat dari berbagai penjuru dunia, yaitu Korean-Pop (Kpop).

Korean-Pop (Kpop) merupakan sub-genre musik populer (Pop), yang juga termasuk dalam salah satu bagian dari "Korean Wave" atau biasa dikenal dengan Hallyu, sebuah istilah yang merujuk pada popularitas kebudayaan pop Korea, acara TV, musik, dan film berbau Korea di seluruh wilayah Asia dan bagian belahan dunia lainnya. 

Sub-genre musik Kpop sendiri tidak jauh berbeda dengan musik populer (Pop) di negara-negara Barat. Kpop sendiri juga sering menggunakan sumber aliran musik seperti Pop, Hip-Hop, R&B, Urban, Dance Pop, EDM, Indie, hingga Retro. 

Meskipun aliran musik yang digunakan tidak jauh berbeda dengan jenis musik populer (Pop) di negara-negara Barat, nyatanya terdapat perbedaan yang cukup kentara diantara keduanya karena sub-genre Kpop memiliki sisi uniknya sendiri.

Sebagai bagian dari "Korean Wave" atau Hallyu, banyak hal menarik yang bisa dibahas pada Kpop selain musiknya, seperti fashion, kuliner, dan sebagainya. Ini bisa dilihat dari meroketnya popularitas kebudayaan asal Negeri Ginseng tersebut yang seringkali diadopsi oleh beberapa negara-negara di dunia.

 Gelombang besar ini benar-benar menginvasi dan memberikan banyak pengaruh, khususnya pada generasi muda (millenial). Beberapa pengaruh adanya Kpop sebagai budaya populer bagian dari "Korean Wave" atau Hallyu, diantaranya sebagai berikut :

  • Bidang Fashion

Seperti yang kita ketahui, sudah menjadi rahasia umum pusat kiblat fashion dunia terletak pada negara-negara Eropa. Namun, semenjak kehadiran "Korean Wave" atau  Hallyu ini, sedikit demi sedikit fashion dari wilayah Asia mulai dilirik eksistensinya. Karena bantuan dari adanya budaya Kpop yang juga mendunia, 

fashion Asia khususnya wilayah Asia Timur asal mula Kpop yakni Negeri Ginseng, sempat menjadi trendsetter, bagi perkembangan fashion sejauh ini. Hal ini juga tidak terlepas dari adanya pengaruh yang dibawa oleh "Korean Wave" atau Hallyu, khususnya pada Kpop karena banyaknya minat atau atensi yang ditujukan.

  • Bidang Kuliner

Disisi lain, pengaruh "Korean Wave" atau Hallyu ini juga turut menggiring perkembangan lain yaitu pada bidang kuliner. Semenjak meroketnya Kpop secara global, ketertarikan masyarakat asing pada berbagai budaya Korea lainnya juga semakin memuncak. Tidak jarang pula banyak dijumpai berbagai jenis makanan atau minuman dari Negeri Ginseng itu pada beberapa negara, 

seperti ramen, kimbap, bibimbap, tteokbokki, bulgogi, dan sebagainya. Selain itu, banyak juga makanan-makanan lokal (di luar Korea Selatan) yang turut mengadopsi kuliner Negeri Ginseng tersebut, namun divariasikan dengan dipadukannya unsur kebudayaan lokal masing-masing.

  • Bidang Pendidikan

Banyaknya penggemar Kpop yang tidak hanya berbasis di Korea Selatan saja, melainkan juga di berbagai penjuru dunia, ini turut memberikan pengaruh pada semakin tingginya minat untuk belajar bahasa asing khususnya Bahasa Korea terlepas ini kebanyakan berasal baik dari status sebagai penggemar Kpop maupun orang awam. 

Karena tingginya minat untuk belajar bahasa tersebut, ada beberapa universitas yang juga turut menawarkan pendidikan bahasa asing tersebut dan peminatnya sendiri pun cukup banyak.

  • Bidang Ekonomi

Meskipun sebagian besar pengaruh yang dibawa "Korean Wave" atau Hallyu berupa kebudayaan berbau Korea. Nyatanya, adanya Kpop yang menjadi dari bagian "Korean Wave" atau Hallyu ini juga memberi sumbangan besar pada sektor ekonomi. Karena keberadaannya yang sudah dikenal dalam lingkup global, tentunya tidak jarang ditemui artis-artis Kpop yang menggelar berbagai konser ataupun event lain di berbagai negara selain di negara mereka sendiri. 

Dengan besar dan suksesnya popularitas Kpop ini mampu turut membantu melambungkan sektor ekonomi karena besarnya pemasukan yang diterima dari popularitas Kpop maupun hal-hal lain. Selain itu, banyak juga beberapa pasar luar yang menawarkan berbagai kerja sama, baik itu dari bidang fashion, makanan, hingga E-Commerce. 

Contohnya seperti kerjasama beberapa waktu lalu antara McDonald dengan BTS (Amerika Serikat), kerjasama antara Lemonilo dengan NCT Dream (Indonesia), kerjasama antara Penshoppe dengan NCT Dream (Filipina), kemudian beberapa E-Commerce dari beberapa negara seperti Indonesia, Singapura, dan lainnya seperti Tokopedia, Shopee, Bli Bli, dan sebagainya. 

Lalu pada bidang fashion, ini bisa dilihat pada banyaknya artis Kpop yang dijadikan sebagai BA (Brand Ambassador) global merk-merk terkenal seperti Celine, Gucci, Chanel, Dior, Louis Vuitton, YSL, Bvlgari, Prada, Burberry, dan sebagainya. Tentunya berbagai kerjasama yang berlangsung tidak hanya menguntungkan pihak yang diajak kerjasama, melainkan juga pihak yang mengajak untuk melakukan kerjasama.

  • Bidang Industri Perfilman

Perfilman juga tidak luput dari melesatnya pengaruh "Korean Wave" atau Hallyu. Ini dibuktikan dengan banyak digemarinya berbagai drama maupun film-film dari Korea di berbagai penjuru dunia, salah satunya dengan kesuksesan besar yang diperoleh industri perfilman Korea yang meluncurkan film "Squid Game" beberapa waktu lalu. 

Selain itu, tidak jarang juga beberapa aktor atau aktris mereka (Korea Selatan) yang mendapat tawaran untuk bermain peran di dunia perfilman internasional seperti Hollywood. Disisi lain, industri perfilman Asia seperti yang ada pada Korea Selatan juga sering dijadikan adaptasi pada industri perfilman negara-negara lain, baik itu dari Asia sendiri (seperti Asia Tenggara, dan sebagainya) maupun dari luar Asia.

Perlu diketahui semakin berkembanganya zaman, atensi atau minat publik tentunya tidak bisa menetap dan terfokus pada satu hal saja. Publik pasti juga akan terus mengikuti berbagai perkembangan yang ada, karena jika tidak demikian maka sudah dapat dipastikan akan tertinggal banyak hal. Seperti halnya globalisasi yang mendorong munculnya eksistensi budaya diluar budaya yang kebanyakan di dominasi budaya Barat, salah satunya budaya Asia. 

Meskipun demikian, terlepas dari melambungnya berbagai kebudayaan yang ada, kita juga harus tetap selektif terhadap berbagai kebudayaan yang diterima, karena tidak semua pengaruh yang diberikan juga bersifat baik. Mengikuti perkembangan zaman bukan suatu hal yang salah, namun jangan sampai lupa dan menutup mata pada apa yang kita punya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun