Pernahkah anda membayangkan sebuah meseum berisi beragam angka dan huruf dengan bentuk maupun kombinasi yang tidak bisa kita pahami? Ternyata museum seperti itu memang benar adanya, tepatnya di Kota Istimewa Yogyakarta.Â
Museum tersebut adalah museum sandi yang berlokasi di Jalan Faridan M. Noto No.21, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta. Museum ini merupakan museum yang khusus menyimpan rahasia tentang dunia persandian Indonesia. Salah satu isi dari museum ini adalah beragam koleksi tentang Kriptologi. Kriptologi adalah ilmu tentang cara merahasiakan berita atau informasi.
Museum Sandi diresmikan pada 29 Juli 2008 oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), bertepatan dengan peringatan Hari Bakti Persandian. Awalnya, museum ini bertempat di kompleks Badan Intelijen Negara (BIN), sebelum akhirnya dipindahkan ke lokasi saat ini untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat dan wisatawan. Museum ini merupakan satu-satunya museum di Indonesia yang secara khusus mengangkat tema persandian.
Museum Sandi memiliki berbagai koleksi yang mencakup alat-alat sandi, dokumen, dan perangkat komunikasi dari masa ke masa. Salah satu koleksi menarik adalah replika mesin Enigma, yang terkenal digunakan oleh Jerman selama Perang Dunia II untuk mengirimkan pesan rahasia. Selain itu, museum ini juga menampilkan berbagai alat sandi manual yang digunakan oleh pejuang kemerdekaan Indonesia dalam perjuangan melawan penjajah.
Pengunjung bisa melihat langsung berbagai mesin sandi mekanik dan elektronik, yang menunjukkan perkembangan teknologi persandian dari masa ke masa. Tidak hanya alat sandi, museum ini juga menyimpan dokumen-dokumen penting yang mencatat sejarah dan perkembangan persandian di Indonesia. Dokumen-dokumen ini memberikan gambaran tentang bagaimana sandi digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan penting yang bersifat rahasia, terutama pada masa perang dan perjuangan kemerdekaan.
Museum Sandi tidak hanya memajang koleksi secara statis, tetapi juga menawarkan berbagai kegiatan edukatif dan interaktif. Pengunjung dapat mengikuti workshop dan simulasi pembuatan sandi, yang sangat menarik bagi anak-anak dan pelajar. Dengan demikian, mereka tidak hanya melihat dan membaca, tetapi juga merasakan langsung bagaimana cara kerja sandi.
Museum Sandi memberikan penghormatan khusus kepada para pahlawan persandian Indonesia yang berjasa besar dalam perjuangan kemerdekaan. Salah satu tokoh penting yang diabadikan adalah Mayjen TNI (Purn.) dr. Roebiono Kertopati, yang dikenal sebagai bapak persandian Indonesia. Beliau berperan penting dalam mengembangkan dan mengoperasikan sandi untuk komunikasi rahasia antara para pejuang kemerdekaan.
Dalam salah satu pameran, museum ini menceritakan kisah tentang peran sandi dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Komunikasi sandi yang efektif memungkinkan para pejuang untuk melakukan koordinasi serangan yang rapi dan berhasil menguasai Yogyakarta selama enam jam. Ini menunjukkan betapa pentingnya sandi dalam strategi militer dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Museum Sandi dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung untuk kenyamanan pengunjung, termasuk ruang audio-visual, perpustakaan, dan toko souvenir. Ruang audio-visual digunakan untuk pemutaran film dokumenter tentang sejarah persandian dan peran pentingnya dalam keamanan nasional.
Akses menuju museum ini cukup mudah. Berada di kawasan Kotabaru, yang merupakan salah satu daerah bersejarah di Yogyakarta, museum ini dapat dicapai dengan berbagai moda transportasi. Pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi, taksi, atau transportasi online untuk mencapai lokasi. Bagi yang menggunakan angkutan umum, terdapat beberapa jalur bus yang melewati area ini.