Mohon tunggu...
Shafa Naila Maharani Madjid
Shafa Naila Maharani Madjid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

Selalu ingin tahu tentang apa saja yang ada di dunia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan "Kampung Emas" di Kelurahan Banyu Urip, Surabaya

30 Desember 2023   13:53 Diperbarui: 30 Desember 2023   13:56 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelurahan Banyu Urip terletak di kota Surabaya bagian barat, berbatasan langsung dengan beberapa kelurahan lainnya seperti Kelurahan Suko Manunggal, Kelurahan Jambangan, dan Kelurahan Dukuh Menanggal. Wilayah ini memiliki akses yang cukup strategis karena dekat dengan pusat kota Surabaya serta berbagai fasilitas umum seperti sekolah, pusat perbelanjaan, dan sarana kesehatan. 

Seperti wilayah urban lainnya, Kelurahan Banyu Urip memiliki potensi yang cukup besar dalam berbagai sektor. Potensi ini meliputi sektor industri, perdagangan, dan jasa. Kondisi sosial-ekonomi di kelurahan ini dapat dikatakan cukup dinamis karena adanya berbagai aktivitas ekonomi yang terjadi di wilayah tersebut. Seperti wilayah perkotaan lainnya, pola hidup masyarakat di Kelurahan Banyu Urip juga berpengaruh pada kondisi kesehatannya. Meskipun ada akses terhadap pelayanan kesehatan, namun ketersediaan layanan yang berkualitas dan mampu memberikan edukasi tentang gizi yang baik juga sangat penting dalam mencegah stunting. Untuk mengatasi masalah tersebut, Universitas Airlangga bersama dengan Pemerintah Kota Surabaya melaksanakan program 'Kampung Emas' sebagai upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di tingkat kelurahan.

Program 'Kampung Emas' merupakan kegiatan mahasiswa belajar di luar kampus untuk pemberdayaan masyarakat menuju kelurahan mandiri dalam upaya percepatan penerunan prevalensi stunting di tingkat kelurahan. Program ini merupakan kerjasama antara Universitas Airlangga yang tergabung dalam Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Stunting Jawa Timur terdiri dari 20 Perguruan Tinggi di Jawa Timur, dengan Pemerintah Kota Surabaya. Kampung Emas dilaksanakan dengan melibatkan mahasiswa sebagai bentuk kegiatan Belajar Bersama Komunitas.

Program ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu Laduni, SBCC-BESTIEZ, dan Formula Pangan Beriman. Laduni merupakan program Layanan Terpadu Nikah yang bertujuan Meningkatkan cakupan pemeriksaan Kesehatan pranikah dan menurunkan prevalensi anemia, komplikasi kehamilan, BBLR, neo-natal stunting. SBCC-BESTIEZ merupakan singkatan dari Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi, yaitu kegiatan yang bertujuan untuk mengubah perilaku ibu hamil dalam praktik makan, dan manajemen kesehatan mental ibu, penguatan peran PKK dan TPK sebagai edukator dan konselor Kesehatan. Sedangkan Formula Pangan Beriman, merupakan program kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan formula makanan berbasis pangan hewani untuk meningkatkan asupan protein bagi ibu hamil, catin dan remaja putri untuk mendukung program DASHAT (Dapur Sehat).

Adapun rencana kegiatan yang telah dikemukakan sebelumnya, telah menjadi acuan dasar yang digunakan dalam merealisasikan kegiatan Kampung Emas di Kelurahan Banyu Urip, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya. Namun, pada kenyataannya ketika terjun langsung ke lapangan, terdapat beberapa hal yang menyebabkan kami mengubah jadwal kegiatan yang sebelumnya telah tersusun pada timeline, termasuk menambah, mengurangi, dan menyesuaikan kegiatan. Meskipun demikian, pelaksanaan kegiatan kami secara keseluruhan dapat dikatakan berlangsung dengan cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan tingginya antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan yang kami laksanakan. 

Berdasarkan kegiatan yang telah dijelaskan sebelumnya, didapatkan bahwa Keragaman pangan pada kelurahan Banyu Urip diukur menggunakan metode SQ-FFQ dan diketahui bahwa setiap kelompok bahan pangan memiliki beberapa bahan pangan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat setempat, namun analisis zat gizi dari keragaman pangan pada mayoritas responden masih dalam kategori defisit. Analisis pola makan responden kelurahan Banyu Urip diukur dengan metode Food Recall 24H dan didapatkan mayoritas responden masih kurang dari ketetapan AKG berdasarkan umur yang dimilikinya. Edukasi atau penyuluhan untuk mengatasi terjadinya kejadian KEK menggunakan metode KAP (knowledge, attitude, dan practice) untuk mengetahui keberhasilan program edukasi yang telah diberikan kepada responden, dan didapatkan bahwa meningkatnya skor total dari pre-test ke post-test setiap respondennya yang berarti responden tersebut telah memahami edukasi yang telah diberikan. Pada program formulasi pangan, telah dipilih menu yang memenuhi standar sebagai produk dengan klaim "sumber zat besi" yaitu rolade tahu dan ikan mujair. Dalam pelaksanaan seluruh program ini, terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat yang bisa dijadikan pelajaran bagi pelaksanaan kegiatan ke depannya.

Dari hasil kegiatan tersebut, kami memberikan saran untuk kegiatan yang akan datang terutama kepada pihak UPT gizi agar dapat berinovasi dengan membuat menu makanan padat gizi, memiliki daya simpan lama, memiliki harga yang terjangkau sehingga dapat diakses oleh keluarga stunting/MBR, serta memiliki tampilan yang menarik sehingga dapat menarik perhatian balita stunting. Selain itu, dalam proses pendistribusian Laduni dapat melibatkan SDM dari lintas sektor (Puskesmas, kader TPK,KSH, Aparat desa) untuk melakukan edukasi & monev konsumsi Laduni secara teratur guna tercapainya program percepatan penurunan stunting dan mencegah adanya ibu hamil yang KEK. Kami juga menyarankan kegiatan gotong royong rutin guna meningkatkan kesadaran diri masyarakat untuk perubahan perilaku dalam sanitasi dan kebersihan yang dapat menyebabkan potensi stunting dan KEK berkurang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun