Rusia, sebagai negara dengan kekuatan besar, turut berperan dalam diplomasi internasional untuk menyelesaikan konflik di Semenanjung Korea. Meskipun demikian, keterlibatan Rusia dalam konflik ini masih terbatas jika dibandingkan dengan Amerika Serikat dan Cina dan seringkali tidak konsisten. Namun, rusia dapat mempengaruhi dinamika konflik ini dengan menggalang dukungan negara-negara lain yang memiliki kepentingan serupa.
Dengan berlanjutnya konflik di semenanjung Korea, ada risiko besar penyebaran senjata nuklir ke negara-negara lain. Korea Utara secara historis memiliki sejarah menjual rudal dan teknologi nuklirnya ke negara lain, terutama di Timur Tengah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa rezim Korea Utara mungkin akan menjual senjata atau teknologi nuklir ke negara lain atau kelompok non-negara untuk mendapatkan pemasukan. Program nuklir Korea Utara juga cenderung mendorong negara-negara tetangga seperti Jepang dan Korea Selatan untuk mempertimbangkan mengembangkan senjata nuklir mereka sendiri. Kondisi ini dapat memicu perlombaan senjata nuklir di kawasan Asia Timur.
Gejolak konflik di Semenanjung Korea menggarisbawahi pentingnya upaya berkelanjutan untuk mengakhiri konflik ini melalui diplomasi dan perjanjian internasional untuk mengendalikan penyebaran senjata nuklir dan konvensional. PBB dan lembaga-lembaga regional lainnya harus lebih proaktif dalam menyelesaikan masalah ini, termasuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Korea Utara untuk meringankan penderitaan mereka.
Sumber Referensi:
1. Â Nurwibowo, E.S. (2019). DAMPAK PENGEMBANGAN SENJATA NUKLIR KOREA UTARA PADA MASA PEMERINTAHAN KIM JONG UN TERHADAP KEBIJAKAN KEAMANAN AMERIKA SERIKAT DI SEMENANJUNG KOREA.
2. Adam, R. (2023). Analisis Strategi Nuklir Korea Utara Pasca Perang Dingin: Pengaruh Proliferasi Nuklir Korea Utara Terhadap Stabilitas Keamanan Asia Timur. Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora.
3. Gusfianda, B., & Indrawati, I. (2017). Aliansi Militer Dan Keamanan Amerika Serikat-Korea Selatan Pasca Perang Dingin Dan Pengaruhnya Di Kawasan Asia Timur.
4. Deklarasi Junel, Kantor Kepresidenan Korea Selatan. (2000). https://overseas.mofa.go.kr/us-en/brd/m_22582/view.do?seq=764806Â
5. Pembicaraan Enam Pihak, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan. (2003). https://www.mofa.go.kr/eng/wpge/m_5477/contents.do
6. Antaribaba, A.Y., salim, A., & Jumino, J. (2021). Analisis peran ASEAN dalam proses unifikasi Semenanjung Korea. Gulawentah:Jurnal Studi Sosial.
7. Choi, H.C. (2019). The Role of the United States in the Korean Peninsula's conflict management (2016 - 2019) = Peran Amerika Serikat dalam pengelolaan konflik di Semenanjung Korea (2016 - 2019).