Mohon tunggu...
Shafa Maulana Dewi K
Shafa Maulana Dewi K Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keberhasilan Komunikasi Lintas Budaya Indonesia Melalui Beasiswa Darmasiswa

7 Juni 2023   20:44 Diperbarui: 8 Juni 2023   10:38 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Darmasiswa merupakan salah satu program beasiswa sebagai upaya komunikasi lintas budaya oleh Indonesia. Darmasiswa adalah program beasiswa non-gelar selama setahun bagi semua mahasiswa terbuka untuk warga negara asing atau warga negara non-Indonesia asal negara-negara yang mempunyai hubungan diplomatik dengan Indonesia.


Darmasiswa diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Darmasiswa mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan dan menumbuhkan minat menggunakan bahasa Indonesia dan budaya Indonesia di kalangan pemuda negara lain.


Awalnya, Darmasiswa adalah implementasi inisiatif ASEAN ditujukan hanya bagi siswa di negara-negara anggota ASEAN. Program ini didirikan pertama kali pada tahun 1974 dan sejak tahun 1976 Indonesia memperluas ke negara-negara selain anggota ASEAN yaitu Amerika Serikat, Australia, Belanda, Hungaria, Jepang, Jerman, Meksiko, Kanada, Norwegia, Polandia, Prancis, dan Swedia.

Saat ini, Darmasiswa mempunyai kerja sama dengan 135 negara, 72 perguruan tinggi, dan peserta sebanyak 9110 mahasiswa. Peserta darmasiswa terus meningkat dari tahun ke tahun. Darmasiswa mempunyai fokus pada pembelajaran bahasa Indonesia, seni, musik, dan kerajinan. Mahasiswa mempunyai kesempatan untuk memilih salah satu perguruan tinggi pilihan di sejumlah kota di Indonesia. Program ini membuka kesempatan pertukaran budaya sehingga Indonesia juga dapat mempromosikan bahasa dan budaya ke negara lain.

Beasiswa darmasiswa mempunyai tiga jenis program berdasarkan waktu studi yaitu Darmasiswa RI selama satu bulan, darmasiswa RI plus selama satu bulan, dan darmasiswa short course selama enam bulan. Hal ini tergantung pada program perguruan tinggi atau institusi tempat mahasiswa ditempatkan.

Beasiswa Darmasiswa memainkan peran penting mempromosikan komunikasi lintas budaya Indonesia dan membina pemahaman antara Indonesia dan negara lain. Keberhasilan Komunikasi Lintas Budaya Indonesia melalui Beasiswa Darmasiswa dapat dilihat dari pencapaian mahasiswa peserta beasiswa darmasiswa yaitu:  


1. Mahasiswa penerima beasiswa darmasiswa dinobatkan sebagai  duta penyebar bahasa Indonesia di sejumlah negara.
Pada tanggal 23 - 26 Agustus 2016 telah diselenggarakan Lokakarya Pengajaran BIPA Program Darmasiswa oleh Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) serta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Lokakarya diikuti oleh 66 orang yaitu 54 orang peserta pengajar BIPA, dan 8 orang dari PPSDK. 

 Sejumlah mahasiswa menerima penobatan sebagai duta penyebar bahasa Indonesia di berbagai negara.  Penobatan ini tidak diterima oleh semua peserta beasiswa darmasiswa, hanya sekitar sepuluh persen dari total penerima beasiswa darmasiswa setiap tahun yaitu dari 700 hingga 800 peserta, hanya 7 hingga 8 peserta menjadi duta-duta penyebar bahasa Indonesia di negara asalnya. 


2. Mahasiswa lulusan program beasiswa darmasiswa dinobatkan menjadi duta budaya Indonesia di luar negeri.
Penobatan duta budaya Indonesia di luar negeri dilaksanakan pada tanggal 17 - 19 Juni 2019 di Institut Seni Indonesia (ISI). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan pembekalan kepada 679 peserta mahasiswa dari 82 negara lulusan program beasiswa darmasiswa.

Duta budaya Indonesia akan ditujukan untuk negara asal peserta. Penobatan ini diharapkan mampu menyebarluaskan budaya Indonesia melalui peserta dengan menyampaikan keindahan ragam budaya Indonesia di negara asal mereka. Peserta diharapkan mampu membuat harum nama Indonesia di negara asal masing-masing.

Mahasiswa warga negara asing yang mempelajari bahasa dan budaya Indonesia sering kali membuat mereka terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dan turut melestarikan budaya Indonesia. Hal ini terjadi karena mahasiswa secara tidak langsung menemukan banyak karakteristik menarik tentang bahasa dan budaya Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun