Mohon tunggu...
Supi Siti Solihah
Supi Siti Solihah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Menulis bukan hobi hanya untuk relaksasi apalagi untuk ajang kompetisi hanya ingin berekspresi semoga sesuai dengan ekspektasi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perjalanan Kegagalan untuk Meraih Impian di LPDP BIB Kemenag

9 Agustus 2023   21:53 Diperbarui: 9 Agustus 2023   22:14 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SS Dashboard Pendaftaran LPDP/dokpri

Lagi-lagi aku gagal untuk bisa mengikuti kuliah di Prodi Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Agama Islam Syekh Nurjati Cirebon, atau yang bisa disebut sebagai Prodi PJJ PAI Syekh Nurjati Cirebon.

Tepatnya setahun yang lalu saya ikut mendaptar pada bulan Juni 2023, yang kala itu ada waktu 5 hari buat saya untuk mempersiapkan berkas-berkas persyaratan Pendaftaran, tidak perlu repot-repot karena semua data sudah tersedia dan asli keberadaannya tidak di buat-buat.

Saya mengikuti jalur Guru Diniyah Takmiliyah, banyak sekali yang mendaftar pada waktu itu hingga mencapai 7.000 orang peserta, namun yang lolos seleksi administrasi hanya 5.000 orang pendaftar.

Yang 5.000 orang pendaftar inilah yang bisa mengikuti CBT atau Computer Basic Test yang diselenggarakan secara online, dari ke 5.000 peserta tersebut yang berhasil lolos ke tahap wawancara adalah 3.000 orang peserta termasuk saya sendiri namun saya gagal dan tidak bisa masuk sebagai Calon Mahasiswa penerima Beasiswa pad aProdi Pendidikan tersebut.

Dan kini kegagalan itu datang lagi menghampiri, mungkin aku bukanlah salah satu orang yang beruntung untuk mengikuti Program Pendidikan tersebut.

Ada banyak perbedaan pendaftaran tahun yang lalu dengan sekarang dimana, sekarang pengelolanya bukan lagi PJJ PAI SYEKH NURJATI tapi dengan Program Kemitraan  Kemenag dengan LPDP.

Bahkan pendaftarannya pun, 2 kali pendaftran yang pertama di Platform PJJ PAI SYEKH NURJATI yang bisa di akses melalui  https://spmb.syekhnurjati.ac.id/ dan terakhir dialihkan ke Dashboard https://pendaftaran-beasiswa.kemenag.go.id/peserta.

SS daftar peserta yang berada satu ruangan denganku/Dokpri
SS daftar peserta yang berada satu ruangan denganku/Dokpri
Pendaftaran kali ini sangat rumit dan sangat menyita waktu ada beberapa perbedaan dari tahun 2022 yang lalu, selain dari biodata diri juga ada persyaratan Tes Kesehatan atau biasa disebut dengan KIR Dokter yang harus didapat dari Puskesmas setempat juga ada Surat Keterangan Bebas Narkoba yang harus dibuat dari BNN yang berada jauh di luar kota bagi kami yang berada di pelosok dan harganya pun sangat pantastis bagi kami yang hanya menjadi Sukarelawan Ikhlas Beramal mana mampu membayar sejumlah uang untuk persyaratan tersebut.

Tapi untunglah... BIB Kemenag tidak mewajibkan adanya surat Bebas Narkoba tersebut jadi kami merasa sangat lega sekali.

Dan paling unik dan membingungkan bagi kami pendaftar yang berada di bawah naungan Emis PD PONTREN, karena kami tidak mempunyai No. Id Simpatika ada yang harus diikut sertakan dalam formulir  pendaftaran yaitu tentang Nomor Unik.

Banyak paham dari kami bahwa Nomor UniK adalah Nomor EMIS Lembaga yang kami punyai, juga ada yang menyebutkan tentang NOMOR ID SIKAP, yang lebih membuat kami bertanya-tanya adalah bagaimana cara pembuatannya, akhirnya kami sepakat dibuatlah Surat Keterangan dari Lembaga tempat kami mengabdi yang ditandatangani oleh Kepala Pondok Pesantren dan atau Kepala Lembaga Diniyah. Dengan menyertakan data diri Pendaftar Beasiswa lengkap dengan nomor email, nomor Hanphone, Nomor Emis Lembaga dan AKUN SIKAP  pendaftar.

Menurut Admin WAG Yth. Bapak Gerhana dari Makasar beliau menyebutkan bahwa yang mengikuti Program Beasiswa Indonesia Bangkit Kemenag tahun ini ada sekitar berjumlah 3500 orang peserta dan yang masuk lulus admisnistrasi ada 2.619 peserta, namun ada juga yang dengan nama ganda dan ada 3 kode Nomor Peserta diantaranya BT02-231.0000000 berjumlah 2231 orang peserta, BP01-231-0000000  berjumlah 560 orang peserta dan BU01-231-0000000 yang  berjumlah 328 orang peserta. Saya tidak mengetahui kode dari jalur mana peserta tersebut.

Dan saya tidak tahu ada berapa sebenarnya yang lulus masuk seleksi wawancara setelah Test Psikologi ( Test Bakat Skolastik dan Psikotest) ini.

Ada banyak pertanyaan muncul bukan saja dari diri pribadi saya sendiri tetapi juga dari peserta Pendaftar Program Beasiswa yang  begitu hangat dibicarakan di WAG tentang soal-soal ujian yang akan muncul pada Test Psikologi apakah akan seperti tahun kemarin atau tidak karena ketika mengikuti Zoom Meeting dengan penyelenggara tidak dibicarakan mengenai Test seperti tahun sebelumya yaitu yang berjumlah 120 soal Test Tulis ada soal IPA, IPS, Bahasa Inggris, Tarikh Islam, Qur'an, Hadist, Bahasa Arab, Fiqih, Akidah, Akhlak, Test Membaca dan Test menulis huruf Arab.

SS ketika akan mengikuti ujian Test Skolastik dengan Zoom beserta Bapak Pengawas/Dokpri
SS ketika akan mengikuti ujian Test Skolastik dengan Zoom beserta Bapak Pengawas/Dokpri
Tetapi pada acara Zoom Streaming yang diselenggarakan oleh Cakrawala Indonesia Bangkit https://www.youtube.com/@awardeebib_indonesia tersebut hanya menjelaskan tentang soal nalar, deret dan psikologi.

Dalam prakteknya ada 100 soal Test Skolastik dan 41 Test Kepribadian dengan durasi masing-masing 90 menit atau 3 jam, yang diselenggarakan pada tanggal 29 Juli 2023 yang sebelumnya ada Simulasi Test Skolastik yang diselengarakan pada tanggal 28 Juli 2023.

Kebetulan sekali saya menjadi salah satu admin pada Grup Wag Camaba 2023 dan saya bertugas untuk menghalau para Pendaftar Beasiswa yang belum masuk grup baik Grup Telegram dan Grup Whatsap. Karena Grup WAG yang hanya memuat 1025 peserta sedangkan pendaftar lebih dari 2000 orang peserta maka dibuatlah Grup baru untuk menampung Peserta.

Yang sangat menyedihkan adalah ketika saya menghubungi peserta yang belum mengetahui bahwa besok akan diadakan Test Simulasi sedang mereka belum mengadakan persiapan mulai dari mengunduh Aplikasi Ruang Ujian, masuk ruang kelas yang terbagi menjadi 43 dan setiap grupnya berisi 50 orang, dan setiap grup dibagi 2 sesi, sesi pertama pukul 8.00-11.00 dan sesi kedua pukul 13.00-16.00 WIB dan pukul 09.00-12.00 untuk sesi pertama WITA dan pukul 14.00-17.00 untuk sesi kedua WITA.

SS bersama sebagian Peserta Ujian pada zoom/Dokpri
SS bersama sebagian Peserta Ujian pada zoom/Dokpri
Bahkan ada beberapa orang yang tidak mengikuti Simulasi sama sekali karena ada diantaranya yang baru mengetahui bahwa pada hari tersebut akan diadakan test tulis, namun dengan penuh kesabaran saya mencoba untuk membantu mereka memasukan ke grup masing-masing dan memberikan arahan-arahan yang penting tentang persiapan-persiapan yang harus dilakuan meskipun kala itu saya pun sedang dalam masalah.

SS percakapan dengan salah seorang pengawas/Dokpri
SS percakapan dengan salah seorang pengawas/Dokpri
Ketika saya sudah menyelesaikan ujian ada temanku yang berasal dari NTT yang tidak bisa masuk ke ruang zoom meeting akibat mati lampu dan sinyal mendadak hilang tapi ia mengerjakan Test Skolastik sampai beres.

SS percakapan dengan Admin PJJ/Dokpri
SS percakapan dengan Admin PJJ/Dokpri
Saya mencoba untuk menghubunginya dengan susah payah dan menghubungi admin yang lain dengan permasalahan temanku yang satu ini. Dan oleh admin disuruh untuk mengikuti sesi kedua pada zoom meeting kedua yang seharusnya masuk sesi pertama, tapi karena tim pengawas tidak membenarkan hal tersebut ia dianggap bukan peserta dari grup yang diawasinya akhirnya ia dinyatakan failed duluan dan dianggap tdak mengikuti ujian.

Juga ada teman satunya lagi yang berasal dari Jawa Tengah ketika saya hubungi dan memberitahukan bahwa hari ini 29/07/2023 akan diadakan Test Tulis ternyata ia sedang berada dalam acara nikahan dan ia tidak mengetahui bahwa hari ini ada ujian.

Masalahku adalah berada pada perangkat yang tiba-tiba ngeleg tak bergerak dan harus di instal ulang akibat kapasitas dan spek yang dipaksakan seharusnya memakai window 8 tetapi karena kebutuhan saya paksakan ke window 10 akhirnya malah tidak berfungsi sama sekali.

Ketika mencoba meminjam laptop dari teman kendalanya adalah window nya tak bisa diakses sehingga tidak bisa mengunduh aplikasi yang dibutuhkan.

Pada ujian kali ini sangat berbeda dari sebelumnya yaitu memakai 2 perangkat hardware yaitu komputer atau laptop sebagai ruang ujian, apabila menggunakan komputer diwajibkan untuk menggunakan webcam dan handphone untuk zoom meeting.

Pada setiap grupnya diawasi oleh salah satu petugas dari BIB lewat zoom tersebut dan para pengawas diwajibkan untuk memantau para peserta ujian, seperti daftar hadir, tata tertib ujian juga mengatur bagi peserta yang sudah selesai melaksanakan ujian harus meminta izin kepada pengawas, dan pengawas mengeluarkan peserta tersebut dari ruangan zoom.

SS sebagian dari JUKNIS Test Skolastik/Dokpri
SS sebagian dari JUKNIS Test Skolastik/Dokpri
Dalam tata tertib ujian tidak diperbolehkan memakai masker/cadar/penutup wajah. Dan saya adalah salah satu peserta yang melanggar tentang ketentuan tersebut saya tetap memakainya dan ada peringatan pada layar komputer yang saya miliki bahwa TIDAK ADA WAJAH YANG TERDETEKSI. Apakah ini alasannya saya tidak lulus atau memang ujian saya yang nilainya buruk dan tidak layak untuk maju ke babak selanjutnya yaitu test wawancara.

Tapi tidak apa hari ini saya gagal mengikuti Program Beasiswa yang diselenggarakan oleh LPDP BIB Kemenag, karena saya yakin Allah sudah mempersiapkan hal terindah dalam kehidupanku dimasa kini dan yang akan datang.

Meskipun begitu saya akan tetap bersemangat mengelola Lembaga Pendidikan yang saat ini dikelola degan sebaik-baiknya, meskipun saya telah gagal dua kali. Anggap saja ini sebagai uji nyali dan uji pengalaman, meskipun saya sudah berusaha mempersiapkan dari jauh-jauh hari seperti mengikuti test TOEFL meskipun hanya mendapatkan nilai 417 poin saja.

Saya mengucapkan selamat kepada teman teman yang berhasil masuk ke test berikutnya yaitu Test wawancara dan bagi kawan yang belum berhasil,  untuk mendapatkan Beasiswa ini semoga tahun depan yang belum masuk sebagai Calon Mahasiswa kalian bisa masuk dan mendaptakan Manfaat dari LPDP. 

Hal yang tidak sia-sia dalam mengikuti Pendaftaran kali ini, sedikitnya saya sudah membantu dengan sukarela kepada mereka yang kesulitan mulai dari mengupload berkas hingga membantu sebagian dari mereka untuk mengikuti ujian tepat waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun