Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Agama Islam Syekh Nurjati Cirebon, atau yang bisa disebut sebagai Prodi PJJ PAI Syekh Nurjati Cirebon.
Lagi-lagi aku gagal untuk bisa mengikuti kuliah di ProdiTepatnya setahun yang lalu saya ikut mendaptar pada bulan Juni 2023, yang kala itu ada waktu 5 hari buat saya untuk mempersiapkan berkas-berkas persyaratan Pendaftaran, tidak perlu repot-repot karena semua data sudah tersedia dan asli keberadaannya tidak di buat-buat.
Saya mengikuti jalur Guru Diniyah Takmiliyah, banyak sekali yang mendaftar pada waktu itu hingga mencapai 7.000 orang peserta, namun yang lolos seleksi administrasi hanya 5.000 orang pendaftar.
Yang 5.000 orang pendaftar inilah yang bisa mengikuti CBT atau Computer Basic Test yang diselenggarakan secara online, dari ke 5.000 peserta tersebut yang berhasil lolos ke tahap wawancara adalah 3.000 orang peserta termasuk saya sendiri namun saya gagal dan tidak bisa masuk sebagai Calon Mahasiswa penerima Beasiswa pad aProdi Pendidikan tersebut.
Dan kini kegagalan itu datang lagi menghampiri, mungkin aku bukanlah salah satu orang yang beruntung untuk mengikuti Program Pendidikan tersebut.
Ada banyak perbedaan pendaftaran tahun yang lalu dengan sekarang dimana, sekarang pengelolanya bukan lagi PJJ PAI SYEKH NURJATI tapi dengan Program Kemitraan  Kemenag dengan LPDP.
Bahkan pendaftarannya pun, 2 kali pendaftran yang pertama di Platform PJJ PAI SYEKH NURJATI yang bisa di akses melalui  https://spmb.syekhnurjati.ac.id/ dan terakhir dialihkan ke Dashboard https://pendaftaran-beasiswa.kemenag.go.id/peserta.
Pendaftaran kali ini sangat rumit dan sangat menyita waktu ada beberapa perbedaan dari tahun 2022 yang lalu, selain dari biodata diri juga ada persyaratan Tes Kesehatan atau biasa disebut dengan KIR Dokter yang harus didapat dari Puskesmas setempat juga ada Surat Keterangan Bebas Narkoba yang harus dibuat dari BNN yang berada jauh di luar kota bagi kami yang berada di pelosok dan harganya pun sangat pantastis bagi kami yang hanya menjadi Sukarelawan Ikhlas Beramal mana mampu membayar sejumlah uang untuk persyaratan tersebut.
Tapi untunglah... BIB Kemenag tidak mewajibkan adanya surat Bebas Narkoba tersebut jadi kami merasa sangat lega sekali.
Dan paling unik dan membingungkan bagi kami pendaftar yang berada di bawah naungan Emis PD PONTREN, karena kami tidak mempunyai No. Id Simpatika ada yang harus diikut sertakan dalam formulir  pendaftaran yaitu tentang Nomor Unik.
Banyak paham dari kami bahwa Nomor UniK adalah Nomor EMIS Lembaga yang kami punyai, juga ada yang menyebutkan tentang NOMOR ID SIKAP, yang lebih membuat kami bertanya-tanya adalah bagaimana cara pembuatannya, akhirnya kami sepakat dibuatlah Surat Keterangan dari Lembaga tempat kami mengabdi yang ditandatangani oleh Kepala Pondok Pesantren dan atau Kepala Lembaga Diniyah. Dengan menyertakan data diri Pendaftar Beasiswa lengkap dengan nomor email, nomor Hanphone, Nomor Emis Lembaga dan AKUN SIKAP Â pendaftar.