Dan sungguh sangat mengharukan ia mampu menjadi seorang imam yang baik di mesjid, mengumandangkan adzan dan bersholawat dengan sangat merdu, maa syaa Allah tabaarokallah semua orang menjadi takjub kepadanya.
Ia selalu bangun di awal waktu, berkumandang melantunkan shlawat setiap pagi membangunkan orang-orang sekitar yang masih tertidur pulas.
Seminggu setelah istrinya di rujuk ke rumah sakit, akhirnya istrinya meninggal, inna lillaahi wa inna ilaihi rooji'uun.
Ia meninggal dalam keadaan belum melihat suaminya yang tempramental menjadi orang yang lembut bicaranya, yang belum melihat dengan mata lahirnya, melihat suaminya bersujud memohon ampun kepada Tuhan, ketika telinganya belum mendengar bacaan Qur'an dan kalimah-kalimah Thoyyibah yang dikumandangkan suaminya.
Rahman sekarang sudah meninggalkan kebiasaan buruknya di masa lalu, meskipun sekarang ia hidup sendirian dan tak mau ikut bersama anaknya yang tinggal jauh dengan dirinya, ia kini menjai seorang yang taat beribadah,rajin puasa sunnah dan ia begitu menyesali perbuatan-perbuatan jeleknya di masa lampau. Dan bulan puasa Ramadhan ini adalah puasa pertama kali ia menjalankannya setelah berpuluh-puluh tahun ia tak melaksanakannya.
Mungkin itu adalah salah satu doa Jamila yang ia panjatkan kepada Tuhan agar suaminya mendapatkan taufik dan hidayah dari Allah SWT agar suaminya menemukan jalan yang Allah Ridhai.
Itulah sekelumit kisah dari pasangan suami istri yang tangguh mempertahankan rumah tangganta meskipun itu adalah merupakan hal yang sulit bagi sebagian orang tapi mereka mampu bertahan dalam kondisi demikian.
Ada beberapa hal pelajaran menurut saya sebagai penulis dari kisah ini yaitu diantaranya:
Pertama, dari kisah nyata ini kita dapat mengambil pelajaran, jangan lihat orang pada masa lalunya tapi lihatlah perubahan yang perbuat di masa sekarang.
Bahkan karena semangatnya yang membara dengan selalu mengutamakan ibadahnya, ia bisa mengalahkan orang-orang yang rajin ibadah dan selalu mengunjingkan dirinya dulu sebelum bertaubat.
Kedua, pengorbanan, kesabaran dan cinta sang istri terhadap suaminya, dibalas dengan perbuatan baik meski ia tidak secara langsung melihatnya.