Mohon tunggu...
Supi Siti Solihah
Supi Siti Solihah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Menulis bukan hobi hanya untuk relaksasi apalagi untuk ajang kompetisi hanya ingin berekspresi semoga sesuai dengan ekspektasi.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Child Free adalah Pilihan

9 Februari 2023   21:15 Diperbarui: 9 Februari 2023   22:08 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak mempunyai pasangan

Dalam QS Annisa ayat 1: "Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu(Adam), dan Allah menciptakan pasangannya(Hawa) dari dirinya, dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempun yang banyak".

Keturunan akan diperoleh ketika ada makhluk yang Allah ciptakan antara 2 lawan jenis antar pria dan wanita dan disanalah akan hadir keturunan yang banyak diantara keduanya, dengan proses menurut syariat tentunya.

Kalau dari kesemua itu bisa difahami maka tak perlu kita saling menghujat satu sama lain karena menjadi child free adalah pilihan

Pilihan masing-masing pribadi karena kita tidak pernah tahu apa alasan yang melatarbelakanginya, karena keinginan itu timbul  dari diri sendiri. Tapi bagaimana dengan keputusan dan keinginan Tuhan, yang Kun Fayakun itu?

Banyak sekali seorang ibu dengan berKB entah itu dengan Suntik, Pil KB, Implan, IUD tetap saja mempunyai anak dan KB-nya tidak berhasil, baru saja anak nya berusia 6 bulan ia sudah mengandung kembali, kalau sudah Tuhan kasih kita tidak bisa menolaknya, karena kita milik Tuhan apapun yang Tuhan kasih ke kita tak akan bisa menolak, meskipun sudah berusaha semaksimal mungkin menurut usaha kita.

Keadaan terbalik diantara orang-orang yang mati-matian berusaha untuk mempunyai seorang bayi dari rahimnya tetapi tidak dikaruniai dengan segala upaya sampai banyak biaya yang dikelurkan, tetapi tidak berhasil.

Tetapi sebaliknya banyak lagi para ibu yang mengugurkan kandungannya karena kehadiran seorang bayi yang tidak dapat diterima oleh akal sehatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun