Mohon tunggu...
Shafa Adha Zhafira
Shafa Adha Zhafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Shafa Adha Zhafira, Mahasiswi Program Studi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Marak E-commerce, Pedagang Baju di Pasar Sepi Pembeli

22 Desember 2022   09:58 Diperbarui: 22 Desember 2022   12:32 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia sangat menyayangkan terhadap daya beli masyarakat yang melemah, sebab masyarakat sekarang lebih memilih berbelanja di online shop daripada di pasar karena lebih praktis dan instan.

“Sebenarnya bukan karena zaman yang sudah canggih, tetapi karena orang males untuk pergi ke pasar. Apalagi kalangan-kalangan seperti remaja dan mahasiswa yang punya gengsi untuk sekedar berbelanja ke pasar,” ucap Edi, Minggu (4/12).

Kondisi Pasar Ciputat, Minggu (4/12) pada saat kami kunjungi sedikit ramai dikarenakan hari Minggu dan pelanggan yang datang ke toko Pak Edi merupakan kalangan ibu-ibu dan remaja yang mecari kebutuhan baju kebaya untuk wisuda.

Sedangkan di sisi lain, Ayu (26) salah satu pegawai toko Aulia Fashion di kawasan Pasar Ciputat mengakui sepinya pembeli diakibatkan oleh pembeli yang berpindah beli pakaian di online

Aulia Fashion yang memiliki dua kios di Pasar Ciputat ini menyetujui bahwa omzetnya menurun akibat dari maraknya toko yang berjualan di online. Akhirnya sang pemilik toko, Resti (39) memilih untuk merambat juga membuka online shop agar jangkauan pembeli lebih luas dan dapat menambah omzet toko. 

Ayu dan pemilik toko memanfaatkan beberapa platform online untuk memasarkan dagangan baju tokonya sebagai perantara penjual dan pembeli. “Jadi kita ada toko di pasar ini sama online juga,” ujar Ayu, Rabu (7/12).

Ayu menyampaikan tokonya mulai sepi sejak terjadi pandemi Covid-19 yang dimana masyarakat tidak boleh bepergian keluar rumah. Maka dari itu, pemilik tokonya merancang ide untuk membuka akun online shop. Hasil dari berjualan di online shop sangat berbanding dengan penghasilan tokonya di Pasar Ciputat.

“Syukur Alhamdulillah online shop membantu sekali untuk menambah penghasilan. Kira-kira sekitar 30-40 persen dari biasanya, bisa juga sehari kejual 4-5 potong baju yang terjual,” tambah Ayu, Rabu (7/12).

Sementara itu, Yuyun (40), salah satu masyarakat yang lebih memilih belanja di online shop mengutarakan sebelum maraknya online shop, Yuyun lebih sering membeli pakaian ke pasar. Tetapi saat ini, ia lebih memilih untuk berbelanja di e-commerce karena lebih praktis, instan, harga lebih terjangkau dan menghadirkan banyak diskon atau potongan-potongan harga yang menggiurkan.

“Sebelum ramai online sih saya sering ke pasar buat beli baju saya sama buat anak. Kalo dulu ke pasar bisa langsung cobain bajunya disana, kalo sekarang udah ada online yang lebih mudah ya jadi ga perlu repot lagi ke pasar, harga murah sama ada diskon juga,” ujar Yuyun, Rabu (7/12).

Tingginya minat masyarakat dalam belanja online saat ini juga disertai dengan maraknya online shop di berbagai media, contohya seperti platform marketplace, media sosial yang mewadahi masyarakat untuk kegiatan jual beli. Berjualan online menjadi salah satu jalan untuk tetap mendapatkan penghasilan di zaman sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun