Mohon tunggu...
Shafa Azzahra
Shafa Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Karena keberhasilan bukanlah akhir dari segalanya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi Kebhinekaan dalam Kehidupan Kampus

28 Desember 2022   21:13 Diperbarui: 28 Desember 2022   21:22 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • Berdasarkan pengamatan yang saya lihat mahasiswa terlihat membanggakan daerahnya masing-masing dan merasa bahwa daerahnya yang paling maju dengan membandingkan kekayaan alam yang dimiliki oleh daerahnya dengan daerah lain. Dikala temannya sedang beribadah ada mahasiswa lain yang bercanda dan berbicara keras sehngga mengganggu temannya yang sedang beribadah. 

  • Beberapa mahasiswa menjadikan agama sebagai lucuan, ada pula mahasiswa yang memotong pembicaraan disaat temannya sedang berbicara. Sebagian mahasiswa merasa bangga menggunakan produk-produk luar negeri baik pakaian, handphone, dan semua yang melekat pada kebutuhan mereka.
  •  
  • Beberapa mahasiswa juga terlihat lebih bangga menyanyikan lagu berbahasa asing dibandingkan lagu daerahnya sendiri. saling mencemooh saat ada temannya menggunakan bahasa daerah karena dianggap lucu dan mahasiswa banyak tidak tahu mengenai sejarah kebangsaan Indonesia. 

  • Salah satu terjadinya permasalahan di atas di karenakan adanya perbedaan latar belakang yang cukup kuat pada mahasiswa. Konflik yang berlatar belakang SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan) ini dapat mengancam persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terpecah.

  • Seperti yang kita tahu bahwasanya mahasiswa merupakan suatu generasi penerus bangsa  Indonesia, maka sebenarnya generasi ini juga menjadi komponen yang penting dan   perlu dilibatkan dalam pembangunan bangsa Indonesia, baik secara nasional   maupun   daerah. Hal ini berkaitan erat dengan dasar  dari generasi muda yang sebenarnya memiliki fisik yang kuat, pengetahuan yang baru, inovatif, dan juga memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi pula. 

  • Perbedaan adalah suatu keberagaman, yang bisa kita lakukan adalah menerima perbedaan tersebut dan menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan. Perbedaan bukan justru kita jadikan sumber konflik melainkan sebisa mungkin kita jadikan tolak kekuatan untuk membangun kehidupan yang harmonis, damai dan penuh toleransi. Sehingga kedamaian di dunia bisa betul-betul terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun