Mohon tunggu...
Shafaa Saniyya Rissanty
Shafaa Saniyya Rissanty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Enjoy the process and get benefit later, be proud to yourself!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dorong Kemajuan BUMDes! Edukasi Digitalisasi Pencatatan Keuangan Dilakukan oleh Mahasiswa UNDIP di Desa Kalangan

9 Februari 2024   14:13 Diperbarui: 9 Februari 2024   14:14 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa sebagai entitas terkecil dalam struktur pemerintahan memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Salah satu instrumen yang semakin diperhitungkan dalam upaya ini adalah Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Bumdes menjadi kunci dalam pemberdayaan ekonomi desa, dengan memberikan wadah bagi masyarakat desa untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi yang berkelanjutan dan berdaya saing.

Bumdes merupakan lembaga ekonomi yang dimiliki oleh desa, yang dijalankan dan dikelola oleh masyarakat desa sendiri. Tujuan utama Bumdes adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pengembangan berbagai usaha ekonomi lokal. Konsep ini muncul sebagai upaya untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antara desa dan kota, serta memberikan kesempatan kepada masyarakat desa untuk berperan aktif dalam pembangunan ekonomi mereka.

Salah satu keunggulan utama Bumdes adalah kemampuannya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi lokal setiap desa. Melalui pendekatan partisipatif, Bumdes dapat mengidentifikasi sektor-sektor ekonomi yang potensial untuk dikembangkan, seperti pertanian, pariwisata, kerajinan, dan lain-lain. Dengan demikian, Bumdes tidak hanya menjadi motor penggerak ekonomi desa, tetapi juga sebagai pusat inovasi lokal yang menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat desa.

Namun demikian, tantangan yang dihadapi oleh Bumdes tidaklah sedikit. Salah satu di antaranya adalah cara untuk manajemen keuangannya. Untuk mengatasi hal ini, Shafaa Saniyya Rissanty, Mahasiswi KKN Universitas Diponegoro Tim 1 2024, berupaya untuk melakukan edukasi pencatatan keuangan digital. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Edukasi manajemen finansial berhak untuk didapati oleh setiap orang atau lembaga. Begitu juga Bumdes, yang mana dengan digitalisasi dapat mempermudah pengurus untuk mengetahui kondisi aktual dari penjualan tersebut. Bukan hanya itu, tetapi juga dengan pembukuan digital akan membantu pengurus lebih sistematis dalam pengorganisasian Bumdes. 

Tidak hanya itu, pencatatan digital juga memiliki dampak positif dalam meningkatkan transparansi Bumdes kepada masyarakat desa dan pihak-pihak terkait. Dengan memiliki sistem pencatatan yang terbuka dan dapat diakses secara online, masyarakat desa dapat memantau secara langsung aktivitas dan kinerja Bumdes. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Bumdes, tetapi juga memungkinkan adanya partisipasi yang lebih aktif dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan Bumdes.

Meskipun demikian, implementasi pencatatan digital untuk Bumdes juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satu tantangan utamanya adalah terkait dengan keterbatasan akses dan pemahaman teknologi di tingkat desa. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan adanya program pelatihan dan pendampingan yang terarah bagi pengelola Bumdes dalam memahami dan menggunakan sistem pencatatan digital dengan baik.

Selain itu, perlu juga adanya investasi dalam infrastruktur teknologi informasi yang memadai di tingkat desa, seperti akses internet yang stabil dan perangkat keras yang memadai. Dukungan dari pemerintah daerah dan lembaga terkait juga sangat diperlukan dalam memfasilitasi implementasi pencatatan digital bagi Bumdes.

Secara keseluruhan, penggunaan pencatatan digital memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kinerja Bumdes. Dengan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal, Bumdes dapat menjadi lebih tangguh dan berkembang sebagai salah satu motor penggerak ekonomi di tingkat desa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun