Nama : Shafa Ardhia Rachmadaniyah
NIM : 210503110037
Prodi : Perbankan Syariah
BANGKITNYA UMKM "PENTOL BAKSO FROZEN" DI MASA PANDEMI
Beberapa tahun kemarin dunia dihebohkan dengan adanya penyebaran virus yang
berbahaya yaitu virus corono (Covid-19). Virus tersebut sangat meresahkan untuk manusia
karena bisa mengakibatkan meninggal dunia dan beberapa efek lainnya. Pada tahun 2019,
Indonesia mulai diserang oleh virus tersebut dan mengakibatkan banyak orang meninggal
khususnya orang yang memiliki riwayat sakit hingga orang yang sudah berusia lanjut. Negara
Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena virus corona terbanyak dan masih
berjuang hingga saat ini. Banyak dampak negatif yang dihasilkan dari adanya pandemi ini
selama beberapa tahun khususnya di sektor ekonomi khususnya dibidang UMKM. Menurut
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), setidaknya terdapat 949 laporan dari
pelaku koperasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terkena dampak dari
pandemi virus corona.
Saat ini, Menteri Koperasi dan UKM menghimbau kepada seluruh masyarakat
Indonesia untuk membantu usaha pelaku UMKM khususnya UMKM lokal. Harapannya
adalah adanya sinergi, kebersamaan, dan kolaborasi semua pihak termasuk pemerintah daerah
dan asosiasi pendamping usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk bersama-sama
dan bergotong royong dalam membantu pelaku UMKM yang terdampak. Hal tersebut
dilakukan agar para pelaku UMKM tetap produktif di masa pandemi dan dapat meningkatkan
perekonomian bangsa. Terlebih lagi banyak usaha mikro yang terdampak oleh pandemi ini,
apabila tidak diatasi maka akan menyebabkan masalah yang besar. Adanya kebijakan
pemerintah berupa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang sangat
berpengaruh terhadap penjualan produk pentol bakso frozen. Keputusan tersebut diterapkan
untuk menangani penyebaran virus covid-19 yang semakin meningkat sekaligus pemulihan
perekonomian bangsa.
Salah satu jenis UMKM yang ada di Sidoarjo tepatnya di daerah Krian Bypass
Ds.Tundungan RT.03/02 yang dikenal dengan "Pentol Bakso Frozen". Usaha ini berdiri sejak
tahun 2017 yang didirikan oleh ibu Nurus Syafa'ah (53 tahun). Di dalam usaha ini beliau
tidak mendirikan sendiri tetapi dibantu oleh suami dan 2 anak laki-lakinya. Produk yang
dihasilkan beragam seperti pentol bakso (isi 100biji, 80biji, dan 50biji per plastik), pentol
tahu, pentol jumbo, siomay, dan bumbu untuk kuah baksonya. Harga yang ditawarkan juga
beragam sesuai dengan jenis produk yang dibeli yaitu mulai dari Rp. 30.000 hingga Rp.
60.000. Sebelum adanya pandemi, usaha pentol frozen dapat memproduksi hingga 20kg per
harinya. Pelaku usaha tersebut sangat terdampak adanya pandemi yang berkepanjangan ini.
Hal tersebut dikarenakan adanya penurunan produksi hingga 50% pada saat pandemi
sehingga mempengaruhi omset penjualan yang menurun. Adapun permasalah lain yang
dihadapi yaitu pemasaran produk yang masih melalui sistem offline berupa memberikan
informasi-informasi dari tetangga dan saudara saja (melalui mulut ke mulut). Sejak adanya
pandemi dan sudah berjalan selama 2 tahun ini, penjualan produk pentol bakso belum
dinyatakan stabil.
Pelaku usaha pentol bakso frozen harus membuat inovasi-inovasi baru untuk
produknya dan dari aspek pemasarannya agar dapat menarik konsumen. Inovasi sendiri
adalah simbol perjuangan bagi seluruh pengusaha yang harus dijadikan visi agar majunya
perekonomian. Inovasi yang dilakukan salah satunya adalah menciptakan pentol bakso
dengan jenis berbeda yaitu pentol bakso dengan berbagai isian (keju, ati, lemak, puyuh, dan
telor asin), pentol jamur, pentol bakso meledak, dan sebagainya. Hal tersebut dikarenakan
semakin berkembangnya zaman, membuat keinginan konsumen pun juga berubah. Sehingga
pelaku usaha harus pandai membuat ide kreasi sesuai dengan permintaan konsumen.
Sedangkan, untuk mengatasi permasalahan pemasaran produk pentol bakso frozen
maka dapat dilakukan pemasaran secara online dan offline. Saat ini khususnya pada masa
pandemi semua kegiatan dilakukan secara online untuk mempermudah kegiatan jual beli.
Pola konsumsi barang dan jasa juga mengalami perubahan dalam bentuk online. Perubahan
pola tersebut harus diikuti oleh pelaku usaha UMKM agar dapat survive dalam masa pandemi
ini dan berkembang sehingga mampu menghadapi kondisi new normal. Usaha pentol bakso
frozen saat ini juga menerapkan pemasaran secara online melalui media sosial yaitu
Whatsapp dan Facebook. Pemasaran secara offline tetap dilakukan dengan cara membeli
secara langsung hingga menerima pesanan pentol bakso frozen. Hal tersebut dilakukan agar
usaha pentol bakso frozen dapat stabil kembali. Mendorong digitalisasi adalah salah satu
prioritas Kementerian Koperasi dan UKM agar dapat berperan lebih strategi dalam
perekonomian nasional. Selama pandemi, ekonomi digital tumbuh positif 38 persen dan
terjadi penambahan lebih dari dua juta UKM masuk ke ekosistem digital. Upaya untuk
mendorong digitalisasi koperasi dan UKM dilakukan melalui peningkatan kapasitas SDM
yang meliputi bimbingan teknis dan pendampingan, peningkatan proses digitalisasi bisnis
serta perluasan akses pasar melalui on-boarding di marketplace dan bantuan pemasaran
melalui program Live Shopping Produk UKM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H