Mohon tunggu...
Shafa Adzani
Shafa Adzani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi mendengar musik, menonton movie dsb

Selanjutnya

Tutup

Diary

My Life Story

31 Agustus 2024   20:17 Diperbarui: 6 September 2024   12:47 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peta Konsep Hidupku

Nama saya Shafa Adzani. Saya biasa dipanggil Shafa, saya dilahirkan di padang panjang, 15 November 2009.

Aku terlahir dari pasangan yang penuh cinta antara bapak Deni dan ibu Elfi. Pekerjaan ayah sebagai Wiraswasta dan merantau di Sijunjung dan ibuku sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di MTsN Pitalah. Aku sangat menyayangi mereka, tanpa mereka aku tidak akan pernah ada di dunia ini. Ayah dan Ibu menjadi peran paling penting di hidupku.

Saya memiliki dua saudara, si sulung bernama Sayyid dan si bungsu bernama Syahir. Mereka adalah orang yang menyenangkan meski kadang kami sering bertengkar. Saat ini abang berkuliah di bidang keperawatan, sedangkan adik kecilku masih duduk di kelas 3 SD.

Kami sekeluarga menganut agama Islam. Ibu adalah orang yang sering pergi ke Musala di dekat rumah kami, hampir setiap subuh dia pergi ke sana, aku juga kadang ikut ke Musala bersamanya. Kakak laki-lakiku yang biasanya kupanggil abang menjadi imam di Musala itu, dia memiliki suara yang merdu saat azan ataupun saat membaca surah Al-Qur'an.

Dari kecil aku bercita-cita menjadi Polisi wanita karena mereka mencerminkan tangguh dan kuat. Namun seiring bertambahnya usia aku menjadi lebih tertarik pada pelajaran bahasa inggris, karena jika aku bisa berbahasa inggris aku juga dapat berkomunikasi dengan orang luar dan mendapat pekerjaan diluar negri. Kelak jika Allah membantuku menjadi orang sukses aku sangat ingin melihat kedua orang tuaku bangga padaku.

Sejak kecil aku tertarik dengan bahasa asing. Aku ingat saat pertama kali aku menemukan kata "family" di salah satu mainan ku, aku kebingungan apa arti family? Kenapa bisa dibaca family?. Dan sejak itu aku mulai mempelajari bahasa inggris. Orang tuaku memasukan ku ke les Pak Marjoni yaitu Al-Khawarizmi. Dan hobi ku untuk belajar bahasa inggris terus berkembang.

Saya dititipkan di TK di dekat rumah, yaitu TK Daarul Falah di Kacang Kayu dekat batas kota Padangpanjang. Di sana wali kelas ku selalu menunjukku untuk membaca ayat Alquran sebelum memulai pelajaran. Karena Saat itu hanya aku satu-satunya di kelas yang bisa membaca Alquran karena aku sudah diajarkan mengaji oleh ibuku dirumah.

Saat lanjut ke SD aku tidak terlalu terkejut dengan lingkungan disana karena banyak teman-teman ku yang masuk kesana. Selama SD aku selalu memperoleh nilai bagus, beberapa kali menjadi juara umum sebelum Covid-19 menyerang saat aku kelas 4 SD. Saat itu aku mulai malas belajar dan keseringan main hp, itu membuat nilaiku rendah hingga orang tuaku agak kecewa. Namun setelah itu aku belajar dari kesalahan hingga tidak malas belajar lagi.

Dan disinilah saya sekarang, kelas 9 di MTsN Padangpanjang. Butuh waktu lama untuk beradaptasi di sini, lingkungan baru, teman baru, guru baru. Tapi seiring berjalannya waktu saya mulai mengenal satu-persatu dari mereka. Saya juga tahu bagaimana membedakan teman yang baik dan buruk agar tidak terjerumus ke pergaulan yang salah.

Dan tujuan utama aku masuk ke sekolah ini adalah dapat lulus di SMA 1 Padangpanjang. Salah satu SMA favorit di Sumatra barat. Berbagai cara telah dilakukan agar memudahkan saya memasuki sekolah tersebut. Menambah tahfiz, meningkatkan nilai, bahkan sampai pindah KK.. eh. Tapi itu semua demi masa depan saya yang baik, do'akan semoga bisa lolos ya teman-teman:)

Setelah lulus SMA aku berencana memasuki universitas Padang karena aku memiliki keluarga yang berkuliah disana yaitu kakak sepupuku dengan jurusan fisika. Namun aku tidak akan mengambil fisika, bukan karena tidak suka, aku lebih tertarik ke jurusan bahasa inggris sesuai hobiku. Dan ku ingin lulus kuliah diumur ku yang ke-22 tahun.

Setelah tamat kuliah aku ingin bekerja sebagai seorang guru. Guru bahasa inggris tentunya, aku ingin mengembangkan pengetahuan pada murid yang ku ajar hingga bermanfaat untuk orang lain. Saat bekerja aku juga ingin mengumpulkan uang untuk ku gunakan saat-saat penting seperti naik haji,membeli rumah, dan mungkin menikah.

Saat uang ku sudah terkumpul, aku akan membuat rumah diluar negeri.. amin. Jika tidak mungkin aku akan membuat rumah di tempat yang jauh dari desa karena saat ini aku tinggal di desa, aku ingin merasakan kehidupan di perkotaan.

Aku akan menamatkan Tahfiz ku insyaallah saat umurku yang ke 20 tahun. Karena itu sangat berguna untuk dunia dan akhirat. Aku akan mengulang ulangi hafalanku agar tidak lupa dan hilang.

Aku ingin menikah disaat semua kebutuhan sudah tercukupi hingga tidak akan membebani orang tuaku lagi. Sekitar umur 25 karena itu umur yang ideal untuk menikah, tidak terlalu tua dan muda. Aku sangat ingin menikah dengan salah satu teman sekelas ku saat di MTsN. Aku ingat saat pertama kali aku melihatnya saat Matsama pertama di MTsN. Seperti seorang gadis yang jatuh cinta pada pandangan pertama. Selain doa untuk orang tua aku juga berdoa untuk mendapatkannya.

Jika Allah sudah menjawab semua doaku dan hidup bersama orang yang kucintai, kami akan membuat keluarga kecil yang harmonis dan bahagia. Mungkin dua anak sudah cukup buatku dan aku sangat ingin memiliki anak kembar yang sehat. Aku akan menjaga, mendidik dan membesarkan mereka dengan baik seperti apa yang telah ibu dan ayah lakukan padaku.

Mungkin saat ini orang tua ku mulai agak menua, tapi aku ingin mereka tetap ada dan melihatku bersama keluargaku nantinya. Aku akan menunjukan pada mereka bahwa aku bisa mendapat apa yang aku mau. Aku akan tetap menyayangi mereka dan memanjatkan doa pada setiap sholat lima waktuku. Aku tidak akan pernah melupakan pengorbanan yang telah mereka lakukan untukku.

Target sedekahku minimal 5k perhari. Seperti yang dilakukan ibuku setiap selesai sholat subuh, dia memiliki celengan kecil untuk sedekah tiap hari setelah sholat subuh. Uang itu dipakai untuk membantu orang lain, aku ingat ibuku membeli enam lusin buku tulis untuk dibagikan pada anak tetangga kami yang kurang mampu. Mereka sangat berterimakasih atas apa yang telah mereka dapatkan, aku juga ingin mengikuti jejak mulia ibuku.

Meskipun saat ini aku belum menampilkan prestasi yang kupunya, tapi aku akan terus berusaha, belajar dengan giat. Mungkin suatu hari aku juga akan memperoleh hasil dari apa yang telah ku kerjakan sekarang, Aamiin..

Aku ingin meninggal dalam keadaan husnul khotimah dengan wajah tersenyum dan bau yang harum. Jika Allah mengizinkan aku ingin tetap bersama dengan orang yang aku cintai hingga umur 60 tahun keatas dan meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Aku harap aku tidak meninggalkan beban dan masalah di dunia dan aku harap orang-orang terdekatku akan selalu mengingatku dan selalu berziarah ke makam ku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun