Peran modal sosial dalam pembangunan dapat dilihat dari 3 konsep antara lain berbagi informasi (sharing information), mengoordinasikan aktivitas-aktivitas (coordinating activities), dan membuat keputusan bersama (making collective decision) (Grootaert, 1996).
- Sharing Information: Institusi-institusi formal dan informal dapat membantu mencegah kegagalan pasar terkait dengan ketidakcukupan dan ketidaktepatan informasi. Para agen pelaku ekonomi sering membuat keputusan-keputusan yang tidak efisien karena kekurangan informasi yang diperlukan, atau karena salah satu agen memperoleh keuntungan dengan cara menyampaikan informasi yang tidak tepat kepada yang lainnya. Dalam kondisi yang lain, keputusan-keputusan yang optimal mungkin sulit dilakukan karena ketidakpastian dan respons dari para agen lainnya terhadap ketidakpastian yang dimaksud. Dalam konteks ini institusi-institusi dapat membantu menyebarluaskan informasi yang cukup dan tepat, yang memungkinkan para pelaku pasar untuk membuat keputusan-keputusan yang cocok dan efisien.
- Coordinating Activities: Perilaku yang tidak terkoordinasi atau petualangan yang dilakukan oleh para agen ekonomi, dapat pula menyebabkan kegagalan pasar. Merujuk pada pengalaman proyek-proyek, tampaknya perilaku dimaksud muncul sebagai akibat kurangnya kekuatan institusi sosial baik formal maupun informal dalam rangka mengatur kesepakatan secara adil. Institusi-institusi dimaksud dapat mengurangi perilaku petualangan melalui pengembangan kerangka kerja dalam mana para individu dapat saling berinteraksi sehingga memperkuat rasa saling percaya di antara para anggota.
- Making Collective Decision: Pembuatan keputusan bersama adalah kondisi yang diperlukan bagi penyediaan barang-barang publik dan pengelolaan eksternalitas pasar. Institusi -- institusi lokal umumnya lebih efektif dalam memperkuat kesepakatan bersama dan tindakan kerja sama bilamana aset-aset didistribusikan secara relatif adil dan keuntungan dapat dibagi secara merata.
World Bank (2003) mengutarakan modal sosial sangat relevan bagi pembangunan ekonomi suatu negara, oleh karena itu modal sosial merupakan resep untuk menaikkan prospek ekonomi masyarakat dan bangsa, termasuk meningkatkan fasilitas-fasilitas pendidikan dan kesehatan, pembangunan secara berkompeten, dan akuntabilitas institusi politik. Selain itu pula modal sosial dapat menfasilitasi munculnya pasar bebas dalam perekonomian global. Adanya peningkatan pendidikan misalnya, telah menyebabkan masyarakat di negara maju lebih berkembang. Kemajuan pendidikan membawa mereka ke arah penalaran (reasoning) yang bisa menghasilkan berbagai inovasi baru, dan akhirnya memunculkan kelas ekonomi baru. Kekuatan faktor ini menghasilkan perubahan pandangan, harapan, struktur dan nilai-nilai sosial ekonomL Orang dibiasakan menabung dan berinvestasi, berani mengambil risiko untuk mendapat keuntungan. Mereka juga m~ngembangkan hidup hemat dalam rangka memaksimumkan output berdasarkan input tertentu.
MODAL SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN MANUSIA
Putnam dalam Hasbullah (2006) menyatakan bahwa bangsa yang memiliki modal sosial tinggi cenderung lebih efisien dan efektif dalam menjalankan berbagai kebijakan untuk mensejahterakan dan memajukan kehidupan rakyatnya. Modal sosial dapat meningkatkan kesadaran individu tentang banyaknya peluang yang dapat dikembangkan untuk kepentingan masyarakat. Dalam konteks pembangunan manusia, modal sosial mempunyai pengaruh yang besar sebab beberapa dimensi pembangunan manusia sangat dipengaruhi oleh modal sosial antara lain, kemampuan untuk menyelesaikan kompleksitas berbagai permasalahan bersama, mendorong perubahan yang cepat di dalam masyarakat, menumbuhkan kesadaran kolektif untuk memperbaiki kualitas hidup dan mencari peluang yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan. Hal ini terbangun oleh adanya rasa saling mempercayai, kohesifitas, tindakan proaktif, dan hubungan internal-eksternal dalam membangun jaringan sosial didukung oleh semangat kebajikan untuk saling menguntungkan sebagai refleksi kekuatan masyarakat. Situasi ini akan memperbesar kemungkinan percepatan perkembangan individu dan kelompok dalam masyarakat tersebut. Bagaimanapun juga kualitas individu akan mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat itu berarti pembangunan manusia paralel dengan pembangunan sosial.
MODAL SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL
Masyarakat yang memiliki modal sosial tinggi akan membuka kemungkinan menyelesaikan kompleksitas persoalan dengan lebih mudah. Dengan saling percaya, toleransi, dan kerjasama mereka dapat membangun jaringan baik di dalam kelompok masyarakatnya maupun dengan kelompok masyarakat lainnya. Pada masyarakat tradisional, diketahui memiliki asosiasi-asosiasi informal yang umumnya kuat dan memiliki nilai-nilai, norma, dan etika kolektif sebagai sebuah komunitas yang saling berhubungan. Hal ini merupakan modal sosial yang dapat mendorong munculnya organisasi-organisasi modern dengan prinsip keterbukaan, dan jaringan- jaringan informal dalam masyarakat yang secara mandiri dapat mengembangkan pengetahuan dan wawasan dengan tujuan peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup bersama dalam kerangka pembangunan masyarakat.
Berkembangnya modal sosial di tengah masyarakat akan menciptakan suatu situasi masyarakat yang toleran, dan merangsang tumbuhnya empati dan simpati terhadap kelompok masyarakat di luar kelompoknya. Hasbullah (2006) memaparkan mengenai jaringan-jaringan yang memperkuat modal sosial akan memudahkan saluran informasi dan ide dari luar yang merangsang perkembangan kelompok masyarakat. Hasilnya adalah lahirnya masyarakat peduli pada berbagai aspek dan dimensi aktifitas kehidupan, masyarakat yang saling memberi perhatian dan saling percaya. Situasi yang mendorong kehidupan bermasyarakat yang damai, bersahabat, dan tenteram.
MODAL SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Modal sosial sangat tinggi pengaruhnya terhadap perkembangan dan kemajuan berbagai sektor ekonomi. Fukuyama (1999) menunjukkan hasil-hasil studi di berbagai negara yang menunjukkan bahwa modal sosial yang kuat akan merangsang pertumbuhan berbagai sektor ekonomi karena adanya tingkat rasa percaya yang tinggi dan kerekatan hubungan dalam jaringan yang luas tumbuh antar sesama pelaku ekonomi. Hasbullah (2006) memberikan contoh perkembangan ekonomi yang sangat tinggi di Asia Timur yang dijalankan pelaku ekonomi Cina. Usahanya memiliki tingkat kohesifitas yang tinggi karena dilakukan dengan koneksi-koneksi kekeluargaan dan kesukuan, dan pola ini mendorong pembentukan jaringan rasa percaya (networks of trust) yang dibangun melewati batas-batas keluarga, suku, agama, dan negara.
Budaya gotong-royong, tolong menolong, saling mengingatkan antar individu dalam entitas masyarakat desa merefleksikan semangat saling memberi (reciprocity), saling percaya (trust), dan adanya jaringan-jaringan sosial (social networking). Pembangunan industri pada masyarakat dengan modal sosial tinggi akan cepat berkembang karena modal sosial akan menghasilkan energi kolektif yang memungkinkan berkembangnya jiwa dan semangat kewirausahaan di tengah masyarakat yang pada gilirannya akan menumbuhkembangkan dunia usaha. Investor asing akan tertarik untuk menanamkan modal usaha pada masyarakat yang menjunjung nilai kejujuran, kepercayaan, terbuka dan memiliki tingkat empati yang tinggi. Modal sosial, berpengaruh kuat pada perkembangan sektor ekonomi lainnya seperti perdagangan, jasa, konstruksi, pariwisata dan lainnya.
MODAL SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN POLITIK