Mohon tunggu...
Shafa AyumiFirstariana
Shafa AyumiFirstariana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya merupakan seorang mahasiswa psikologi di salah satu universitas di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dampak dan Solusi akibat Kehilangan Orang Terdekat

21 Juni 2022   19:47 Diperbarui: 21 Juni 2022   19:51 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung sejak awal tahun 2020 telah merugikan seluruh lapisan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu dampak yang sangat terasa adalah kehilangan orang yang kita cintai, banyak keluarga dan kerabat yang berduka (grief) karena hal ini. Contoh kasus orang berduka karena kehilangan orang tercinta oleh COVID-19 yaitu Alice dan Marya Sheron, keduanya kehilangan kakak laki -- lakinya. 

Dalam kasus Alice, ia hanya bisa menghadiri pemakaman kakaknya melalui aplikasi Skype. Karena ini, Alice pun merasa sangat bersalah dan menganggap dirinya telah menelantarkan kakaknya sampai ia mengalami kesulitan tidur dan penurunan berat badan. Alice juga sering mengingat -- ingat kenangannya bersama kakaknya (Goveas & Shear, 2020). 

Sedangkan dalam kasus Marya Sheron, ia sering dimintai untuk melakukan wawancara mengenai kehilangannya oleh berbagai media. Ia menyadari bahwa itu adalah caranya untuk melakukan coping jenis penolakan (denial), yakni saking sibuknya melakukan wawancara, ia tidak harus memikirkan apa yang telah terjadi (OlmsteadSlate, 2020).

Menurut World Health Organization (WHO), angka resmi jumlah korban pandemi COVID-19 di seluruh dunia ada sekitar 14,9 juta orang, atau dalam kisaran lebih luas yakni 13,3-16,6 juta orang. 

Dilansir dari laman Berita Google Virus Corona (COVID--19), total kematian akibat pandemi COVID-19 di Indonesia sendiri mencapai 156.604 korban jiwa terhitung dari tanggal 23 Januari 2020 sampai dengan 11 Juni 2022. Hal ini menunjukan banyaknya berita duka yang melanda dunia saat ini.

Menurut Santrock (2004) dukacita (grief) merupakan kelumpuhan emosional, tidak percaya, kecemasan akan berpisah, putus asa, sedih, dan kesepian yang menyertai disaat kita kehilangan orang yang kita cintai. 

Sedangkan menurut Papalia dkk. (2008) duka adalah kehilangan, karena kematian seseorang yang dirasakan dekat dengan yang sedang berduka dan proses penyesuaian diri kepada kehilangan. Sehingga dari definisi tersebut maka grief dapat diartikan sebagai respon emosional terhadap kehilangan seseorang yang disebabkan oleh kematian.

Individu yang mengalami dukacita akan merasakan reaksi karena kematian seseorang yang dicintai (Parkes, 1986), diantaranya yaitu:

  • Mati rasa dan mengingkari

Mereka akan merasa tidak nyata dan merasakan adanya penghentian waktu.

  • Kerinduan atau pining

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun