Mohon tunggu...
Andi Almafhum
Andi Almafhum Mohon Tunggu... Entrepreneur

Seseorang yang terus berusaha menjadi lebih baik lagi dari pada sebelumnya. Menyukai hal mengenai riset dan development terutama di bidang pengembanga technology. Menyukai kebebasan, sesuatu yang baru, dan tantangan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Badai "Cyber Attack" Bidik UMKM RI, Bertahan atau Ambruk?

19 Oktober 2022   19:23 Diperbarui: 20 Oktober 2022   09:18 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrator Hacker Attcking (Sumber: Freepik.com)

"Pengetahuan tanpa tindakan adalah sia-sia, dan tindakan tanpa pengetahuan adalah kegilaan " ~ Al - Ghazali

Eksistensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia memiliki daya tariknya sendiri. Pertumbuhannya yang pesat dan kontribusinya yang kuat membuat UMKM Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. 

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (kemenkopukm) Jumlah UMKM mencapai 64,19 juta serta kontribusi terhadap PDB sebesar 61,97% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. 

Pertumbuhan UMKM Indonesia yang sangat pesat mampu membuka lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan. UMKM besar di suatu perkampungan mampu membangkitkan perekonomian kampung tersebut bahkan berpotensi menjadi lirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) untuk mengembangkan perekonomian di desa.

Perekrutan lapangan kerja yang tidak terlalu kaku dan bertele - tele juga menjadi pokok utamanya. Syarat yang dibebankan dalam perekrutan tergantung pemilik usaha itu sendiri. Tidak jarang juga ditemukan, asal kenal dengan orang dalam maka dia bisa masuk dan ikut bekerja disana. 

Sistem yang ditanamkan adalah sistem saling percaya satu dengan yang lainnya. Dengan begitu seseorang yang belum mampu meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi atau pendidikannya yang rendah bisa bekerja di UMKM tersebut.

Lirikan manis dari para investor juga menghiasi UMKM Indonesia. Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (kemenkopukm) menyatakan total investasi untuk UMKM Indonesia sebesar 60,42% dari total investasi untuk Indonesia.

Dengan jumlah investasi yang besar, diharapkan UMKM mampu tumbuh secara maksimal. Namun, UMKM Indonesia kembali mendapatkan hambatan dan rintangan.

Serangan brutal dari infeksi COVID-19 dan wacana resesi ekonomi yang akan menghantam Indonesia juga menjadi pemicu penting pertumbuhan ekonomi UMKM. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah digitalisasi UMKM. 

Konsep digitalisasi yang ditawarkan sangat beragam mulai dari pengelolaan pre production, produksi, hingga pasca produksi. Kegiatan mulai mencari bahan baku akan lebih mudah melalui e-commerce hingga mendapatkan harga yang cocok, serta permodalan yang dapat diperoleh melalui aplikasi investasi maupun pinjaman online.

Management pengelolaan produk juga menjadi terarah dan lebih gampang, karena mudahnya dalam melakukan monitoring dengan memanfaatkan teknologi. Seperti melihat potensi lonjakan jenis produk kita berdasarkan analisis sentimen dari komentar seseorang di produk kita yang berada di e-commerce. Sehingga mampu memberikan kesimpulan dan keputusan untuk bertindak selanjutnya.

Konsep pemasaran dalam dunia digital juga terbilang cukup besar karena pengguna Internet di Indonesia tergolong besar. 

Grafik Pengguna Internet Indonesia (Sumber: Katadata.co.id)
Grafik Pengguna Internet Indonesia (Sumber: Katadata.co.id)

Berdasarkan data tersebut, pengguna Internet di Indonesia mengalami peningkatan. Data dari Katadata.co.id menyatakan terdapat 204,7 juta pengguna internet di Indonesia pada awal tahun 2022.

Sangat banyak sekali yang bisa dimanfaatkan dengan media digital. Bahkan tidak jarang kita temui UMKM bertransformasi menjadi sebuat Start Up untuk jangkauan yang lebih besar lagi.

Proses digitalisasi UMKM di lakukan sangat gencar untuk mendukung perekonomian negara. Namun, sisi gelap Internet juga menunjukkan taringnya. Cyber Attack berupa malware besar - besaran dilancarkan untuk daerah Asia Tenggara.

Foto: KasperskyLaporan Serangan dan Trojan-PSW (Password Stealing Ware) Pada UMKM Asia Tenggara
Foto: KasperskyLaporan Serangan dan Trojan-PSW (Password Stealing Ware) Pada UMKM Asia Tenggara

Data dari Kaspersky menyatakan 11,2 juta serangan pada web UMKM di daerah Asia Tenggara. Jumlah serangan terbanyak terjadi di Indonesia yaitu mencapai 5,1 juta serangan.

Kerugian yang dicapai akibat Cyber Attack itu sangatlah besar. General Manager Kaspersky Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong menyatakan bahwa kerugian yang dialami karena pelanggaran data tunggal pada UMKM mencapai US $74.000 pada tahun 2021 lalu.

Pada data Kaspersky tersebut serangan Trojan-PSW (Password Stealing Ware) mencapai lebih dari 373 ribu. Lebih dari 68 ribu serangan membidik Indonesia.

Trojan-PSW sendiri adalah malware yang berfokus pada pencurian suatu data akun terutama password untuk mendapatkan hak akses pada sistem kita. 

Itu sehingga Hacker bisa leluasa mengakses ke jaringan perusahaan serta berbuat sesuatu yang tidak baik, seperti mencuri data sensitif atau bahkan memanipulasi suatu data tertentu.

Beberapa yang dapat dilakukan untuk meminimalisir potensi pencurian akun melalui Cyber Attack antara lain.

1. Menciptakan Multi Level Hak Akses System

Setiap akun memiliki hak akses yang berbeda - beda sesuai dengan kewenangannya. Misalnya akun content writer hanya diperkenankan menulis artikel saja dengan fasilitas text editor serta fitur pendukung kinerja yang lainnya.

Ada juga akun yang levelnya berada di atasnya, seperti administrator untuk melakukan manajemen akun. 

Akun administrator bisa mengaktifkan atau mematikan suatu fitur tertentu pada suatu akun, mengganti password atau username, dan masih banyak yang lainnya. Begitu pula dengan akun yang memiliki level diatasnya. 

Nah, apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada akun yang dimiliki karyawan, kita akan lebih mudah dalam mengeksekusi akun miliknya. 

2. Simpan Data pada Orang yang Tepat

Data yang sensitif dapat disimpan pada orang yang tepat. Siapa yang menyimpan dan dimana tempat menyimpannya. Data penting merupakan suatu privasi perusahaan. 

Artinya hanya orang - orang tertentu saja yang boleh mengetahuinya, dan kita harus tahu betul siapa saja yang mengetahui untuk menanggulangi kebocoran data sensitif.

3. Membuat Sendiri System Keamanan Cyber

Apabila kita tidak mampu untuk memberikan kepercayaan data sensitif kita kepada vendor maupun orang lain. Maka, merancang sendiri arsitektur untuk keamanan data sensitif dapat dijadikan alternatif. 

Dengan begitu, kita tahu betul celah yang terdapat pada system kita. Tentu kita harus tahu secara matang konsep Cyber security. 

4. Install Antivirus

Serang berupa virus, sering kita temui jenis yang ditanamkan melalui aplikasi. Maka kita tidak benar - benar tahu serangan virus tersebut karena disamarkan.

Biasanya kita dapat mendeteksi sesuatu yang mencurigakan lewat task manager pada windows. Namun, akan sulit bila serangan itu ternyata mengincar handphone. Maka install antivirus menjadi suatu hal yang penting untuk meminimalisir sesuatu yang tidak diinginkan.

5. Budayakan Mengunci PC atau Logout

Ketika meninggalkan meja kerja budayakanlah untuk mengunci PC karena bisa saja pencurian akun tersebut berasal dari luar. 

Dengan kata lain karyawan yang menjadi pesaing kita, seseorang yang tidak suka, atau ternyata penyusup perusahaan.Maka, mengunci PC menjadi alternatif untuk menjaga keamanan dari luar.

***

Nah, dari tips diatas bisa dicoba diterapkan untuk menanggulangi bocornya akun dan data sensitif. Serta sudah selayaknya kita lebih berhati-hati dan lebih peduli terhadap data yang kita miliki. 

Bisa saja uang di dompet digital atau rekening kita terkuras habis atau malah sampai minus terus tiba - tiba ada rentenir datang menagih  hutang padahal kita gak tau apa - apa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun