Sebuah kabar yang sangat mengejutkan keluar dari Meta platform. Diam - diam dalam senyap Facebook yang merupakan induk utama dari perusahaan ini dikabarkan akan melakukan pengurangan pegawai secara tidak langsung. CEO Meta Platform Mark zuckerberg mengumumkan tentang pengurangan pegawai "terus mengurangi pertumbuhan jumlah karyawan selama tahun depan".
Sebesar 15 % atau 12.000 pegawai akan dimasukkan kriteria sebagai “perlu dukungan”. Karyawan yang masuk kriteria “perlu dukungan” dianggap memiliki performa di bawah target yang diharapkan.
Para karyawan kemudian dimasukkan kedalam PIP (performance improvement plan) yang merupakan rencana peningkatan kinerja. Setelah itu, karyawan akan dikeluarkan dari platform media sosial besar ini.
Karyawan yang dianggap tidak kompeten dan memiliki performa yang buruk akan diberi waktu selama 1 hingga 2 bulan untuk meningkatkan kinerjanya atau keluar. Peningkatan kinerja ini merupakan salah satu cambuk karyawan untuk berkembang dan mendapatkan kembali posisi di perusahaan besar itu.
Pengurangan secara besar - besaran ini diharapkan mampu memangkas biaya perusahaan. Pada sesi tanya jawab mingguan akhir - akhir ini Mark Zuckerberg mengatakan “Saya berharap ekonomi akan lebih stabil sekarang”.
“Tapi dari apa yang kami lihat sepertinya belum, jadi kami ingin merencanakan sedikit secara konservatif.” Sambung Mark zuckerberg dalam wawancara tersebut.
Pengurangan pegawai besar - besaran ini dilakukan karena resiko resesi ekonomi global.
Ketidakpastian Geopolitik dan Kemerosotan Ekonomi Global
Kemerosotan ini terjadi karena upaya dari Bank Central Dunia yang mencoba memerangi inflasi yang terjadi karena perang Ukraina dan Rusia. Disisi lain meningkatnya perekonomian China hingga menggeser AS juga berdampak sangat serius bagi geopolitik global. AS mengalami inflasi yang sangat kuat hingga.
Kemerosotan Ekonomi Global berdampak sangat buruk bagi raksasa teknologi di AS. Meta Platform yang merupakan salah satu perusahaan kuat itu juga harus menerima pukulan yang sangat telak.
Meta Platform sendiri juga mengikuti langkah - langkah yang dilakukan oleh raksasa teknologi seperti Google, Apple, Microsoft dan yang lainnya. Yaitu dengan mengurangi jumlah karyawan untuk memangkas konsumsi perusahaan.
Langkah berikutnya adalah dengan melakukan pembekuan perekrutan karyawan baru guna mengurangi pertumbuhan karyawan. Kebijakan pemotongan anggaran pada sebagian besar tim juga akan dilaksanakan, sehingga tim individu harus mencari cara untuk menangani perubahan jumlah karyawan.
Target Meta Platform berikutnya adalah memotong perekrutan sarjana baru hingga mencapai 30 persen pada tahun ini. Sehingga tim - tim yang ada harus bekerja secara maksimal dengan dana yang seminimal mungkin.
Upaya antisipasi dampak dari makroekonomi global juga dirasakan beberapa startup di Indonesia. Langkah tegas perusahaan - perusahaan besar dalam pemangkasan biaya berupa pengurangan karyawan serta pembekuan perekrutan juga akan mulai di tirukan oleh startup besar di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H