Jembatan Buntung Segera Menghilang
Di era industri 4.0 dan Society 5.0 , Di mana kecerdasan buatan beserta tempat penyimpanan data yang sangat besar sudah memadai, Pemerintah dan masyarakat seharusnya bisa menyelesaikan permasalahan sosial dengan lebih cepat dan lebih baik.
Misal saja dengan dana 1 M , Pemerintah membuatkan platform yang bisa dipasang pada perangkat HP setiap rakyat Indonesia dari ujung barat sampai ujung timur, dimana fungsinya memenuhi semua kebutuan komunikasi, koordinasi dan sosialisasi antara pemerintah dan rakyatnya.
Dan yang perlu untuk ditonjolkan adalah fitur penyampaian aspirasi rakyat yang bisa direspon secara cepat oleh pihak terkait, fitur permintaan bantuan mendesak yang bisa dikirimkan secara tanggap oleh instansi bertugas, atau fitur-fitur lain yang bisa diwujudkan pada aplikasi tersebut guna memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia dan memudahkan urusan mereka.
Dengan platform itu Presiden dan para pemimpin daerah bisa mendengar langsung setiap keluhan rakyatnya, dengan tetap menjaga privasi masing-masing pihak.
Operator-operator canggih juga bisa disiapkan untuk melayani jeritan setiap rakyat yang menghubungi pusat layanan, walaupun sekedar meminta bantuan sembako misalnya. Tim reaksi cepat selalu bersiap menuju titik-titik yang membutuhkan bantuan mendesak. Saya pikir dengan memenuhi kebutuhan dasar setiap Insan provokasi pihak-pihak yang berniat jahat tidak akan lagi mempan.
Layak ditiru dan dikembangkan
Saya salut dengan aplikasi Jaki yang sudah dikembangkan oleh Pemprov DKI Jakarta, aplikasi ini menyediakan berbagai layanan untuk memenuhi kebutuhan rakyat Jakarta yang telah memasangnya di perangkat HPnya.
Namun sepertinya pada aplikasi tersebut belum tersedia fitur “demonstrasi” dimana setiap individu bisa menyampaikan aspirasi atau bahkan menggerakkan massa secara daring (dalam jaringan internet).
Penulis berpendapat fitur itu perlu disematkan pada aplikasi, namun tentu saja dengan perancangan yang matang, agar bisa memenuhi kebutuhan para demonstran yang dianggap mendesak. Mereka bisa menyampaikan aspirasi, saran dan kritik secara langsung kepada pihak-pihak yang berwenang, bahkan bisa didesain hingga level Presiden.
Di sisi lain, masyarakat yang tidak ikut demonstrasi pun bisa menilai, dan menyampaikan pendapatnya tentang demo yg sedang terjadi, apakah disukai atau cukup dengan jempol menghadap ke bawah, masyarakat juga bisa menilai apakah demonstrasi tersebut layak untuk dilakukan, atau cuman modus abal-abal untuk pansos di media massa. Sehingga kolom komentar juga seharusnya dibuka untuk menampung penilaian masyarakat.