KOTA SEMARANG (13/08) – Wabah coronavirus yang sudah menggentayangi Indonesia sejak Maret lalu membuat seluruh warga se-Indonesia waswas dan khawatir. Namun, dikarenakan berbagai faktor, masyarakat tidak mungkin melakukan lockdown terus menerus. Sejak setidaknya akhir Ramadan kemarin, masyarakat dan pemerintah mulai melonggarkan karantina mandiri dengan membuka beberapa dasilitas umum yang sebelumnya ditutup atau dibatasi, diantaranya tempat ibadah
Mahasiswa Undip, pada KKN di RW 04 (Kedungmundu, Tembalang, Semarang) memutuskan untuk bekerja sama melalui asosiasi tempat ibadah setempat. Pada lingkungan RW ini, terdapat 2 masjid yang melayani jama’ah, yakni Masjid Baiturrahman dan Mushalla al-Muhajirin. Kedua masjid ini dikendalikan oleh satu yayasan sehingga proses koordinasi lebih mudah.
Setelah melakukan konsultasi dengan pengurus masjid, dirumuskan beberapa cara dimana mahasiswa Undip dapat membantu komunitas setempat dengan lebih efektif. Cara pertama adalah dengan membagikan alat kesehatan melalui masjid untuk dibagian kepada jama’ah yang membutuhkan. Saat ini, di saat shalat, terutama shalat Jum’at dan shalat hari raya id silam, masih ada warga yang tidak membawa masker dan alat pelindung diri. Diusulkan kepada mahasiswa untuk memberikan donasi APD secukupnya kepada masjid. Cara kedua adalah dengan membagikan APD langsung ke masyarakat yang membutuhkan, yakni masyarakat kurang mampu
Setelah pembagian APD, diharapkan masyarakat sekitar dapat menjaga diri mereka masing masing terhadap coronavirus dnegan lebih baik dan membuat wilayah mereka sendiri tetap menjadi zona hijau
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H