Rasanya sedih, ketika dihadapi dengan seguta kegagalan yang terus menghampiri. Rasanya hampir mau menyerah, katanya semua hasil yang kita dapat berasal dari apa yang kita perjuangkan. Lantas apakah "katanya" itu benar ?
Semuanya berawal ketika aku masuk sekolah. Semakin ku melihat murid lain dengan senyum cerah diwajahnya, senyum yang paling bisa mengalahkan gravitasi dunia, karena mendapatkan nilai diatas rata -- rata.
Sementara aku ? Gagal lagi. Ah, sudah biasa aku selalu gagal. Gagal lama kelamaan menjadi sudah menjadi teman akrab. Seperti biasa,
"aku gagal lagi" ujarku
Setiap kali melihat mereka yang mempunyai kecepatan belajar diatasku, aku semakin bingung.
"Seharusnya itu aku"
"Aku belajar lebih keras daripada dia"
"Kenapa aku hanya diberi nilai seperti ini"
      Sampai ke rumah, aktivitasku hanya belajar, tidur, dan gagal. Rasanya bosan. Aku putuskan untuk tidak belajar hari ini. Toh ya, aku pasti gagal lagi. Kala itu aku hanya berbaring dikasur sambil memikirkan masa depan ku yang sukses. Tapi lama kelamaan aku makin ragu akan mimpi itu. Apakah dengan nilai seperti ini aku akan bisa mencapai kesuksesanku di masa depan ?
      Hari menjelang sore, aku lajutkan dengan belajar. Aku mengubah pikiranku, rasa bersalah itu terus menghantuiku. Rasa bersalah yang aku maksud ketika aku tidak menuntaskan materi yang telah diberikan. Ya, walaupun aku selalu gagal,