"Hanya butuh satu kata untuk menyakiti hati wanita, tetapi merebut kepercayaannya kembali butuh waktu bertahun-tahun." [Halaman 80]
"Tak seorang wanita pun akan mencintai kita sebesar wanita yang telah melahirkan kita." [halaman 141]
"Kita tak bisa memaksa orang mencintai kita. Taka da resep rahasianya." [Halaman 144]
"Kita dicintai kalau mencintai. Sebagian besar orang lebih suka dicintai." [Halaman 283]
"Mencintai butuh banyak keberanian, dan butuhsedikit harapan." [Halaman 284]
"Kalau tak mau mengambil risiko kehidupan akan berlalu tanpa kita sadari." [halaman 214]
"Berapa lama kau pernah benar-benar bahagia dalam satu periode?" Â [halaman 282]
"Buku bisa melakukan banyak hal, tetapi tidak segalanya. Kita harus menjalani sendiri hal-hal penting bukan sekadar membaca." [halaman 349]
"Dengan bertambahnya umur, kita makin ingin bersama seseorang yang bisa kita ajak bicara dan tertawa." [halaman 356]
Saya juga suka penggambaran setting dalam novel ini. Perjalanan Perdu menyusuri sungai, pintu-pintu air, dan cuaca silih berganti yang mereka temui. Dan disertai pula peta rute perjalanan Perdu. Mulai dari sungai Seine sampai ke Sanary sur Men.
Di bab-bab akhir, juga menarik dan membuat penasaran ketika Perdu sampai di Paris Selatan dan memegang botol anggur bergambar Manon; kekasihnya!