Mohon tunggu...
Shabrina Nurul
Shabrina Nurul Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar - Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Hobi saya adalah menulis , mendengarkan dan menganalisis lagu.

Selanjutnya

Tutup

Music

Kupas Makna Lagu-Lagu dalam Album Nadin Amizah: Selamat Ulang Tahun

9 Desember 2023   15:00 Diperbarui: 9 Desember 2023   15:06 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nadin Amizah adalah penyanyi pendatang baru bergenre Pop Folk yang lahir di Bandung pada 28 Mei 2000. Nadin memulai debutnya dengan mengikuti program Sosial Media Sensation di stasiun TV Swasta Trans TV pada tahun 2016. Ia lolos sebagai pemenang ketiga dalam program tersebut.

Nadin Amizah mulai dikenal pada tahun 2017 sejak ia berkolaborasi dengan DJ ternama, Dipha Barus, membawakan lagu All Good. Saat itu, Nadin masih duduk di bangku SMA.

Nadin dan Dipha Barus berhasil menerima beberapa penghargaan, salah satunya dari Anugerah Musik Indonesia 2017. Mereka dinobatkan kategori Best Dance atau Electronic Production. Tidak hanya itu, pada 2018, mereka kembali dinominasikan oleh AMI Award untuk kategori Produksi Re-Arrangement terbaik lewat lagu All Good versi akustik. Dan dalam karya Ballad Folk/Country terbaik untuk Teralih bersama Matter Halo.

Karier Nadin mulai melejit, ketika ia merilis single solo pertamanya yang berjudul Rumpang pada 27 November 2019. Ia berhasil menerima beberapa penghargaan.

Pada 28 Mei 2020, Nadin  meluncurkan album pertamanya ‘Selamat Ulang Tahun’ dan langsung mendapatkan penghargaan AMI Awards 2020. Berkat anugrah bakatnya, Selamat Ulang Tahun masuk kategori Album Terbaik, Album Pop Terbaik, dan Produksi Folk/Country/Balada Terbaik untuk lagu “Bertaut”.

Selamat Ulang Tahun dirilis bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-20 tahun. Album ini memiliki 10 lagu dengan makna yang sangat dalam, diantaranya:

  • Intro

Berasal dari suara keluarga yang sedang merayakan Ulang Tahun, serta diiringi oleh piano dan suara tawa yang sangat merdu.


  • Kanyaah

Lagu pertama dari album Selamat Ulang Tahun yang berdurasi 4:20 ini, Nadin ciptakan khusus untuk ibunya. Lagu ini menceritakan tentang seorang ibu (bunga merah) yang selalu ada untuk anaknya terutama saat sang anak merasakan hati yang sedang gundah gulana, lelah, lemah, gelisah, bahkan merasa gagal dan tak berguna dalam kehidupannya.

Ibunya lah yang menjadi tempat pulang sang anak kapanpun dan dalam keadaan apapun, menjaganya dari segala hal negatif. Ibunya juga yang selalu mengakui perasaan anaknya dengan tidak pernah menghakimi dan melarang anaknya untuk merasakan kesedihan dan kekosongan.

Lagu ini cocok untuk kamu yang sedang merasakan hati yang gundah gulana, lelah, lemah, gelisah, dan lagu ini juga cocok untuk di dengarkan bersama ibu kamu atau sebagai tanda terimakasih di hari ibu nanti.

  • Paman Tua

Lagu Kedua dari album Selamat Ulang Tahun yang berdurasi 3:19 ini, Nadin ciptakan untuk ayah tirinya. Nadin menggambarkan sosok ayah dengan kata ‘Paman’ yang memiliki makna orang yang di hormati. Perjuangan seorang ayah kadang tidak diketahui oleh kita semua, lelahnya ia sembunyikan, rintihan tangisnya, keluh kesahnya.

Lagu Paman Tua ini menceritakan mengenai sosok ayah, terutama semangatnya dalam menyambut indahnya pagi untuk mencari nafkah, semangat untuk menyelesaikan pekerjaannya agar bisa pulang lebih cepat untuk segera bertemu dan makan malam bersama dengan yang ia cinta dirumah.

One day, semakin dewasa kita semua akan merasakan apa yang dirasakan Paman Tua ini. Yang selalu letih mengharapkan kepulangan yang tak kunjung menjemput, yang rindu akan dirumah, yang sudah terlalu lelah dengan kesehariannya. Hanya berharap segera mencapai tujuannya.

  • Kereta Ini Melaju Terlalu Cepat

Lagu ketiga dalam album Selamat Ulang Tahun yang berdurasi 4:52 ini memakai kata ‘Kereta’ yang bermaknakan waktu. Lagu ini menjelaskan bahwa perjalanan hidup akan bergulir dengan cepat, semua orang yang datang akan pergi seiring berjalannya waktu, proses menjadi dewasa.

Tentang waktu yang memaksa kita agar terus memberikan suatu dampak positif untuk sekitar, memaksa kita agar terlihat baik-baik saja, memaksa kita agar terus mengejar mimpi, memberikan rasa cinta, rasa percaya, melupakan dengan cepat, padahal yang kita butuhkan itu hanya proses bagaimana itu semua terjadi.

Bagian ‘Sebentar, perlahan, sebentar’ membuat terenyuh, karena seandainya kita bisa meminta waktu untuk bergulir dengan perlahan, mungkin itu yang akan kita minta.

‘Tawa yang telah pudar dan tua’ berartikan proses dari anak kecil yang tidak tahu apa-apa, tertawa dengan lepas hingga remaja yang terlihat labil.

‘Digantikan dengan takut dan gundah’ berartikan proses pendewasaan yang sudah memikirkan rasa takut akan segala hal.

  • Beranjak Dewasa

Lagu Beranjak Dewasa ini menjelaskan babak awal kehidupan melepas status remaja. Lagu ini mengisahkan masa remaja yang penuh tawa, canda, serta air mata.

Kemudian pada akhirnya harus merasakan perpisahan sambil mengingat bahwa semua ini hanyalah permulaan dari segalanya. Dipaksa oleh keadaan yang mengharuskan mereka untuk dewasa lebih cepat dari seharusnya, sehingga matipun lebih cepat.

Diingatkan kembali pada lirik terakhir, ‘Pada akhirnya ini semua hanyalah permulaan’. Semua perasaan, keadaan, semua ini hanyalah permulaan.

  • Bertaut

Lagu keenam dalam album Selamat Ulang Tahun yang berdurasi 5;16 ini memiliki jumlah streaming tertinggi di berbagai platform musik dan sempat viral di beberapa aplikasi video. Lagu ini menceritakan sifat Nadin yang tidak jauh dengan sifat ibunya, kehidupan yang tidak sesuai ekspektasi, aduan Nadin mengenai kehidupan pada ibunya.

Dalam lirik ‘Dan kau pangeranku, mengambil peran’, Ibunda Nadin dengan ayah kandungnya telah bercerai saat Nadin masih kecil, jadi ibunya lah yang menggantikan sosok ayah kandungnya.

Ibunya lah yang selalu ada untuk Nadin, dalam keadaan apapun, sehancur apapun apalagi saat ia tidak bisa memenuhi ekspektasi dirinya.

Karakter Nadin dan ibunya saling terikat dan berkaitan. Pada akhir lagu, Nadin menyelipkan harapan terhadap ibunya agar selalu di samping Nadin sampai ia sukses dan bisa membahagiakan ibunya dan berjuang sampai akhir.

  • Taruh

Lagu Taruh ini menceritakan rasa takut dan trauma yang menerpa Nadin akibat hubungan yang ia jalin serta rumah tangga orang tuanya yang pernah gagal. Bentakan, sumpah serapah, makian dari seseorang membuat Nadin takut akan cinta dan percaya jika hancur lebih mudah daripada bertahan.

Saat ada lelaki datang, meminta Nadin untuk menjadi miliknya, Nadin masih ragu dan masih teringat kisah ibunya. Akankah kisahnya sama dengan kisah ibunya?.

Ia memiliki harapan yang besar dengan hubungan yang akan ia jalani, ia berusaha untuk melawan rasa takut dan trauma itu. Mungkin banyak orang yang tak percaya bahwa trauma itu ada tapi ia percaya bahwa ia bisa melawan semua omongan negatif dari mulut orang sekitarnya.

  • Cermin

Lagu Cermin mengisahkan diri sendiri. Meceritakan mengenai diri sendiri dengan berbagai luka dan kenangan.

Kita hanya memiliki diri sendiri, kita dibantu oleh diri sendiri dimulai membasuh luka, sembuh, dan tumbuh.

Pada akhirnya kita memang harus sembuh dan tumbuh agar kita bisa menjadi ‘aman’ untuk orang-orang di sekitar kita. Pada dasarnya orang yang mudah marah, berseteru itu berasal dari keadaan diri yang sedang tidak baik-baik saja. Maka dari itu mau tidak mau kita harus sembuh dan tumbuh agar tidak menyakiti orang-orang di sekitar kita. Walaupun kenyataannya itu hanyalah palsu.

  • Mendarah

Lagu kedua dari terakhir ini menceritakan tentang sosok ayah yang sudah lama berpisah dengannya, tidak pernah bertemu sampai ia lupa bagaimana bentuk muka, suara, lekuk tubuh, bahkan pelukan dari ayahnya sendiri. Walaupun jauh dari pandangan, tetapi hatinya tetap bertaut dengan sang ayah.

Ayahnya sama sekali tidak berperan bagi hidupnya, ia tidak mengukir cerita dikehidupan anaknya. Ayah yang seharusnya menjadi tempat pulang, namun sekarang telah berbeda dan berjarak jauh.

Lagu terakhir dalam album Selamat Ulang Tahun ini menceritakan tentang perayaan akan perpisahan dan mencoba merelakan sesuatu yang memang bukan tercipta untuk kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun