Mohon tunggu...
Shabrina Afifah
Shabrina Afifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

topik konten favorite itu tentang kecantikan, olahraga, wisata. hobi bermain sosial media, masak

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Beredarnya Berita Hoax yang Menyebabkan Perpecahan Bangsa

11 Juni 2023   21:45 Diperbarui: 11 Juni 2023   21:55 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyadari bahwa berita palsu berpotensi menimbulkan masalah serius dan perpecahan sosial. Berita hoax atau informasi bohong adalah informasi yang disebarluaskan dengan sengaja untuk mengelabui atau memanipulasi opini publik. Mereka umumnya dimaksudkan untuk membangkitkan emosi, menyebar dengan cepat melalui media sosial, dan dapat memengaruhi ide dan perilaku orang. Pemecah belah bangsa akibat berita hoax merupakan masalah yang kompleks dan membutuhkan tanggapan dari berbagai pihak. Efeknya bisa sangat negatif dan berbahaya jika suatu bangsa terpecah hanya karena berita bohong. 

Beberapa dampak negatif yang dapat terjadi jika suatu bangsa terpecah karena berita hoax adalah ketidakpercayaan dan keragu-raguan, berita hoax dapat menimbulkan ketidakpercayaan terhadap media, lembaga pemerintah, bahkan terhadap satu sama lain. Hal ini berpotensi menghancurkan kepercayaan yang sangat penting untuk menciptakan ikatan sosial yang stabil dan fundamental dalam masyarakat. Berita bohong dapat memerangi ketegangan sosial dan politik yang sudah ada di masyarakat dengan menyebabkan perpecahan sosial dan politik. Bergantung pada apakah mereka mempercayai berita palsu atau tidak, orang mungkin terpecah menjadi faksi yang berlawanan. Konflik, ketidakstabilan politik, dan pertumpahan darah dapat terjadi akibat hal ini. Berita palsu dapat memperkuat ide-ide ekstrem dan radikal, mempolarisasi orang, dan meradikalisasi masyarakat. Orang yang terpapar berita palsu memiliki kecenderungan untuk memperkuat opini mereka sendiri tanpa mempertimbangkan fakta atau sudut pandang alternatif. Hal ini dapat memperlebar jurang antar pengelompokan sosial. Kerugian ekonomi dan berita palsu dapat memengaruhi ekonomi suatu negara. 

Penilaian ekonomi yang masuk akal dan berdasarkan fakta mungkin diabaikan ketika berita palsu memecah belah masyarakat. Investor asing juga bisa ragu untuk melakukan investasi di negara-negara yang terkenal menyebarkan berita palsu. Kerugian individu dapat diakibatkan oleh berita palsu. Kerugian individu dapat diakibatkan oleh berita palsu. Misalnya, menyebarkan informasi palsu dapat membuat seseorang menjadi sasaran pencemaran nama baik, penyerangan, atau diskriminasi. Ada beberapa cara untuk memerangi berita palsu dan mengurangi dampaknya. Penting untuk memberikan literasi media dan instruksi tentang cara menemukan berita palsu serta kemampuan berpikir kritis untuk konsumsi informasi. Orang mungkin menjadi lebih berpengetahuan dalam menentukan kebenaran informasi yang mereka dapatkan dengan bantuan pendidikan media dan literasi digital. 

Memverifikasi fakta sangat penting; membuatnya menjadi praktik untuk melakukannya sebelum berbagi informasi sangat penting. Jurnalisme fakta dan penggunaan sumber informasi yang dapat dipercaya dapat membantu menghentikan penyebaran berita palsu. Semua pemangku kepentingan, termasuk individu, organisasi media, dan platform media sosial, bertanggung jawab atas situasi tersebut. Saat menyebarkan informasi, orang harus memikirkan implikasi dari tindakan mereka, dan organisasi media serta platform media sosial harus mengambil tindakan untuk menghentikan penyebaran berita palsu. Untuk mencegah penyebaran berita palsu, pemerintah harus menetapkan kebijakan yang eksplisit dan dilaksanakan dengan baik. Namun, hukum harus menghormati hak kebebasan berekspresi dan menjunjung cita-cita demokrasi. 

Kerja sama internasional dan penyebaran berita palsu seringkali melampaui batas negara. Untuk menangani masalah ini secara efektif, kolaborasi internasional, berbagi informasi, dan kerja sama tim didorong. Langkah-langkah holistik dan kolaborasi dari banyak pemangku kepentingan diperlukan untuk memerangi berita palsu dan dampaknya. Perpecahan yang ditimbulkan oleh berita palsu adalah masalah yang rumit, tetapi dengan kesadaran, pendidikan, dan inisiatif yang benar, kita dapat menguranginya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun