Mohon tunggu...
Shabrina Aulia Tsaani
Shabrina Aulia Tsaani Mohon Tunggu... -

Kuliah di Universitas UIN Maliki Malang, Fakultas : Psikologi, Jurusan : Psikologi. Cita-cita : Penulis, Psikolog yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Akar Permasalahan di Perkotaan

29 November 2014   21:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:31 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akar Permasalahan di Perkotaan

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa populasi penduduk dunia akan bertambah dari 7,2 milyar jiwa saat ini menjadi 8,1 milyar pada tahun 2025 mendatang,dengan pertumbuhan paling besar ada di negara berkembang dan lebih dari setengahnya di Afrika. Pada tahun 2050 tersebut, jumlah itu akan naik melejit hingga mencapai angka 9,6 milyar.

Selaras dengan data tersebut, arus globalisasi mempunyai dampak positif yang cukup signifikan dalam perkembangan dan pertumbuhan negara. Namun hal ini harus diimbangi dengan kesiapan dari pemerintah dan masyarakat. Kesiapan pemerintah dalam menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan masyarakat dari segi pendidikan, keterampilan, sarana prasarana kesehatan maupun transportasi. Ketidak siapan menghadapi era globalisasi terlihat dari kesenjangan sosial yang ada di dalam masyarakat perkotaan seperti halnya fenomena yang kita dapati saat ini ; villa-villa megah dengan lahan luas bersanding dengan perkampungan kumuh. Hal ini yang perlu digaris bawahi. Perbedaan tingkat kemampuan, pendidikan, dan akses terhadap sumber-sumber ekonomi juga turut menjadikan persoalan perbedaan pendapatan antar penduduk di perkotaan yang semakin meningkat. Di satu pihak, sebagian kecil dari penduduk perkotaan menguasai sebagian besar sumber perekonomian. Sementara di sisi lain, sebagian besar penduduk justru hanya mendapatkan sebagian kecil sumber perekonomian. Akibatnya, terdapat kesenjangan pendapatan yang semakin lama semakin besar.

Permasalahan yang timbul diperkotaan umumnya berakar dari ketidak mampuan masyarakat untuk mengimbangi kemajuan perkembangan zaman. Ketidak mampuan ini mengakibatkan kurangnya daya saing masyarakat sehingga pendapatan masyarakat menjadi rendah. Kemiskinan masyarakat di perkotaan merupakan realita sosial yangtidak bisa disepelekan begitu saja.Hal ini memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak terkait. Akar permasalahan di perkotaan adalah kemiskinan yang akan menimbulkan permasalahan-permasalahan baru yang sulit untuk dipecahkan.Namun bukan berarti tidak ada jalan untuk meretas jalan ke arah kehidupan yang lebih baik. Peningkatan faktor-faktor non ekonomi, seperti kesehatan dan sanitasi, pendidikan dasar, dan ketrampilan dasar untuk dapat ‘survive’ serta kebutuhan fisik yang masih terbilang minimum itu sangatlah perlu untuk diperhatikan.

Menurut saya, untuk fenomena sosial yang ada di masyarakat sekarang terletak pada pemerintah kota itu sendiri. Pemerintah harus mengerti bagaimana menangani kota itu. Apakah hendak dijadikan kota komersial, kota budaya, ataukah kota industri. Sehingga dari situlah karakteristik kota tersebut ada. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kebijakan adalah suatu ketetapan yang memuat prinsip – prinsip untuk mengarahkan cara – cara bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan tertentu dan pemerintah harus mengambil langkah serta kebijakan yang terbaik untuk menangani permasalahan dalam perkotaan ini.

Oleh : Shabrina Aulia Tsaani

NIM : 14410034

Kelas : Psi-A

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun