Kasus Korupsi di Pertengahan Tahun 2023

Kasus korupsi tampaknya akan selalu menjadi tren, tahun 2023 baru jalan setengah tahun meski begitu akhir - akhir ini banyak sekali pejabat publik yang seharusnya menjadi pelayan publik lagi - lagi berulah dengan melakukan tindakan korupsi. Korupsi di lingkungan pemerintahan kini menjadi perhatian publik, bukan hanya tingkat pemerintah daerah namun hingga pemerintah pusat. Mulai dari Bupati hingga seorang Menteri masih saja seakan tidak takut dengan segala hukuman yang menanti, masih terus saja dilakukan. Siapa saja mereka ? berikut nama - nama tersangka. 

1. Yana Mulyan, Walikota Bandung dengan kasus dugaan suap pengadaan CCTV dan penyedia jasa internet dalam program Bandung Smart City.

2. Harno Trimadi, Pejabat Eselin II Kementerian Perhubungan dengan kasus suap proyek pembangunan jalur kereta api.

3. Muhammad Adil, Bupati Meranti dengan tiga kasus yakni dugaan korupsi pemotongan anggaran, gratifikasi jasa travel umrah, dan suap pemeriksa keuangan.

4. Tagop Sudarsono Soulissa, Bupati Buru Selatan dengan kasus gratifikasi dan TPPU terkait proyek pekerjaan infrastruktur di Buru Selatan tahun 2011-2016.

5. Ben Brahim S Bahat, Bupati Kapuas dengan kasus menerima suap dari beberapa pihak terkait dengan jabatannya sebagai penyelenggara negara.

6. Gazalba Saleh, Hakim Agung MA dengan kasus  rumah sakit di Makassar.

7. Saiful Ilah, Bupati Sidoarjo dengan kasus gratifikasi di Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

8. Ricky Ham Pagawak, Bupati Mamberamo Tengah dengan kasus suap dari tiga petinggi perusahaan yang menggarap proyek infrastruktur di wilayahnya.

9. Dan yang baru - baru ini sedang menjadi sorotan yakni Johnny G Platte selaku Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia dengan kasus dugaan tindak pidana korupsi penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4, dan 5 Bakti Kementerian Kominfo tahun 2020-2022. Dalam kasus ini negara yang awalnya dirugikan sebesar Rp. 1 Triliun berubah menjadi Rp. 8 Triliun. Kerugian negara ini terjadi karena ada persoalan pada kajian, mark up barang, hingga pembayaran terhadap menara BTS padahal secara fisik tidak ada.

Dengan banyaknya kasus korupsi yang terus terjadi di Tahun 2023 seakan menjadi sebuah tamparan bahwa belum terwujudnya budaya anti korupsi yang sudah mulai diberikan dari jenjang sekolah dasar masih belum efektif, bahkan korupsi dilakukan oleh orang - orang yang sebenarnya tahu akan larangan dan sanksi dari tindakan korupsi itu sendiri, karena para pelaku cenderung lahir dari lingkungan pemerintah yang jika dilihat dari latar belakang pendidikannya sudah bagus bahkan sangat bagus namun tetap saja mereka melakukan korupsi.