Mohon tunggu...
Shabrina Alifia Nadhira
Shabrina Alifia Nadhira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Zygmunt Bauman

16 Oktober 2022   14:30 Diperbarui: 16 Oktober 2022   14:33 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seratus tahun postmodern ada menjadi menjawab kebutuhan-kebutuhan juga kekurangan-kekurangan yg sedang terjadi di seratus tahun terkini. Menyikapi masa postmodern ini, Zygmunt Bauman beropini bahwa pandangan orang mulai berganti berasal yang memandang sesama insan sebagai obyek sebagai memandang sesamanya sebagai subyek. Hal itulah yg melahirkan paham yg dikenal menjadi subyektivisme. Selain itu, seratus tahun postmodern pula melahirkan relativisme dan  empirisme dan  bersifat dekonstruktif. Seratus tahun Postmodern melihat ilmu menjadi salah  satu optimisme serta melihat bahasa menjadi nasihat yang didapat bukan sebagai instrumen menjadi tahu konteks sosial.

buat Zygmunt Bauman, postmodernisme diamati menjadi kesadaran modernitas atas sifat dasarnya. beliau melihat postmodern menjadi wujud modernitas yang mengkritik, mencemarkan, dan  merombak ilmu serta nilai-nilai yg sudah mempunyai. Selain itu, postmodernisme diamati sebagai ciri modernitas yang paling terlihat, seperti mempunyainya pluralisme yang terstruktur, kemajemukan rakyat,serta ambivalensi pada memerankan. Zygmunt Bauman melihat ambivalensi sebagai suatu tindakan atau perasaan yg bertentangan, yaitu suatu gerakan yg tidak diputuskan oleh faktor-faktor eksternal insan. dalam alam politik postmodern, ambivalensi seperti itu menjadi dimensi primer berasal ketidaksetaraan. Hal itu menuntut ilmu sebagai kunci menjadi kebebasan serta menaikkan angkatan sosial, sebagai akibatnya mengakibatkan pemisahan 83ac9cb3e4459a85df0cacfb819e6b77 antara ilmu dan  peniruan diri, dengan bidang kognitif.

Era postmodern juga menyebabkan kebenaran yang relatif. Orang-orang cenderung memiliki kebenaran yang fc206ad04f4e2453ce9aad41266780bc satu sama lainnya. Keadaan ini sebenarnya sebagai ciri yang paling kentara menggunakan seratus tahun postmodern. menurut Zygmunt Bauman, berbeda-bedaanbhineka-berbeda-bedaanbhineka yg terjadi pada antara insan diakibatkan karakter insan yg cenderung tidak mau diatur. di seratus tahun ini Zigmunt Bauman jua menyalakan bahwa ilmu sama mirip air yg tidak mempunyai wujud permanen serta terus memainkan perjuangan dengan lepas sama sekali ke mana pun beliau pulang dan  berangkat. dengan istilah lain, tidak mempunyai suatu wujud yang absolut dan  utuh sehingga kebenaran itu hendak terus berganti sesuai dengan konteks ronde yang terkait sekitarnya.

Zygmunt Bauman berkata era postmodern bisa dirumuskan menjadi pencarian individu menjadi kesenangan besar  menggunakan mengorbankan keamanan. sekarang pandangan alam baru sudah ada bersama individu yang menjadi pada dasarnya. dalam hal itu, postmodernisme ialah semacam pengalaman reflektif intelektual pada sejarah atau konteks sosial, atas penguasaan struktur global, redundansi legitimasi intelektual, penindasan serta perkembangan pes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun