Mohon tunggu...
Shabriani NL
Shabriani NL Mohon Tunggu... Desainer - Shabriani Nur Labibah

Assalamualaikum teman-teman semoga informasi yang kalian dapat dari sini semoga bermanfaat yah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Melawan Obesitas dengan Jurus Sehat Rasulullah oleh dr Zaidul Akbar

19 Januari 2020   17:30 Diperbarui: 12 April 2021   10:12 3581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Terjadinya obesitas disebabkan oleh makanan dan minuman yang berlebih tentunya yang berkalori tinggi dan tidak dilakukannya aktifitas fisik (olahraga) sehingga kalori tidak terbakar.  Jika kalori yang tersimpan di dalam tubuh tidak dikeluarkan maka kalori tersebut akan berubah menjadi lemak yang berlebih. (Kurdanti et al., 2015)

Pengertian kegemukan dan obesitas itu berbeda walaupun dari segi fisik itu sama, seseorang dikatakan overweight (kegemukan) ketika berat badan (BB) melebihi batas normal. kegemukan bukan hanya berasal dari energi yang berlebih melainkan karena faktor genetik,faktor psikologi,cairan dalam tubuh. 

Kegemukan rentan terhadap obesitas, tidak atau terjadinya obesitas ketika sudah mengukur  Body Mass Indeks (BMI), rasio lingkar pinggan dan panggul (RLPP), tebal lipatan kulit menggunakan alat ukur yang bernama skinfold, kadar lemak tubuh menggunakan sebuah alat Bioelectrical Impedance Analysis (BIA). (Kurdanti et al., 2015)

Sebelum masuk ke pembahasan lebih awal kita kenalan yuk siapa sosok dr. Zaidul Akbar itu. Nama, dr. Zaidul Akbar belakangan ini populer di kalangan pengguna media sosial. Beliau ini mempunyai 1,7 juta followers dengan 3.412 postingan di akun Instagramnya @Zaidulakbar. 

Beliau dikenal sebagai Dokter yang aktif mensosialisasikan Jurus Sehat Rasulullah (JSR).Unggahan tentang pola sehat tersebut tidak luput dari aneka sayur-mayur,buah-buhan, dan aneka rempah tentunya produk semua dari Allah. Lantas siapa sosok dr. Zaidul Akbar ini?

Dilansir oleh health.detik.com, Sabtu (5/10/2019),dokter Zaidul Akbar lulusan Universitas Diponegoro pada tahun 1997 sudah stop praktek dan sekarang prakteknya di kajian. Asal muasal JSR (Jurus Sehat Rasulullah) berawal karena rasa kegelisahan dr.Zaidul Akbar. 

Menurut dr. Zaidul Akbar JSR diperuntukan bagi siapa saja yang ingin memulai hidup sehat dengan harga yang murah dan banyak manfaatnya dan tentu saja dengan kondisi yang sehat ibadah tidak ada hambatan intinya JSR lebih ke arah agama ini sebagai tuntunan kesehatan. Semua tentang JSR beliau tulis di bukunya yang berjudul "Jurus Sehat Rasulullah Hidup Sehat Menebar Manfaat." dr. Zaidul Akbar mengatakan,"Kalau mau sehat ikuti pola-pola Nabi. 

JSR hanya sebuah singkatan saja, dimana pada zaman Rasullullaah selalu mengamalkan pengobatan alamiah. Saya hanya merangkum dengan singkatan-singkatan yang Nabi sampaikan kepada para sahabatnya." (Widiyani, 2019)

Dilansir oleh health.detik.com, Sabtu (5/10/2019) menurut dr. Zaidul Akbar obesitas terjadi akibat makan malam yang dimakan, dan jangan bebani malam sebelum tidur dengan makanan berat seperti karbohidrat (nasi, gula,dan lain-lain).

Adapun tips yang dapat dilakukan yaitu:

1. Diet Abasa

Apa diet abasa itu? surah abasa menceritakan tentang biji-bijian,sayur-sayuran,zaitun. Dari situlah dapat satu kesimpulan ternyata kalau kita menginginkan badan yang sehat maka diet ini komposisi terbaikya 4/6  yang kita makan itu buah dan sayuran 1/6 itu biji-bijian 1/6 lagi protein hewani. (Widiyani, 2019)

2. Puasa Sunnah

Untuk yang ingin memulai diet puasa sunnah menjadi cara untuk menurunkan berat badan, bukan hanya mendapatkan manfaat di Dunia melainkan mendapatkan pahala di Akhirat jurus JSR menurut dr. Zaidul Akbar puasa sunnah membantu asupan setiap hari akan tetapi jangan balas dendam pada saat buka puasa, makan secukupnya dan dengan air putih, kurma,dan buah-buahan seperti semangka karena semangka akan banyak Vitamin C . Konsep menjaga kesehatan seorang mukmin apa yang dia makan dan minum setiap hari.(Widiyani, 2019)

3. Menjaga lapar

Mulailah lebih sering lapar daripada kenyang. Maksudnya ketika kodisi perut lapar,perut akan memakan lemak dengan sendirinya.seperti halnya ketika kita berpuasa perut merasakan lapar akan tetapi rasa lapar itu hilang ketika menunggu 10-15 menit,(Widiyani, 2019)

Lalu kapan waktu terbaik untuk makan? waktu terbaik untuk makan dalam amal Alqur'an dikatakan, "kami jadikan malam untuk mu istirahat.", berarti makan terbaik ketika matahari terbit sampai tenggelam jadi masalah kesehatan umat disebabkan 2 hal ini selalu melanggar. Hal pertama di langgarnya sunnahtullah Rasulullah yang kedua dilanggarnya sunnah Nabi. (Widiyani, 2019)

4. Belajar dan Mulailah dengan Aneka Rempah-rempah

Tidak banyak orag menyukai aneka rimpangan akan tetapi perlu di ketahui banyak multifungsi dari aneka rimpangan yang kaya akan nutrisi menjadi tahap empat JSR. Rimpangan ini tidak mungkin Allah ingin meracuni kita dengan produknya sendiri, maka dari itu dr.Zaidul Akbar sangat merekomendasikan masyarakat yang ingin memulai pola hidup sehat untuk belajar menyukai aneka rimpangan. 

Contoh halnya seperti jahe merah, jahe merah  banyak manfaat untuk pengobatan terutama untuk pengobatan obesitas. Jahe merah (Zingiber officinale var rubrum) adalah gingerol dan shogaol memiliki efek antiinflamasi yang dipercaya dapat menurunkan kadar asam urat darah pada obesitas.(Dewi Kusnadi & Sukohar, 2018)

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa, mulailah belajar untuk memulai pola hidup sehat dengan mengkonsumsi sayur-sayuran,biji-bijian,buah-buahan, dan aneka rimpang. Rubah piringmu dengan gizi seimbang karena ketika gizi tidak seimbang maka akan muncul masalah pada kesehatan. Begitu juga jangan bebani malam untuk makan dan makanan berlebihan karena apapun yang berlebihan itu tidak baik.

Daftar Pustaka

Dewi Kusnadi, N., & Sukohar, A. (2018). Novita Carolia & Gigih Setiawan |Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinale var rubrum) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah Obesitas Majority. Maret, 7(2), 203.

Kurdanti, W., Suryani, I., Syamsiatun, N. H., Siwi, L. P., Adityanti, M. M., Mustikaningsih, D., & Sholihah, K. I. (2015). Jurnal Gizi Klinik Indonesia Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian obesitas pada remaja (Vol. 11, Issue 04, pp. 179--190).

Widiyani, R. (2019). Mau Coba Diet JSR ala dr Zaidul Akbar? Jangan Makan Sampai Kekenyangan. Https://Health.Detik.Com/Berita-Detikhealth. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4734692/mau-coba-diet-jsr-ala-dr-zaidul-akbar-jangan-makan-sampai-kekenyangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun