Mohon tunggu...
Shabriana Aldira
Shabriana Aldira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Membangun kebiasaan kecil yang berdampak menakjubkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Langkah Konkret Upaya Penyucian Jiwa dan Pendekatan Diri kepada Sang Kholiq

19 Desember 2022   08:19 Diperbarui: 19 Desember 2022   08:38 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian dari kita sudah tidak asing lagi dengan kata tazkiyatun nafs. Namun, apa itu makna tazkiyatun nafs yang sebenarnya?. Menurut Faisol Abdurrahman dalam bukunya yang bertajuk "Tazkiyatun Nafs, Penjernihan Hati Agar Mendapat Pancaran Nur Ilah" mengatakan bahwa Tazkiyatun Nafs adalah proses penjernihan atau pembeningan hati agar tembus cahaya dari Allah. Manusia dibaratkan memiliki hati seperti kaca, sedangkan dosa dan kejelekan diibarat noda yang mengotori kebeningan kaca. 

Dapat dipahami bahwa tazkiyatun nafs adalah proses pensucian kotoran batin atau proses menghilangkan sifat-sifat jelek yang merintangi jiwa dalam berhubungan kepada-Nya, untuk kemudian mengisi dengan sifat terpuji, serta mengobati jiwa, agar hidup menjadi bermakna, baik dalam hubungan dengan Allah, dengan diri sendiri, maupun dengan sesama manusia.

Mengapa manusia harus menyucikan jiwanya?. Sederhananya manusia adalah makhluk yang tidak akan pernah luput dari dosa. Dosa-dosa yang terakumulasi selama bertahun-tahun hidup akan menjadi cahaya hitam yang mengotori jiwa. Sebagai makhluk yang lahir dengan fitrah, manusia akan memiliki dorongan untuk kembali kepada fitrahnya ia diciptakan, yaitu, suci, bersih, terbebas dari dosa. Dan Allah SWT adalah suci, tidak akan dapat didekati dengan sesuatu yang kotor.

Lalu, Langkah apa saja yang ditempuh untuk menyucikan jiwa. menurut Said Hawwa, dalam Tarbiyatuna ar-Ruhiyah terdapat tiga Langkah untu
1. Fokuskan hati dan pikiran hanya kepada Allah SWT. Kuncinya adalah dzikir, baik secara lisan, batin, maupun perbuatan.k menyucikan jiwa;
2. Berakhlak sebagaimana yang telah Allah SWT telah ajarkan. Misalnya dengan mengamlkan salah satu sifat Allah ar-Rahmaan dan ar-Rahiim, dari upaya ini akan hadir sifat pengasih dan penyayang terhadap sesama.
3. membiasakan akhlak-akhlak baik ke dalam kehidupan sehari-hari. Seperti, sabar, tawadhu', ridho, ikhlas dan sebagainya. Ini adalah puncak perwujudan disiplin diri, sehingga jiwa cenderung pada kondisi ideal, an-nafs al-muthma'innah.

Demikianlah Langkah yang dapat kita tempuh dalam upaya penyucian jiwa dalam rangka pendekatan diri kepada Allah SWT.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun