Mohon tunggu...
Fadli A
Fadli A Mohon Tunggu... Freelancer - pencatat arloji

Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian,

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Infrastruktur untuk Seluruh Kalangan, Wajib Ramah Anak dan Kaum Difabel

31 Mei 2022   00:34 Diperbarui: 1 Juni 2022   11:36 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai gambaran, untuk penumpang tujuan Bogor dari Tanah Abang, penumpang harus turun di Stasiun Manggarai Jalur 6 atau 7 di lantai bawah kemudian naik dua lantai melalui tangga, begitupun sebaliknya dari Bogor harus turun dua lantai, jika kondisi padat penumpang kita dihadapkan pada pemandangan penumpang yang padat merayap berjalan menyusuri pinggiran peron. 

Kondisi ini karena belum maksimalnya pengaturan waktu jam padat penumpang, kemudian fasilitas penunjang seperti lift yang belum berfungsi, maupun keterbatasan escalator, bisa dibayangkan saat kaum difabel, anak-anak, ibu hamil, lansia atau penumpang dengan bawaan yg agak banyak harus berjalan menyusuri peron dan naik turun tangga secara manual karena lift maupun escalator yang terbatas karena berdesakan penumpang.

Kondisi kepadatan penumpang saat naik turun tangga akan berpindah kereta (Dokpri)
Kondisi kepadatan penumpang saat naik turun tangga akan berpindah kereta (Dokpri)

Sebagai masukan lainnya, selain jalur khusus berjalan "ubin kuning" bagi tunanetra yang sudah tersedia, kiranya perlu perhatian dan fasilitas khusus bagi kaum difabel lainnya, lansia, dan ibu hamil maupun anak anak yang menjadi prioritas, seperti escalator yg disediakan khusus, lift khusus untuk mereka, disediakan kursi roda yang siap dipakai di beberapa sudut dan pemandu yang sigap, selain itu perlu juga ruang kesehatan mengantisipasi kejadian sakit atau pingsan, sehingga pelayanan optimal tidak hanya fokus melayani pada penumpang yg memang terbiasa dengan rutinitas kerjanya.

Indonesia memang terus berbenah, mulai merangkak dari letihnya pandemi Covid-19, memulai aktivitas kembali ke rutinitas kerja, bangkit dari keterpurukan berbagai macam sektor baik ekonomi, sosial maupun budaya. 

Harapan kita bersama, tentu tidak dengan hanya melayani segilitintir kalangan, tidak juga dengan kegagapan dan ketidaksiapan penyedia jasa transportasi melayani seluruh komponen usia dengan berbagai macam latar belakang dan kondisinya dari balita sampai lansia yang notabene ada diantara mereka pengguna transportasi publik, terutama kereta api commuter line. 

Dengan disiplin dan tertibnya penumpang yang mulai terbiasa menjalani pola serta perubahan kecil mulai dari disiplin waktu, tertib mengantri saat naik turun tangga, naik turun kereta, tidak saling dorong, dan memberikan hak lebih dahulu pada yang memang membutuhkan, dan menjaga seluruh fasilitas yang disediakan maka semakin maju pula peradaban transportasi publik Indonesia. Mari berbenah bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun