"Masjid dibuka kemarin dan kami pergi ke sana untuk mengamati orang-orang," ujar seorang petugas polisi, Radio Free Asia melaporkan. Di saat yang sama, polisi memastikan bahwa orang di bawah 60 tahun tidak bisa masuk ke masjid.Â
Tindakan China tersebut sebenarnya telah menarik perhatian dunia internasional, salah satunya PBB. Namun, China dilaporkan sering melecehkan Duta Besar PBB selama penyelidikan.Â
Di sisi lain, dalam laporan investigasi Kementerian Luar Negeri China tentang situasi di Xinjiang, China mengklaim bahwa yang mereka lakukan adalah semacam pertempuran ekstrem di wilayah mereka.
Laporan tersebut menyebutkan contoh aksi teroris yang terjadi di Urumqi pada tahun 2014.Â
China juga mengutip pembunuhan Niyaz Abdurexiti, seorang kepala sekolah di Prefektur Kashgar, yang dibunuh karena mengajarkan teori evolusi.Â
China juga menjelaskan bahwa pemerintahnya menawarkan pelatihan kejuruan untuk mengurangi ekstremisme agama.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H