Mohon tunggu...
Bibiraaa006
Bibiraaa006 Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

p

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Praktikum Indikator Alami

17 Mei 2024   19:15 Diperbarui: 17 Mei 2024   19:38 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahan Praktek Kimia/dokpri

Latar Belakang
          Kimia adalah salah satu pelajaran yang mempelajari materi, termasuk sifat-sifatnya, strukturnya, perubahan, serta reaksi. Salah satu istilah yang kerap muncul di pelajaran kimia adalah larutan. Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat berbeda. Dua zat berbeda ini memiliki peranannya masing-masing yaitu sebagai pelarut dan terlarut.

          Menurut sifatnya, larutan terbagi menjadi 3 yaitu asam, basa dan juga netral. Asam adalah larutan dengan pH < 7, basa adalah larutan dengan pH > 7 dan netral adalah larutan dengan pH = 7. Untuk mengetahui sifat dari sebuah larutan, terdapat beberapa indikator asam basa yang dapat kita gunakan, seperti kertas lakmus dan kertas pH. Namun sayangnya, kertas lakmus dan kertas pH belum tentu dimiliki oleh semua orang. Oleh karena itu, peneliti mencari sebuah solusi agar kita semua dapat mengetahui sifat dari suatu larutan. Ternyata, kita bisa menggunakan indikator alami, lho!

          Indikator alami adalah indikator yang berasal dari bahan-bahan alami, seperti seperti sayuran, daun, buah-buahan dan bunga yang telah di ekstrak yang digunakan untuk mengetahui tingkat asam basa atau pH suatu larutan. Tentu saja, tak semua sayuran, daun, buah-buahan dan bunga dapat digunakan untuk mengecek sifat suatu larutan. Oleh karena itu, kami meneliti beberapa sayuran, daun, buah-buahan serta bunga apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui sifat dari suatu larutan.

Rumusan Masalah
Pada praktikum kali ini, kami memiliki beberapa rumusan masalah yang ingin kami ketahui, yakni:
          1. Bagaimana cara membuat indikator asam dan basa dari bahan alami?
          2. Bagaimana sifat asam basa suatu zat dengan menggunakan indikator alami?
          3. Apakah terjadi perubahan - perubahan warna indikator pada larutan asam dan basa?

Tujuan Percobaan
          Tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui sifat asam basa dari bahan alami, mengamati perubahan warna indikator pada asam basa dan mengetahui cara membuat indikator asam basa dari bahan alami.

Hasil Praktikum
           Kami melakukan praktikum ini pada Rabu, 8 Mei 2024 di Lab Kimia, SMA Negeri 1 Cimahi pada jam pelajaran Kimia. Untuk menentukan indikator alami asam dan basa tentunya diperlukan percobaan. Kami akan melakukan percobaan dengan bahan alami dari tumbuhan seperti buah - buahan, sayuran, bunga dan umbi - umbian. Berikut merupakan alat dan bahan yang kami pakai untuk melakukan percobaan :

Bahan :
           1. Air suling

           2. Larutan HCL

           3. Larutan NaOH

           4. Buah, sayur, bunga, dan umbi - umbian sesuai keinginan

          Disini kami menggunakan tanaman eforbia, bunga kertas, sirih merah, buah pir, bayam, buah salak, buah jeruk dan kulit jeruk.

Alat :
           1. Mortar Pastle

           2. Beaker Glass

           3. Spatula Stainlessteal

           4. Plat tetes

           5. Pipet

Langkah Percobaan:
           1. Siapkan alat - alat dan bahan untuk praktikum.

           2. ⁠Cuci alat - alatnya.

           3. ⁠Isi Beaker Glass dengan air suling secukupnya.

           4. ⁠Simpan plat tetes berjejer.

           5. ⁠Siapkan larutan NaOH dan HCL.

           6. ⁠Mengambil sedikit potongan bahan tanaman kemudian potongan tersebut di letakan di “Mortar Pastle”.

           7. ⁠Masukan air suling secukupnya ke dalam Mortar Pastle yang sudah diisi dengan potongan tanaman.

           8. ⁠Menggerus bahan yang sudah masuk ke dalam Mortar Pastle

           9. ⁠Setelah tergerus dengan rata, cairan hasil gerusan di pindahkan ke plat tetes menggunakan spatula stainless steel sesuai dengan bagian yang sudah di tuliskan dan dipisahkan per bahan.

           10. ⁠Memasukan larutan HCL ke bagian asam, NaOh ke bagian basa menggunakan pipet tetes.

           11. ⁠Setelah semua di lakukan, lihat reaksi apa yang di timbulkan dari masing - masing tanaman setelah di campur dengan larutan NaOH dan HCL.

           12. ⁠Jangan lupa setelah melakukan praktikum agar mencuci kembali alat alat dan menyimpannya dengan rapih.

           Berikut tabel serta dokumentasi Hasil Praktikum:

Tabel hasil/dokpri
Tabel hasil/dokpri
Dokumentasi hasil Praktikum/dokpri
Dokumentasi hasil Praktikum/dokpri
Kesimpulan
          Kesimpulan yang kami peroleh dari hasil praktikum indikator alami asam basa adalah cara membuat indikator alami yaitu dengan cara mencampur semua bahan alami dengan beberapa tetes air dan menggerusnya sampai halus lalu tuangkan ke 3 tempat berbeda. Pada tempat pertama, ekstrak bahan alami tanpa campuran apapun. Kedua, campur ekstrak tersebut dengan larutan HCl dan terakhir, campur dengan larutan NaOH.

          Dengan cara tersebut kita dapat mengetahui apakah bahan alami tersebut dapat dijadikan indikator alami atau tidak. Bahan alami yang cocok dijadikan indikator asam basa yaitu bahan yang mengalami perubahan warna secara signifikan. Contohnya pada praktikum kali ini yaitu, tanaman eforbia yang awalnya berwarna coklat keruh ketika dicampur HCl berubah menjadi jingga. Sedangkan, ketika dicampur NaOh berubah menjadi hijau. Selain itu, pada tanaman bunga kertas yang awalnya berwarna merah muda ketika dicampur HCl berubah menjadi ungu. Sedangkan, ketika dicampur NaOH berubah menjadi kuning.

          Sehingga dapat disimpulkan dari ke delapan tanaman yang kami uji, hanya tanaman eforbia dan tanaman bunga kertas yang dapat dijadikan indikator alami.

          Praktikum Indikator Alami memberikan kita kesempatan untuk mengamati indikator alami yang ada di sekitar kita dengan lebih baik. Kami berharap bahwa dengan pengetahuan dan pengalaman yang didapat dari praktikum ini, kita dapat lebih menghargai dan menjaga sumber daya alam dengan lebih baik untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun