Mohon tunggu...
Bibiraaa006
Bibiraaa006 Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

p

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Praktikum Indikator Alami

17 Mei 2024   19:15 Diperbarui: 17 Mei 2024   19:38 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

           7. ⁠Masukan air suling secukupnya ke dalam Mortar Pastle yang sudah diisi dengan potongan tanaman.

           8. ⁠Menggerus bahan yang sudah masuk ke dalam Mortar Pastle

           9. ⁠Setelah tergerus dengan rata, cairan hasil gerusan di pindahkan ke plat tetes menggunakan spatula stainless steel sesuai dengan bagian yang sudah di tuliskan dan dipisahkan per bahan.

           10. ⁠Memasukan larutan HCL ke bagian asam, NaOh ke bagian basa menggunakan pipet tetes.

           11. ⁠Setelah semua di lakukan, lihat reaksi apa yang di timbulkan dari masing - masing tanaman setelah di campur dengan larutan NaOH dan HCL.

           12. ⁠Jangan lupa setelah melakukan praktikum agar mencuci kembali alat alat dan menyimpannya dengan rapih.

           Berikut tabel serta dokumentasi Hasil Praktikum:

Tabel hasil/dokpri
Tabel hasil/dokpri
Dokumentasi hasil Praktikum/dokpri
Dokumentasi hasil Praktikum/dokpri
Kesimpulan
          Kesimpulan yang kami peroleh dari hasil praktikum indikator alami asam basa adalah cara membuat indikator alami yaitu dengan cara mencampur semua bahan alami dengan beberapa tetes air dan menggerusnya sampai halus lalu tuangkan ke 3 tempat berbeda. Pada tempat pertama, ekstrak bahan alami tanpa campuran apapun. Kedua, campur ekstrak tersebut dengan larutan HCl dan terakhir, campur dengan larutan NaOH.

          Dengan cara tersebut kita dapat mengetahui apakah bahan alami tersebut dapat dijadikan indikator alami atau tidak. Bahan alami yang cocok dijadikan indikator asam basa yaitu bahan yang mengalami perubahan warna secara signifikan. Contohnya pada praktikum kali ini yaitu, tanaman eforbia yang awalnya berwarna coklat keruh ketika dicampur HCl berubah menjadi jingga. Sedangkan, ketika dicampur NaOh berubah menjadi hijau. Selain itu, pada tanaman bunga kertas yang awalnya berwarna merah muda ketika dicampur HCl berubah menjadi ungu. Sedangkan, ketika dicampur NaOH berubah menjadi kuning.

          Sehingga dapat disimpulkan dari ke delapan tanaman yang kami uji, hanya tanaman eforbia dan tanaman bunga kertas yang dapat dijadikan indikator alami.

          Praktikum Indikator Alami memberikan kita kesempatan untuk mengamati indikator alami yang ada di sekitar kita dengan lebih baik. Kami berharap bahwa dengan pengetahuan dan pengalaman yang didapat dari praktikum ini, kita dapat lebih menghargai dan menjaga sumber daya alam dengan lebih baik untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun