Mohon tunggu...
Shabina Nurizzati
Shabina Nurizzati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah mahasiswa Universitas Airlangga

Saya penikmat musik, film, dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Feminisme: Urgensi Feminisme di Abad ke-21

23 Juni 2024   20:24 Diperbarui: 23 Juni 2024   20:58 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh karena berbagai kritik yang dilontarkan oleh para perempuan yang menganut paham feminisme, tak jarang mereka dicap sebagai anti laki-laki atau misandris. Hal tersebut terjadi karena kaum seksisme merasa dominasi dan harga dirinya sebagai laki-laki terluka akan adanya gerakan dan paham feminisme yang menuntut kesetaraan hak antar gender, sehingga mereka mengecam dan menolak feminisme. Orang-orang yang anti terhadap feminisme beranggapan bahwa para feminis membenci laki-laki dan ingin menempatkan diri mereka di atas laki-laki. Padahal, feminisme adalah tentang kesetaraan, bukan perebutan dominasi. Feminisme juga tidak hanya memperjuangkan hak para perempuan. Melainkan juga turut berjuang untuk mematahkan aturan usang yang kaku dan pandangan yang merugikan laki-laki, contohnya harapan dan ekspektasi terhadap laki-laki untuk selalu kuat, tangguh, dan tidak boleh menangis, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental para laki-laki tersebut. Sehingga, banyak laki-laki yang takut akan terlihat “feminim”, sebab menangis dan emosional kerap diasosiasikan dengan kaum wanita yang mereka anggap rapuh dan emosional.

Feminisme adalah gerakan yang menuntut kesetaraan antar gender di berbagai bidang yang akan terus berlanjut dan beradaptasi mengikuti perubahan zaman yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di tiap zamannya. Meskipun feminisme telah berhasil meraih berbagai kemajuan di berbagai bidang, gerakan feminisme tidak lantas berhenti, melainkan akan terus berlanjut guna mencapai cita-cita yang belum diraih dan untuk mempertahankan pencapaian yang telah berhasil diraih sebelumnya. Feminisme tidak hanya menguntungkan bagi kaum perempuan, tetapi laki-laki juga dapat diuntungkan dengan adanya gerakan tersebut. Sehingga anggapan tentang feminisme merupakan gerakan anti laki-laki dan misandris adalah angggapan yang kurang tepat untuk dialamatkan kepada pendukung feminisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun