Mohon tunggu...
Butsaina Hamida Tabriz
Butsaina Hamida Tabriz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswi yang gemar sekali membaca novel saat luang dan selalu mendengarkan musik disetiap kegiatannya.

Selanjutnya

Tutup

Book

Perjuangan Seorang Wanita dan Ibu dalam Novel Terusir

21 Desember 2023   17:29 Diperbarui: 21 Desember 2023   18:00 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasti kalian sudah tidak asing dengan Buya Hamka. Penulis dengan nama asli Haji Abdul Malik bin Karim bin Amrullah ini sukses membuat kurang lebih 84 (delapan puluh empat) novel selama hidupnya. Bahkan ada dua novelnya yang sudah dibuatkan film lho, mungkin beberapa dari kalian tahu film apa yang diadaptasi dari novel Buya Hamka ini, yaitu Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Di Lindungan Ka'bah.

Selain kedua novel tersebut adapun novel karya Buya Hamka ini yang digemari oleh pembaca setia Buya hamka yaitu Terusir. Novel ini sukses membuat pembacanya terharu sekaligus terkagum. Karena Buya Hamka membuat karakter bernama Mariah sebagai wanita yang tangguh. Beberapa dari kalian mungkin penasaran seberapa Tangguh seorang Mariah ini? Mari kita Simak pembahasan berikut.

Sebelum memasuki ke peran tokoh dalam novel Terusir ini, mari kita bahas profil dari novel Terusir terlebih dahulu. Novel yang terbit pada tahun 2016 ini memang tidak sepopuler dengan novel Buya Hamka yang lainnya, tetapi novel ini memliki banyak nilai kehidupan yang bisa dipetik.

"Aku ingat kembali malam itu, hujan rintik-rintik yang turun di atas rumah, di bawah udara bulan November yang amat sejuk, aku berjalan seorang diri tak tentu arah." (Tulisan di sampul novel)

Novel Terusir mengisahkan tentang seorang perempuan miskin bernama Mariah yang mempunyai suami bernama Azhar, dikurniakan seorang putra yang bernama Sofyan. Kehidupan mereka tidak mendapat tentangan ayah Mariah, walaupun pada awalnya diberitahu supaya Azhar bersiap sedia untuk menghadapi tentangan keluarga Azhar sendiri, oleh sebab Mariah berasal daripada keluarga miskin yang tidak terpandang dan Mariah juga tidak memiliki sosok ibu, yang membuat keluarga Azhar semakin tidak yakin dengan Mariah.

Benar saja dugaan Mariah, keluarga Azhar tidak benar-benar menerimanya, mereka mengatakan bahwa Mariah ini tidak tahu adat istiadat keluarga Azhar, sudah begitu Mariah berasal dari miskin pula, sehinggalah Mariah difitnah oleh keluarga Azhar. Betapa malangnya Mariah tempat ia untuk mengadu nasib dan tempat perlindungannya termakan dengan omongan fitnah keluarganya sendiri. Ya! Azhar lebih memilih untuk memercayai keluarganya sendiri ketimbang mendengarkan perkataan Mariah.

Hancur sudah hati Mariah kala itu, bagaimana tidak, suaminya sendiri sudah terhasut dengan fitnah keluarganya sendiri yang membuat Mariah terusir dari rumah suaminya sendiri. Mariah pun meninggalkan surat terakhir guna untuk meluluhkan hati Azhar.

"Aku mengingat kembali pada malam itu, hujan rintik-rintik yang turun di atas rumah, di bawah udara bulan November yang sangat sejuk, aku berjalan seorang diri tidak menentu arah. Di hadapan rumahmu aku mendengar tangisan dari seorang anak memanggil-manggil ibunya. Aku pada mulanya akan kembali sekurang-kurangnya untuk menciumnya di dalam tidur, tetapi engkau mengusirku sekali lagi, engkau memaki aku dengan perkataan yang berat" (Hal 5).

Hingga Azhar pun sempat tidak bergeming setelah membaca surat tersebut, Azhar pun meninta bantuan kepada sahabatnya yaitu H. Abdul Salim. Sahabatnya pun menilai bahwa Azhar terlalu arogan hingga salah menentukan pilihan. Azhar yang menyadari akan hal itu pun menyesali apa yang ia perbuat terhadap Mariah. Azhar pun ingin menyari keberadaan Mariah, Namun nasi sudah menjadi bubur Mariah sudah pergi ke Pulau Jawa meninggalkan Azhar yang masih di Medan.

Di Jawa Mariah kini kerja mengikuti majikannya, majikannya ini memiliki sifat yang baik hati sehingga Mariah mantap hatinya mengikuti sang majikan hingga ke Eropa. Singkat cerita Mariah pun menikah dengan Yasin yang mereka berdua sama bekerja di majikan yang sama. Namun, pernikahan mereka tidak berangsur lama, mereka berdua pun bercerai dengan umur pernikahan mereka yang masih seumur jagung.

Mengapa pernikahan mereka berdua berjalan singkat, karena pernikahan mereka tidak didasarkan cinta, Yasin hanya memanfaatkan Mariah selama menikah dengan Mariah, yang diinginkan Yasin hanya menginginkan emas Mariah. Mengetahui hal itu Mariah pun menghidupi dirinya sendiri dengan cara halal, namun tak kunjung ketemu. Hingga akhirnya Mariah menjadi seorang pelacur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun