Mohon tunggu...
Mesha Christina
Mesha Christina Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengumpul kepingan momen.

Menulis juga di blog pribadi www.shalluvia.com || Kadang jalan-jalan, kadang baca buku, kadang menulis, dan yang pasti doyan makan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sesempit Apa pun Ruang Geraknya, Perempuan Mampu Menyelamatkan Bumi

19 Juni 2024   22:14 Diperbarui: 20 Juni 2024   10:38 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
energi terus dibutuhkan dalam hidup (dok. kompas.com)

Keterlibatan perempuan mengembuskan "gosip" tentang lingkungan, dapat berdampak pada meningkatnya kesadaran mengenai pentingnya energi terbarukan, juga mendorong perubahan perilaku masyarakat.

Dalam banyak kesempatan, perempuan pun mampu memimpin kelompok atau komunitas yang fokus pada isu-isu lingkungan, termasuk penggunaan energi terbarukan. Mereka mengorganisir workshop, seminar, dan diskusi untuk memperkenalkan teknologi energi terbarukan dan memberikan pelatihan tentang penggunaannya secara  efektif.

Perempuan dan Kelompok Rentan dalam Menghadapi Tantangan Mewujudkan Transisi Energi Adil

Siapa sajakah yang dimaksud kelompok rentan? Dalam hal ini, masyarakat miskin dan masyarakat pedesaan adalah contoh kelompok yang kerap menghadapi tantangan besar dalam akses terhadap energi.

Oxfam sebagai organisasi yang berfokus pada keadilan sosial dan ekonomi, mendukung usaha pemerataan dengan mempromosikan transisi energi yang inklusif dan adil. Organisasi tersebut bekerja sama dengan perempuan di komunitas rentan dengan tujuan meningkatkan akses terhadap teknologi energi terbarukan. Instalasi panel surya di desa-desa terpencil, pelatihan keterampilan teknis untuk perawatan perangkat energi terbarukan, serta penyediaan kompor biomassa dan kompor biogas yang lebih efisien merupakan beberapa proyek yang telah dilakukan.

kayu sebagai bahan bakar dalam kelompok rentan bisa menimbulkan masalah baru bagi lingkungan (dok. pribadi)
kayu sebagai bahan bakar dalam kelompok rentan bisa menimbulkan masalah baru bagi lingkungan (dok. pribadi)

Lagi-lagi, perempuan memiliki peran penting dalam memastikan bahwa transisi menuju energi terbarukan tidak hanya dapat dinikmati oleh mereka yang mampu, tetapi juga oleh kelompok yang paling membutuhkan dan yang paling terdampak oleh perubahan iklim maupun ketidaksetaraan energi.

Manfaat Positif Penggunaan Energi Terbarukan oleh Perempuan

Meski kadang terlihat sepele, penggunaan energi terbarukan oleh ibu-ibu dalam rumah tangga memiliki pengaruh positif yang penting, lho.

1. Mengurangi emisi karbon dan dampak lingkungan yang merugikan. Dengan mengadopsi teknologi seperti panel surya dan kompor biomassa dalam rumah tangga, maka akan mengurangi pemakaian bahan bakar fosil dan meminimalisasi jejak karbon yang dihasilkan.

2. Penggunaan energi terbarukan dapat mengurangi biaya listrik rumah tangga dalam jangka waktu yang panjang. Memang, investasi awal pengadaan tekonologi tersebut tidaklah murah bagi beberapa keluarga, tetapi penghematan biaya listrik yang dihasilkan dapat dirasakan dalam jangka waktu tertentu. Pada akhirnya, kondisi ini bisa membantu meningkatkan kesejahteraan serta mengurangi beban finansial yang dihadapi banyak keluarga.

3. Ibu-ibu yang mengupayakan penggunaan energi terbarukan juga dapat memberdayakan diri sendiri, komunitas, dan kelompok rentan di sekitarnya. Dengan mengambil peran aktif dalam pengelolaan energi, perempuan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, serta menjadi agen perubahan, apalagi didukung oleh organisasi seperti Oxfam yang memiliki visi-misi memerangi kesenjangan guna mengakhiri kemiskinan dan ketidakadilan.

masyarakat pedesaan yang kerap sulit mendapat akses pada energi terbarukan (dok. infid.org)
masyarakat pedesaan yang kerap sulit mendapat akses pada energi terbarukan (dok. infid.org)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun