Keterlibatan perempuan mengembuskan "gosip" tentang lingkungan, dapat berdampak pada meningkatnya kesadaran mengenai pentingnya energi terbarukan, juga mendorong perubahan perilaku masyarakat.
Dalam banyak kesempatan, perempuan pun mampu memimpin kelompok atau komunitas yang fokus pada isu-isu lingkungan, termasuk penggunaan energi terbarukan. Mereka mengorganisir workshop, seminar, dan diskusi untuk memperkenalkan teknologi energi terbarukan dan memberikan pelatihan tentang penggunaannya secara  efektif.
Perempuan dan Kelompok Rentan dalam Menghadapi Tantangan Mewujudkan Transisi Energi Adil
Siapa sajakah yang dimaksud kelompok rentan? Dalam hal ini, masyarakat miskin dan masyarakat pedesaan adalah contoh kelompok yang kerap menghadapi tantangan besar dalam akses terhadap energi.
Oxfam sebagai organisasi yang berfokus pada keadilan sosial dan ekonomi, mendukung usaha pemerataan dengan mempromosikan transisi energi yang inklusif dan adil. Organisasi tersebut bekerja sama dengan perempuan di komunitas rentan dengan tujuan meningkatkan akses terhadap teknologi energi terbarukan. Instalasi panel surya di desa-desa terpencil, pelatihan keterampilan teknis untuk perawatan perangkat energi terbarukan, serta penyediaan kompor biomassa dan kompor biogas yang lebih efisien merupakan beberapa proyek yang telah dilakukan.
Lagi-lagi, perempuan memiliki peran penting dalam memastikan bahwa transisi menuju energi terbarukan tidak hanya dapat dinikmati oleh mereka yang mampu, tetapi juga oleh kelompok yang paling membutuhkan dan yang paling terdampak oleh perubahan iklim maupun ketidaksetaraan energi.
Manfaat Positif Penggunaan Energi Terbarukan oleh Perempuan
Meski kadang terlihat sepele, penggunaan energi terbarukan oleh ibu-ibu dalam rumah tangga memiliki pengaruh positif yang penting, lho.
1. Mengurangi emisi karbon dan dampak lingkungan yang merugikan. Dengan mengadopsi teknologi seperti panel surya dan kompor biomassa dalam rumah tangga, maka akan mengurangi pemakaian bahan bakar fosil dan meminimalisasi jejak karbon yang dihasilkan.
2. Penggunaan energi terbarukan dapat mengurangi biaya listrik rumah tangga dalam jangka waktu yang panjang. Memang, investasi awal pengadaan tekonologi tersebut tidaklah murah bagi beberapa keluarga, tetapi penghematan biaya listrik yang dihasilkan dapat dirasakan dalam jangka waktu tertentu. Pada akhirnya, kondisi ini bisa membantu meningkatkan kesejahteraan serta mengurangi beban finansial yang dihadapi banyak keluarga.
3. Ibu-ibu yang mengupayakan penggunaan energi terbarukan juga dapat memberdayakan diri sendiri, komunitas, dan kelompok rentan di sekitarnya. Dengan mengambil peran aktif dalam pengelolaan energi, perempuan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, serta menjadi agen perubahan, apalagi didukung oleh organisasi seperti Oxfam yang memiliki visi-misi memerangi kesenjangan guna mengakhiri kemiskinan dan ketidakadilan.