Mohon tunggu...
Mesha Christina
Mesha Christina Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengumpul kepingan momen.

Menulis juga di blog pribadi www.shalluvia.com || Kadang jalan-jalan, kadang baca buku, kadang menulis, dan yang pasti doyan makan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

The Real Makanan Sultan, 3 Hidangan Ini Juga Bisa Dinikmati Rakyat Biasa

7 Mei 2024   11:52 Diperbarui: 7 Mei 2024   12:21 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bahan lodeh 7 rupa sebagai tolak bala saat covid-19 mulai merebak (dok. pribadi)

Yogyakarta atau seringkali disebut Jogja merupakan kota yang kaya akan sejarah dan budaya, juga dikenal dengan kelezatan kuliner tradisionalnya. Dari masa ke masa, perkembangan kuliner di Jogja mengalami berbagai perubahan, termasuk kuliner yang dulunya hanya ada di dalam tembok keraton. Seiring perkembangan zaman, ada berbagai makanan para Sultan yang kemudian beredar luas dan menjadi makanan rakyat juga.

Diperkirakan, ada 61% dari hidangan yang tadinya khusus disajikan kepada Sultan atau di lingkungan keraton, seiring berjalannya waktu juga beredar di masyarakat. Makanan-makanan tersebut sangat mudah dijumpai, dan tergolong gampang cara memasaknya. Inilah tiga contoh makanan favorit Sultan yang kini pun menjadi kegemaran rakyat.

1. Brongkos

Hidangan khas Yogyakarta yang terbuat dari campuran daging sapi, telur, tahu, kulit melinjo, dan kacang tholo yang dimasak dengan bumbu rempah kuat ini merupakan menu favorit Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

Keunikan brongkos terletak pada warna kuahnya yang gelap. Hal tersebut karena dalam bumbunya menggunakan kluwek atau kluwak seperti yang ada pada bumbu rawon. Namun, kedua masakan tersebut jauh berbeda. Kelezatan brongkos ada pada perpaduan cita rasanya yang kaya dan kompleks, aroma rempah yang menggugah selera, serta isiannya yang beragam.

2. Gecok Ganem

Seperti brongkos, gecok ganem merupakan hidangan favorit Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Menu khas keraton ini berupa bola-bola daging sapi yang telah digiling, dimasak dengan kuah santan dan beberapa sayuran cerah.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

Masakan ini terasa spesial karena keunikannya yang terletak pada kuahnya. Meskipun bersantan tapi tidak eneg, justru rasanya segar. Dalam kuahnya terdapat irisan belimbing sayur atau belimbing wuluh, itulah yang membuat segar. Sekilas, penampakan makanan ini terlihat pedas, tetapi kalau sudah terasa di indera pengecap, pedasnya masih bisa ditoleransi karena biasanya menggunakan cabai teropong.

3. Lodeh

Orang Jogja mana, sih, yang tak kenal sayur lodeh? Menu favorit Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dan Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 ini merupakan masakan berkuah santan dengan isian berbagai jenis sayuran. Berdasarkan komposisi atau bahan-bahannya, lodeh termasuk masakan yang "luwes". Dalam artian, secara ekonomis sayur apa saja bisa dimasak menjadi lodeh.

lodeh terung (dok. pribadi)
lodeh terung (dok. pribadi)

Sayur lodeh pun digunakan sebagai lambang tolak bala. Hingga kini, Sultan akan menginstruksikan kepada rakyatnya untuk memasak sayur lodeh dengan isian yang sudah ditentukan, apabila Indonesia dan khususnya Jogja sedang mengalami bencana ataupun pagebluk. Paling anyar adalah ketika awal pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu. Sebagai tolak bala, Sultan dhawuh kepada warga untuk memasak sayur lodeh tujuh rupa.

Kalau dimasak untuk sehari-hari, sayur lodeh ini tidak ada peraturan saklek harus berisi sayur apa saja. Namun, di dalam keraton, yang biasanya disajikan adalah lodeh keluwih. Secara filosofi, memiliki makna bahwa sayur lodeh keluwih khusus dihidangkan kepada orang linuwih atau yang memiliki kelebihan, tak lain dan tak bukan ialah Raja.

bahan lodeh 7 rupa sebagai tolak bala saat covid-19 mulai merebak (dok. pribadi)
bahan lodeh 7 rupa sebagai tolak bala saat covid-19 mulai merebak (dok. pribadi)

Untuk menikmati hidangan favorit, termasuk masakan yang menjadi kegemaran para Sultan tadi, kadang terbatasnya waktu dan kesibukan menghalangi kegiatan memasak. Lantas, pesan ke katering menjadi solusi praktis agar tetap bisa menikmati kelezatan kuliner favorit tanpa harus repot memasak. 

Memesan masakan khas keraton ataupun berbagai masakan rumahan lainnya, bisa mudah dilakukan kapan saja, dengan menghubungi Pawon Bu April yang sudah puluhan tahun berpengalaman dalam masak-memasak dan selalu mendapat pujian dari para pelanggan. Cukup menghubungi WhatsApp di 0817-468-439, semua beres.

Bermacam hidangan dari Keraton Yogyakarta kini tak hanya memanjakan lidah para bangsawan, tetapi juga menjadi bagian dari warisan budaya yang berharga bagi masyarakat Jogja. Melalui layanan pesan katering, the real makanan Sultan dapat dinikmati oleh siapa pun yang menginginkan cita rasa autentik serta kelezatan tak terlupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun