Siapa menyangka, tahun 2020 yang disambut dengan penuh sukacita dan harapan, ternyata malah memberikan kejutan tak terduga bagi seluruh warga dunia.
Awalnya, kejutan ini memang terasa tak adil serta membuat marah dan kecewa. Seiring berjalannya waktu, tak mungkin kita terus terperangkap dalam perasaan tersebut. Hidup akan tetap berjalan, meski pandemi yang menjadi kejutan tadi masih mengancam.
Adanya pandemi Covid-19 yang khususnya mulai merebak di Indonesia pada Maret 2020 lalu membuat semua hal yang telah direncanakan menjadi berantakan.
Gaya hidup kita berubah seketika. Biasanya bebas melakukan aktivitas di luar rumah yang secara langsung atau tidak langsung melibatkan interaksi dengan orang lain, kini jadi harus dihindari.
Bekerja dilakukan dari rumah, menuntut ilmu ditempuh dengan duduk manis di rumah, ibadah pun juga cukup butuh kekhusyukan di dalam rumah.
Bahkan sudah tujuh bulan ke belakang ini, aktivitas yang biasanya dilakukan orang sebagai refreshing seperti berwisata, kumpul-kumpul bersama teman, bahkan sekadar belanja pun dibatasi.
Keadaan tersebut sangat berpengaruh pada kondisi perekonomian dan keuangan di Indonesia. Meski nyaris mengalami kejatuhan, roda perekonomian harus terus berputar.
Hal inilah yang kemudian dibidik oleh dunia perbankan untuk semakin berinovasi pada layanan digital. Dan beberapa hari lalu, saya berkesempatan mengikuti Kompasiana Kopiwriting bersama Maybank yang mengangkat tema "Indonesia di Era Ekonomi dan Keuangan Digital".
Digelar secara virtual, acara yang diikuti oleh sekitar 30 blogger serta vlogger Kompasiana ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Bapak Michel Hamilton selaku Chief Strategy, Transformation & Digital Officer Maybank; Bapak Ditto Prabowo yang memiliki posisi Head Digital Banking Product & Strategy Maybank; dan Mbak Lucy Wiryono, seorang public figure yang juga merupakan pemilik Holycow Group.
Segalanya Ada di Ujung Jari Anda
Digitalisasi dalam bidang keuangan sebenarnya bukan hal yang baru. Sebelum adanya pandemi, transaksi online banking sudah banyak digunakan, terutama oleh kalangan milenial.