Adzan shubuh berkumandang indah dari Mesjid Besar Kaum Cianjur, tersentak menjauhkan selimut yang menutupi badan. Jum'at berkah, terlebih karena akan banyak mendapat ilmu hari ini ditambah tambahan usia karena silaturahminya.
Tepat pukul 08.00, check out dari penginapan untuk kemudian memacu si kuda besi dalam perjalanan menanjak menuju Cisarua, Bogor.
Tugu Lampu Gentur terlewati, tikungan Tapal Kuda tak berarti, pasar Cipanas lepas, kelokan menanjak Ciloto, perkebunan teh Puncak dan Mesjid berkubah emas At-Ta'awun lancar tak macet sedikitpun, alhamdulillah.
Sekitar pukul 09.30, berhenti di salahsatu warung di sela perkebunan teh. Memesan segelas wedang jahe untuk sedikit menghangatkan badan. Menikmati sentuhan sinar matahari pagi, bertumpang kaki mengorek gawai mengecek posisi dari Teh Okti yang berangkat bareng Pak Iwan dan tentunya A Ami (panggilan dari saya untuk anaknya Teh Okti). Ternyata masih diperjalanan yang masih berada di wilayah Cianjur. Duh, memang kuat sekali mereka ini, setelah perjalanan panjang berkereta api ria menembus Jawa Tengah sampai ke kota Jember di Jawa Timur masih bisa dengan mudahnya mengikuti acara hari ini.
O iya. Karena ini Jum'at, selepas dapat bertemu dengan keluarga petualang ini memutuskan untuk menunaikan shalat Jum'at di salahsatu mesjid di Cisarua. Mesjidnya nyaman, jama'ahnya banyak, penyimpanan barang aman dan banyak yang bersedekah air minum dalam kemasan, mantap sih ini. Tapi lupa nama mesjidnya, duh.
Belok kanan sekitar 1 km dari jalan utama, akhirnya dapat menemukan lokasi ini dengan mudahnya karena akses dan patokan yang dengan mudah dapat ditemukan meski untuk pertama kalinya datang ke Villa Betawi, Cisarua.
Baru sampai di halaman, sambutan hangat didapatkan dari Mbak Muthia. Meski baru pertama kali bersua, terasa tak canggung karena begitu ramah dan terasa menjadi anggota keluarga yang seringkali bertemu. Melanjutkan bersalaman dan berkenalan dengan beberapa kompasianer yang sudah tiba terlebih dahulu.
Beberapa peserta masih dalam perjalanan. Dari arah Jakarta, pasti terjebak kemacetan. Semoga cepat sampai ya.Â
Sambil menunggu, jamuan disajikan. Panitia mempersilakan dan menikmati makan siang sambil bercengkrama memperdalam perkenalan dengan sesama kompasianer.
Makanan di piring dihabiskan, satu kali nambah alhamdulillah perut meminta untuk berhenti makan. Ajib menunya, terimakasih untuk yang masak (boleh nih dibungkusin :-D) . Suasana kekeluargaan begitu terasa semakin hangat. Obrolan di ruangan sambil selonjoran, di kursi depan luar melanjutkan percakapan seusai makan dan ada pula Detha dan beberapa kompasianer yang berloncatan ke kolam renang menikmati kesegaran air sambil mengabadikannya dalam jepretan kamera. Di pojokan, A Ami senang bermain air dengan gembiranya karena ada teman seusianya. Saya sendiri hanya bisa menyaksikan, ditemani sahabat kompasianer pemilik akun bowosusilo98.
***